ch 41-KASTIL ERU 3

3.3K 243 1
                                    

Zeon yang sudah selesai melawan para anggota dari night falcon sect. Setelah melawan mereka, zeon kembali ke esya.

Esya yang dari tadi menonton di balkon, tubuhnya bergetar dengan kuat.

Zeon melompat ke balkon dan mendatangi esya. Nampak esya yang sedang gemetaran, zeon kemudian menenangkan esya

"Tenanglah. Aku sudah kembali"

Zeon memegang pudak esya agar bisa tenang. Air mata jatuh dari wajah esya

Menetes deras dan terpercik di lantai. Esya menangis dan memarahi zeon

"Kamu....kalau kamu mati gimana.....baka! Baka baka baka!"

Esya menempelkan kepalanya ke dada zeon. Zeon mengelus kepalanya dan berbicara

"Kenapa kamu menangisi aku? Aku bukan siapa siapa untukmu"
(Malah nyanyi lu. Zeon zeon wkwk)

"Baka....aku menangisimu karena aku menyukaimu"

Kesunyian menghampiri keduanya. Beberapa lama keduany saling diam. Esya masih menangis di dada zeon. Sementara zeon .melihat ke arah langit.

'Dimana kalian? Aku merindukan kalian. Semoga kita bisa bertemu'

Zeon sedang memikirkan ketiga tunangannya. Zeon tidak tahu mereka masih hidup atau tidak.

Namun, di dalam hati zeon. Dia masih berharap mereka masih hidup dan dapat berkumpul kembali.

Zeon melihat ke arah esya. Esya yang masih terisak setelah menangis, masih menempel pada dada zeon.

"Esya"

Zeon memanggil nama esya dengan lembut. Memandang wajah cantiknya dan tersenyum ringan

"Ayo kita masuk"

"Ehm"

Esya yang mendengar ajakan zeon mengangguk tanda setuju.

Zeon menggandeng tangan esya dan terbang ke arah halaman. Tentu saja hal ini membuat esya terkejut.

"Zeon. Kamu bisa terbang?"

"Ya. Ini adalah salah satu kemampuanku"

Zeon kemudian mengarahkan esya menuju ke pintu di halaman. Setelah turun, keduanya memasuki kastil.

Saat berada di pintu tepat sebelum masuk, zeon memanggil avtros.

"Avtros. Muncullah"

"Ya tuan. Ada apa?"

Esya terkejut melihat avtros bisa berbicara. Zeon tidak menghiraukan keterkejutan esya. Zeon kemudian berbicara lagi.

"Avtros. Bereskan mereka. Aku tidak ingin melihat mereka lagi"

"Baik tuan"

Avtros mengangguk. Kemudian berlari menuju halaman. Terdapat banyak mayat di halaman. Semua yang mati mengenakan jubah hitam dengan topeng tengkorak.

Avtros kemudian bergumam kirih ke arah tumpukan mayat berjubah itu.

'Kalian telah salah memilih berurusan dengan tuanku'

Itulah gumamn yang di ungkapkan avtros. Dirinya tahu sekuat apa tuannya. Jadi ia hanya merasa kasihan kepada mayat di depannya.

Memilih orang paling kuat di ascer sebagai  musuh, adalah kesalahan fatal.

Avtros kemudian menggunakan kekuatan barunya. Kekuatan hasil penggabungan dengan purplas. Gravity.

Walau versinya lebih lemah dari milik zeon, namun sihir gravity masuk kedalam sihir tingkat tinggi.

RISE OF DEMON LORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang