SG 31= HAPPINES

5.6K 236 4
                                    

Mereka tiba ditempat tujuan, Clara terlebih dahulu turun. Setelah Clara turun, Enrico merogoh sesuatu dijok belakang. Ia mendapati camera Canon yang baru saja ia beli beberapa hari ini.

Astaga, mulut Clara menganga lebar. Ternyata mereka menghabiskan 3 jam diperjalanan tidak sia-sia. "A-staga b--bag-bagus bangetttt ih" Pekik Clara terbata-bata.

Enrico hanya terkekeh mengusap rambutnya pelan. "Cape gak?"

Clara mendongkak menatap Enrico yang lebih tinggi dari dirinya. "Cape sih iya. Tapi udah liat yang kek gini hilang deh capeknya" kemudian Clara tertawa lebar, entahlah pengaruh positif Clara membuat Enrico juga tertawa.

Sekarang sudah pukul 14.21 mereka hanya menikmati Kelapa muda segar, kemudian berlari ditepi pantai. Enrico tak menyia-nyiakan kesematan ini, ia mengambil gambar Clara dalam posisi apapun.

Dan mereka bermain kejar-kejaran, Enrico mengejar Clara, kemudian meneriaki Clara. "Clara!"

Clara berbalik sambil tertawa.
'Jeprek'

"Ih, pasti muka gue aneh kan ya. Lo hobby deh ngambil gambar gue dengan gaya ga oke kan" dengus Clara.

"Lo diambil candid aja cantik. Gimana kalo lo emang difoto kek model? Astaga pasti cantik banget deh pacar gue" Enrico memeluk Clara.

"Idih! Apa-apaan sih Ko! Lepas dong, kamu kan udah basah. Jangan peluk aku, ntar masuk angin ih" Geram Clara karena Enrico memeluknya tiba-tiba.

Entahlah, camera enrico sudah kemana. Sudah tak ada pada tempatnya.
'Cekrek'

'Cekrek'

'Cekrek'

Clara menyadari bahwa ada yang mengambil gambar dirinya dan Enrico saat berpelukan.
Ia mengedarkan pandangannya dan mendapati dua orang yang sudah terkikik geli. "Geo dan Xelio kan?" Tanya Clara memastikan.

Mereka hanya menunjukan cengirannya. "Hehe iya. Gue pikir lo lupa sama cowo ganteng kaya kita-kita ini" Ujar Georgino dengan pedenya.

Clara tak menanggapi, "lah, terus kok kalian bisa ada disini?" ia mengerutkan dahinya pertanda bingung.

Xelio dan Georgino kompak menunjuk Enrico dengan dagunya, "ono, tuh anak nyuruh kita kemari. Makanya kita bolos" celetuk Xelio sambil terkekeh.

"Halah, lo emang seneng kan bolos" Balas Enrico tertawa sambil merangkul bahu Clara. Mau tak mau Clara ikut tertawa, entah apa yang lucu.

"Eh udah-udah. Udah mau senjaa ini. Ko, ra ambil posisi biar ntar kita jeprek. Biar gini-gini gue photographer handal lo" kata xelio dengan pede dan senyum menggembang.

Enrico mengambil posisi yang pas bersama Clara untuk melihat Senja. Sumpah demi apapun senja paling indah yang pernah Clara lihat

Astaga apalagi ditambah pelukan hangat, bersandar didada bidang Enrico, tersenyum senang melihat munculnya senja. Clara benar-benar nyaman.

Ingin rasanya ia berlama-lama didada bidang milik Enrico yang menenangkan. Astaga tak disadari Xelio sudah mengambil banyak gambar mereka. Ia tersenyum lebar melihat hasilnya.

"Weh emang bakat gue luar biasa deh" gumamnya, tapi georgino dapat mendengarnya.

Georgino menatapnya sinis, "sok iye lo nyet. Baru kali ini aja kebetulan keles, jangan pede tingkat bebek deh lo!" cerocos georgino.

"Lo ini orang apa bebek mercon? Berisik tau gak! Suara lo gak ada seninya" cibir Xelio sambil memfokuskan kamera kearah Clara dan Enrico.

"Hadeh, biar gini-gini banyak yang suka loh sama gue" katanya bangga, "adek lo? Adek lo juga pernah nembak gue!" sambungnya dengan perasaan bangga.

Strong Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang