ch 82-KEBERANGKATAN

2.4K 150 28
                                    

Esya dan Elise yang mendengar suara gaduh keluar dari kamar. Keduanya sudah membersihkan diri dan menggunakan gaun putih yang di hias dengan bat pure obsidian berbagai bentuk.

"Zeon, siapa mereka?." tanya Elise.

Dia terkejut ketika melihat apa yang ada di hadapannya. Puluhan malaikat bersayap hitam sedang berjajar di halaman kastil.

Mereka bukanlah fallen angel, itu dapat dilihat dari lingkaran halo di atas mereka. Fallen angel tidak memiliki haol di kepala mereka, berbeda sengan daek angel yang masih memiliki halo.

Akupun melihat ke arah dua gadis itu. Paras mereka sungguh cantik dan menawan. Apalagi keduanya saat ini memakai gaun putih yang indah.

"Elise, Esya. Mereka adalah bawahanku. Mereka semua dark angel." ucapku.

"Apa?!!! D-d-dark angel?!!!." teriak keduanya.

Mereka terkejut saat mengetahui siapa mereka. Dark angel, ras angel yang sangat sulit dilihat. Karena mereka kebanyakan berada di neraka dan tidak pernah keluar. Mereka adalah penjaga sekaligus pemberi hukuman di neraka.

Akupun berjalan ke arah keduanya. Keduanya masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

"B-bagaimana mereka ada disini?." tanya Elise.

"Ya, bagaimana mereka ada disini? Bukankah merek ras yang sulit di temukan?." ucap Esya.

"Apakah begitu? Entahlah. Aku tidak tahu tentang itu." ucapku.

"Dan Esya, apakah griffinmu sudah kamu beri nama?" tanyaku.

"Tentu saja, aku sudah memikirkannya. Namanya adalah Cornus." ucap Esya.

Esya lalu menunjuk ke arah griffin kecil. Griffin itu sedang bermain di halaman kastil. Ia memegang sebuah bunga di tangan kecilnya.

'Oow, tidak. Mereka berdua melihatku. Aku harus kabur.' gumam griffin kecil itu.

Dengan tubuh kecilnya, ia mencoba berlari dan bersembunyi di kerumunan dark elf itu. Elise hanya tersenyum canggung melihat tingkah griffin kecil itu.

"Zeon, aku ingin hewan." ucapnya.

"Hewan? Hewan seperti apa?." tanyaku.

"Apa saja. Yang penting lucu." ucapnya sambil memeluk tanganku.

Aku tersenyum canggung. Hewan yang lucu? Yang terpikir olehku hanya sang harimau putih, white tigris. Salah satu dari mythical beast.

Akupun lalu menciptaknnya dengan bantuan skil maker, lalu memberikan white tigris yang dalam bentuk kucing kecil ke Elise.

Keduanya langsung memeluk dengan erat White tigris. Avtros selalu bersembunyi di leherku. Ia selalu takiut jika melihat para gadis matanya berbinar.

Aku kemudian pergi menuju ke halaman belakang. 4 raja, terikat di pilar. Wajah mereka murung. Yah~siapa suruh kalian melemparkan kewajiban kalian padaku.

Akupun kemudian melepaskan mereka satu persatu dan menyuruh mereka mempersiapkan pasukan mereka.

4 gerbang hitam terbuka lebar, menghubungkan kastil ini dengan kastil mereka.

Keempatnya langsung pulang dan menyiapkan pasukan mereka. Di balkon lantai 2 kastil, 2 wanita cantik berdiri memandangku.

"Wah wah, ternyata ia bisa tegas ya?." ucap esline. Istri dari ragnar.

"Ya~dan apakah kamu melihat wajah suami kita? Mereka sangat lucu tadi." ucapnya sambil tertawa.

Akupun melihat ke arah mereka. Astaga, mereka mengedipkan mata kearahku dan tersenyum. Ini gawat jika mereka melihatnya, bisa di kira aku menyukai ibu mereka.

RISE OF DEMON LORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang