ch 90-BERKUASA KEMBALI

2.7K 215 27
                                    

Wah~ sudah nyampe 4000 vote~ makasih buat yang sudah vote, sesuai janji, chapter bonus akan dirilis, chapter bonus selanjutnya akan di rilis saat 5000 vote, terus baca dan vote semua chapternya ya? Makasih.

Setelah selesai, akupun berniat kembali menuju ke kastilku. Sebelum kembali, Avtros memanggilku.

'Tuan, tunggu!' ucap Avtros.

'Ada apa avtros?' tanyaku kebingungan.

'Tuan, sepertinya pertempuran kali ini terasa aneh tuan.' ucap Avtros lagi.

'Aneh?' tanyaku.

'Ya tuan, pertempuran ini terasa aneh. Coba tuan perhatikan kembali pertempuran ini.' ucap Avtros lagi.

Akupun segera melihat ke sekeliling medan perang yang hancur ini.

Ribuan mayat bertumpuk-tumpukan, darah menggenang bagaikan danau, puluhan hingga ratusan cekungan cekungan tanah tercipta karena ledakan sihir.

'Iya ya, kaya ada yang kurang, tapi apa ya?' gumamku.

Akupun sekali lagi melihat sekelilingku, melihat kembali seluruh medan perang yang ada.

'Apakah tulangmu kurang Avtros?' tanyaku kepadanya.

'Tuan, masalah tulang aku sudah cukup, aku sudah menyimpan 1 ton tulang segar.' ucap Avtros.

'Oh iya, di mana para ymp itu?' tanyaku. (Note: ymp adalah ras iblis berbentuk manusia bersayap kelelawar, ras iblis yang termasuk dalam subsdemon.)

'Ya, mereka sepertinya tidak ikut ke pertempuran ini tuan. Hust! Bukan itu tuan, apakah tuan menyadarinya?' tanya Avtros kembali.

'Menyadari apa?' tanyaku kebingungan.

'Tuan, bukankah anda telah membuat peraturan dalam kerajaan demon? Tentang pertempuran bangsa demon?' tanya Avtros.

'Ya? Aku membuatnya.' ucapku.

'Bukankah dalam peraturan, bangsa demon harus memiliki setidaknya 7 demonlord yang setuju berpartisipasi dan seluruhnya datang dalam pertempuran?' tanya Avtros kembali.

'Ya, lalu?' tanyaku lagi.

'Lalu, apakah anda melihat demonlord di sini?' tanya avtros.

Aku melihat mayat mereka dari ketinggian, mencoba melihat saru persatu mayat demon yang ada.

Aku tidak melihat satupun demonlord yang ada, semua mayat hanyalah ras demon biasa.

"Dimana demonlordnya?" tanyaku.

Avtros terbang menghampiriku dan mulai berbicara.

"Tuan, sepertinya Adrian sudah merubah peraturan tuan, atau lebih buruknya Adrian memaksa mereka." ucap Avtros.

"Memaksa?! Avtros, jemput para gadis dan bawa mereka ke kastil Evron.  Kita akan bertemu di sana segera." ucapku.

Akupun segera terbang dengan cepat ke sana, meninggalkan medan perang. 100 dark angel juga mengikutiku, jubah mereka penuh dengan noda darah.

Avtros kemudian bergerak menjemput ketiga gadis yang ada di tenda, membawa mereka terbang bersama Drake, Tigris dan Cornus bersama.

Empat legendary beast terbang bersama menuju ke pusat kota kerajaan Farone, kerajaan raksasa bangsa demon.

saat ini, aku berada di tanah luar kota Evron. Di sekitar kota Evron, terdapat 12 kota kecil yang mengelilinginya.

Inilah kota yang aku desain sebagai tempat perlindungan ketika perang berlangsung.

Kota kota kecil ini memiliki fasilitas yang lengkap, hampir 90% kota di gunakan sebagai perumahan untuk tempat prlindungan.

Aku berjalan menuju gerbang kota Evron, dua demon knight mencoba mencegatku yang dalam penampilanseorang manusia.

"Berhenti!" teriak demon 1.

Demon yang lain mengangkat panahnya, mengarahkannya padaku. Aku terus berjalan, tidak memperdulikan mereka.

"Berhenti!" teriak sang demon lagi.

Aku terus berjalan mendekati gerbang, sang demon mengencangkan tali busurnya, lalu melepaskan panahnya ke arahku.

Swush

Aku mengangkat tangan kananku, mengarahkan telunjuk ke arah anak panah itu. Tepat ketika panah itu menyentuh jariku panah berhenti.

Bersamaan dengan tubuhku yang berubah menjadi wujud pertama kali ketika aku berada di dunia ini.

Kedua demon menjadi terkejut, keduanya bersujud melihat wujudku yang sekarang. Akupun berjalan menuju gerbang, suara teriakan bisa kudengar dari atas tembok kota.

"Buka gerbangnya!" teriak demon yang berteriak tadi.

Gerbang perlahan terangkat, terbuka dengan lebar. Membuat jalan untukku masuk, akupun memasuki kota dengan 100 dark angel berjajar rapi di belakangku.

Kamipun berjalan memasuki kota, semua demon yang melihatku dalam wujud saat ini, tunduk dan sujud.

Akupun terus berjalan menuju kastil, kastil saat ini dalam keadaan kosong, akupun bergegas memasuki kastil.

Aku mencari ke seluruh ruang kastil, ruang tahta yang hancur, kastil dengan atap terbuka dan berbagai perabotan rusak di koridor kastil.

Akupun segera turun ke lantai bawah tanah, melihat keadaan ruang bawah tanah.

Saat sampai, aku terkejut melihatnya, 12 ruangan dari batuan hitam serta pintu berat tertutup.

Aku mendekatinya, ketika melihat bagian dalam, aku terkejut, Teds terbaring di lantai ruangan dengan luka parah.

Akupun mencoba membuka pintu ruangan yang mirip penjara ini, dan mendekati Teds.

Kondisinya begitu parah, akupun segera mengobatinya dengan sihir penyembuhku, setelah menyembuhkan teds, aku bergegas menuju ke ruangan lainnya.

Kesebelas demonlord lainnya dalam keadaan sama, hampir seluruhnya adalah demonlord yang ku kenal, hanya satu demonlord yang tidak ku kenal.

Setrlah menyembuhkan mereka, aku pun menyuruh para dark angel membawa mereka ke kamar kastil.

Sembari membuat mereka istirahat, aku pergi memperbaiki kastil serta para dark angel menjaga kastil.

Sementara, di angkasa luar, mayat yang seharusnya meledak dan menghilang, melayang layang tanpa daya di ruang hampa.

Tiga dewa hitam mendekati mayat Adrian, ketiganya melihat bahwa Adrian belum mati, melainkan dia hanya sedang dalam keadaan kritis sekarang.

Ketiganya membawa Adrian memasuki ruang hitam, ruang yang biasa mereka gunakan untuk berkumpul.

"Baiklah, mulai rencananya." ucap dewa kematian.

Dua dewa lainnya mengangguk, mereka segera memulai ritual mereka di ruang yang hitam dan gelap ini.

Sekali lagi, dunia ascer dalam bahaya nyata, ancaman besar kembali datang mengancam kedamaian dunia.

Bersambung.

Yuhu~bagaimana kelanjutannya? Apa yang akan mereka lakukan?

Penasaran? Terus baca kelanjutannya, jangan lupa klik vote, komen dan follow ya? Makasih.

RISE OF DEMON LORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang