SG 23=HE SICK?

5.5K 216 2
                                        

Clara dengan sigap menoleh dan terkejut, "Anda siapa?"bukan Clara yang bertanya melainkan Afriel.

"Harusnya gue yang tanya lo siapa, kok bareng cewek gue?"

Clara hanya menunduk, sedangkan Afriel hanya terkekeh pelan, "Apa cewek anda?emang ada ya cowok lebih milih sahabat cewenya daripada cewenya sendiri? gak tau apa cewenya tiap malem nangis gak ada salah tiba-tiba diginiin?!"Sarkas Afriel membuat Enrico terdiam.

"Udah, gak usah b--"

"Oh, jadi lo lebih milih dia ya Ra? pantas aja lo gak pernah mau nanya penjelasan sama gue lagi ck"Katanya sambil tersenyum miring.

Clara mendongak kan kepalanya dan menatap Enrico berusaha menahan tangisnya, "Kalo kamu emang sayang aku, pasti tanpa perlu aku tanya kamu bakal jelasin ke aku dengan sendirinya, tapi dengan kamu kayak gini udah membuktikan semuanya!"

"Yuk pergi"Ajak Clara menarik Afriel, tak lupa Afriel meninggalkan 2 lembar uang kertas berwarna merah.

Enrico hanya menatap kepergian Clara dalam diam, banyak orang yang menatap dirinya, "Maafin gue"

***
Elisabeth sedang berada di Cafe bersama 3 orang wanita, siapa lagi jika bukan Evelyne, Audrey dan Regita
PROK PROK PROK
"bagus banget kerjaan lo El! gue suka"Puji Evelyne sambil mereka berempat melakukan toast.

"Of course, seorang Elisabeth Xiandra gitu lho"

"Gimana bisa El? kok cepet ya?"Tanya Regita Heran

El memutar bola matanya kesal, "Gue pake jampi-jampi"

Regita menggeleng takjub, "Wah gak nyangka gue!"

"Bego kok di pelihara!"Ketus Audrey

"Apaansih lo drey! haters banget!" balasnya, tak kalah ketus

"Udah-udah gimana sekarang?"

"Kalo gitu, kita masuk ke rencana yang kedua"

Mereka berempat tersenyum penuh arti.

***
Enrico saat ini sedang berada di ruang tamu rumahnya,"Apa yang harus gue lakukan sekarang?"Gumamnya, kemudian menarik keras rambutnya.

"G-gue, m -minta m maaf"Lirihnya, sebelum semua nya menjadi gelap.

Sebelum ia menutup mata ,ia mendengar pekikan seorang wanita, "ABANG!"

Amanda menghampiri Enrico yang sudah pingsan di sofa ruang tamu, "Mah!Pah!Abangg"Teriak Amanda panik.

Daffa dan Mika dengan cepat berlari menuruni tangga, "Kenap- -
abangg"Panggil mama-Mika

"Man! siapin mobil sekarang, kita bawah Nathan ke rumah sakit!"

Amanda dengan cepat mengangguk,dan tak lupa mengambil kunci mobil untuk mengantarkan Enrico.

Mereka dengan panik membawa Enrico ke UGD, karena wajahnya langsung berubah menjadi pucat pasih, "DOKTER-DOKTER!TOLONG ANAK SAYA!"Teriak Daffa

Beberapa perawat membawa bangker, dengan cepat Daffa merebahkan Enrico yang tak sadarkan diri.
"Maaf Pak-Bu. Kalian gak boleh masuk, dokter akan menangani ank anda!"Jelas seorang perawat, menahan mereka saat ingin ikut masuk.

Sudah 5 menit, tapi dokter juga belum keluar, membuat panik mereka tak kunjung meredah.
"Abang kenapa ya?"Tanya Mika kepada suaminya Daffa.

"Aku gak tau yang, berdoa aja semoga yang terbaik buat abang"

Dokter, paruh baya tapi masih terlihat muda keluar,"Maaf dengan keluarga Nathan?"

Mika,Daffa dan Amanda langsung berdiri, "Iya dengan kami, orang tuanya"Ujar Daffa

Strong Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang