ch 38-PERTEMUAN KEMBALI

4.2K 219 5
                                    

"Hei. Lepaskan dia!"

Zeon berteriak di depan gang. Ada 4 pria dan seorang gadis disana. Gadis elf memakai gaun putih yang indah.

Seorag pria yang memegang tangan gadis elf melihat ke arah zeon. Pakaian mirip seperti seorang perompak. Mempunyai tubuh hitam dan kekar.

"Hei bocah. Jangan ikut campur urusan kami!"

Zeon hanya diam di tempatnya. Menatap tajam sang pria dan mengepalkan tangan kanannya.

"Mana mungkin aku tidak ikut campur. Sebaiknya kau lepaskan gadis itu atau..."

Zeon mengeluarkan ancaman kepada pria itu. Namun ancaman itu tidak berguna bagi mereka. Keempatnya saling menatap dan tertawa keras

"Hahahaha. Atau apa? kau mau memukuliku? Hahahaha"

"""Hahahaha"""

Keempat pria tertawa dengan keras. Mengejek zeon dengan tawa mereka

Zeon menatap mereka. Empat pria kekar berdiri mengenakan kaos merah dengan bandana biru. Pedang cutlass tergantung di pinggang mereka.

"Satu di depan. Dua di tengah. Dan 1 di belakang bersama gadis itu"

Zeon melihat posisi mereka berdiri. Keempatnya memang memiliki perawakan besar.

"Mari kita lihat status mereka dahulu"

-------------------------------------------------------------
Nama:???
Ras.   :human
Job.   :pirate
Lv.      :23
Skill.  :bash•medium

Nama:???
Ras.   :human
Job.   :pirate
Lv.      :26
Skill.  :accel•small

Nama:???
Ras.   :human
Job.   :pirate
Lv.      :27
Skill.  :leg strengh•medium

Nama:???
Ras.   :human
Job.   :pirate
Lv.      :25
Skill.  :sword mastery•small
-------------------------------------------------------------

Keempat dari mereka memiliki status yang lumayan tinggi untuk ukuran manusia.

Jika dalam guild. Mereka akan setara dengan petualang peringkat E-D. Dan dalam kelompok mereka akan setara dengan petualang peringkat C

Zeon mengepalkan tangannya dengan kuat. Dan melanjutkan ucapannya yang belum selesai

"....atau kalian akan menyesal"

Mendengar provokasi dari zeon. Mereka mengambil senjatanya. Cutlass di tarik dari sarungnya.

Seorang dari mereka berkata seakan mengancam keras.

"Bocah. Kami bermaksud  melepaskanmu jika kau pergi. Tapi sekarang kau sudah mengganggu kami. Hari ini,kau harus membayarnya dengan nyawamu"

Zeon menatap pria paling depan. Ya,dialah orang berbicara kepada zeon. Zeon tertawa kecil seakan mengejek mereka

"Dengan nyawaku kau bilang?hahaha"

Tentu hal itu membuat mereka bingung sekaligus marah. Pria di belakangnya berteriak dengan keras

"Hei bocah. Apa yang lucu?"

Zeon menghentikan tawanya. Kemudian mengubah tatapannya menjadi tatapan tajam. Matanya yang tadi seperti seorang pemuda ceria sekarang berubah menjadi mata pembunuh profesional

Tatapan tajam terarah ke mereka. Mata tanpa cahaya. Hanya bayang bayang kegelapan dan kesunyian tergambar dalam matanya.

"Yang akan membayar menggunakan nyawa bukanlah diriku. Melainkan kalian yang akan membayarnya"

RISE OF DEMON LORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang