ch 58-ORC SOLDIER 2

2.8K 158 2
                                    

*Zeon pov*

Setelah menerbangkan satu orc, aku menusukkan pedangku ke orc yang satunya.

Pedang menembus dengan kasar di kepala orc. Aku menarik night sword ke atas.

Kepala hijau terbelah, isi otak keluar dari tengkoraknya dan darah hijau mengucur dengan deras.

Sudah 3 orc dalam 4 satu menit ini. Aku melihat ke sekeliling, para elf sedang bertempur melawan para orc

Pertempuran hebat trrjadi di sekitarku. Banyak darah tercecer, seperti air hujan yang deras.

Aku melaju ke depan, berlari ke arah para prc yang ada di depan.

Night sword sudah aku tegakkan, dengan posisi miring aku melaju. Menabrak satu orc dan membelahnya.

Potongan tubuh terputus dengan sangat rapi. Bahkan tulangnya terposong dengan halus.

Lima orc segera menggerombol ke arahku. Mengepungku dari segala arah.

Menusukkan pedang besar ke seluruh tubuhku. Lima pedang tertancap dengan kuat di tubuhku.

3 tertancap menembus perut, satu menembus dada dan satu tepat di jantungku.

"Cough cough"

Aku terbatuk darah. Rasa sakit maaih biaa kurasakan. Luar biasa sakitnya ketika 5 pedang menembus area vital.

Darah mengucur dari sela sela luka. Aku kemudian menatap mereka yang menusukku.

Mencabut pedang dari dada dan jantungku. Sakitnya luar biasa parah, membuat aku akan pingsan setiap detiknya

"Arrgggghhhhh"

Dua pedang besar sekarang berada di tanganku. Membuat luka besar di tubuhku dengan darah segar mengalir.

Aku melakukan seperti yang mereka lakukan kepadaku.

Slerp slerp

Pedang menancap di dada,  menembus paru paru orc. Dan membuatnya mati.

Pedang kedua mengorek dada orc. Menusuk ke sela sela tulang dan menembus jantungnya.

"Oink!!!"

Orc berteriak kesakitan. Aku hanya melihatnya, menekan pedang lebih dalam, hingga hanya tersisa gagangnya saja.

3 orc lain yang menusuk perutku, aku mencabut semua pedangnya. Memotong horizontal, vertikal dan diagonal.

Ketiga tubuh orc terpotong menjadi dua. Dengan isi dalam mereka tercecer di tanah.

Luka sekejap pulih. Namun darah yang keluar akan membutuhkan. Waktu untuk kembali.

Aku mengambil tiga pedang orc. Memegangnya dengan tangan kananku.

Tiga pedang aku selipkan di sela sela jari, memventuk cakar yabg panjang dan mengerikan.

"Baiklah. Waktunya pertunjukan"

Aku berjalan dsngan santai ke arah para orc. Mencincang mereka dengan tiga pedang di tangan kananku.

Sementara tangan kiriku, pedang night sword menebas kepala para orc dengan mudahnya. Seperti jelly yang di potong menggunakan pisau baru.

Sudah 20 orc terbunuh di taganku. Sekarang, aku meletakkan pedang night sword ke punggung.

Mengambil tiga pedang milik orc soldier. Dua cakar dari pedang telah terbentuk di kedua tanganku.

" sekarang waktunya serius"

Aku berlari ke arah para orc, melebarkan kedua tanganku.

Swishhh swishh

RISE OF DEMON LORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang