"Anjir, ternyata ini nih anak dari fakultas hukum yang cipokan kemarin"
"Gilaseh, ngambil jurusan hukum tapi kelakuannya kea gitu"
Banyak bisikan-bisikan yang sengaja di dengarkan pada Clara. Saat ia berjalan bersama Salwa dan Livi.
"Udah Ra, ga usah didengar" Ujar Livi menarik tangan Clara agar mempercrpat langkah kakinya."Sesampainya mereka di taman kampus yang begitu besar, mereka duduk agak jauh dan agak sepi. "Sebenarnya lo emang ciuman ama tu cowo apa gimana si? terus tu cowo siapaa?" Tanya Salwa penasaran.
Clara menghela nafas, "Enggak, itu hampir aja kalo tangan ka afi ga nahan. Dia itu Virgo, temen masa Sma gue dulu, dia pernah nolongin gue, pas gue pergi dari rumah."
"Lah ada Ka Afi? Dia sendiri doang?" Tanya Livi sambil mendekatkan diri pada Clara.
Clara nampak berpikir, lalu menggeleng. "Enggak, dia sama Kak pevita"
"Mungkin aja dalang disemua ini antara mereka berdua!" Sahut Livi cepat
"Lo jangan asal nuduh gitu" Sergah Salwa
"Gue ga nuduh ish Salwa... Gue kan bilang mungkin aja lo gabisa bedain ya?" Kesal Livi menatap Salwa sinis.
"Udah, jangan ribut dong ah!' Ujar Clara "Gue juga awalnya mikir gitu mungkin ya, antara mereka berdua. Tapi gue gak ada bukti yang kuat" Clara menunduk lesu, karena fotonya dengan Virgo yang kelihatan hampir berciuman membuat dirinya jadi omongan di kampus ini.
"Ah gue punya ide!" Ujar Livi, sambil menarik kedua temannya mendekat. "Lo chat aja ka Afi, panggil ketemuan tapi cuma dia doang jangan ada ka pevita, terus lo tanyain. Abis itu baru lo tanyain sama ka pevita, Gimana?" Livi menaik turunkan kedua alisnya sambil tersenyum.
"Boleh tuhh Ra" Salwa juga ikut ambil peran dalam menyeruakan pendapat.
"Hm, gimana ya. Gue coba dulu chat ka afi deh" Kedua temannya mengangguk, sedangkan Clara mengeluarkan ponselnya ragu- ragu.
To Kak Afirga
Kak? Bisa ketemuan ga skrg?From Kak Afirga
Bisa Ra, Kebetulan gue baru kelar kelas nih,To Kak Afirga
Tapi boleh kan ga sama ka Pevita? gue mo ngomong seriusFrom Kak Afirga
Iya, pevita juga lagi ada kelas kok.
Dimana Ra?To Kak Afirga
Taman belakang dekat gedung Fakultas Olaraga ya Kak.From Kak Afirga
Otw***
"Ada Apa Ra ngajak ketemuan?" Tanya Afi yang baru datang tanpa basa-basi.Clara yang masih duduk dikursi taman, merasa malu karena afirga melihat kejadian kemarin. "A-anu itu k-ak, k"
"Apasih Ra? anu apa? bicara yang jelas" Diselingi kekehan dari Afirga.
"Kakak udah liat instagram blm?"
Afirga menggeleng, "Belum, ada apa emang?"
"Coba lo buka instagram lo deh kak" Afirga melakukan seperti apa perintah Clara.
"Astaga, siapa yang nyebarin foto lo ini?" Sekarang Afirga malah balik bertanya pada Clara.
Clara menggeleng lesu, "Gue pikir lo kak, tapi ternyata lo gatau"
"Mana mungkin gue nyebarin hal-hal kaya gini"
"Iya ka, maaf. Cuma gue masih ada 1 kemungkinan lagi"Clara berucap ragu
"Siapa? Pevita?"
Clara mengangguk pelan, "Mungkin ajasih kak, gue gatau juga"
"Yaudah, nanti gue tanyain deh sama Vita"
"Makasih ya kak"
"Sama-Sama Ra, btw lo ngapa sekarang jadi cuek banget ke gue?" Tanya Afirga
"Cuek? cuek gimana maksud lo kak? gak kok, perasaan lo aja kak. hahaha" Clara terkekeh pelan.
"Gue tau lo boong" Astaga Clara varu ingat, Virgo adalah mahasiswa Psikologi,dia dapat membaca gerak-gerik seseorang.
"Ah susah mah, kalo mau boong sama anak Psikologi" Clara mendengus kesal, "Yaudah gue bukan cuek sih kak, cuma gue hargai perasaan kak Pevita. Gue sempat kaget, tiba-tiba lo jadian sama kak pevita, tapi baguslah congrats ya ka" Ujar Clara tersenyum.
"Gue sama Pevita itu dijodohin"
"Hah gimana?" Tanya Clara tak paham
"Orang tua gue, sama Pevita ngejodohin kita. Gue gasuka sama dia, gue udah berusaha nolak perjodohan ini. Tapi orang tua gue maksa. Padahal gue lagi mau perjuangin cewe yang gue taksir"
Afirga menatap lurus kearah taman."Gilaseh, kaya jaman siti nurbaya ya kak. Hahahahaha" Clara tertawa terbahak-bahak, "Ohiya Cewe yang lo taksir sapa emang?"
"Ada aja. Cuma dia udah punya pacar kayanya deh, kemaren aja hampir cipokan sama pacarnya" Afirga berbicara seolah-olah biasa saja, tak mengerti keadaan gadis didepannya yang sudah pucat.
"Lo nyindir gue?" Tanya Clara dengan wajah merah tomat
Afirga menatapnya sekilas, "Bagi siapa yang ngerasa aja"
"Njir kak, ya gue merasa lah! apalagi disini cuma ada kita berdua, ya menurut lo gimana?" Cerocos Clara karena kesal.
"Apaan sih, tau ra bodo amat bodo amat"
Sekarang Clara hanya diam, dengan ucapan Afi begitu secara tak langsung menyiratkan rasa sukanya pada Clara. Clara bingung harus apa.
***
"Bagus kerjaan lo, ini upah buat lo karena udah Viralin foto itu""Makasih boss, senang bekerja sama dengan anda"
"Lo boleh pergi"
Preman itu segera beranjak pergi, setelah menerima upah kerjanya. Ia melajukan motornya.
***
"Sa, Liv, Gue bingung. Bukan ka Afi deh, dia aja gatau kalo itu viral diig" Clara mendengus sedih.Livi yang sedang berada di bed, berkata "Mungkin dia pura-pura gatau kali"
"Engga Vi. Dia jujur, dia aja jelasin status dia sama Pevita" Tolak Clara pada Opini Livi.
"Emang statusnya sama kak Pevita apa? pacaran kan mereka?" Tanya Salwa cepat
"Memang pacaran, tapi mereka dijodohin"
"HAHHH" Livi dan Salwa memekik kaget
"Anjir kaya dijaman mana aja masih ada begituan" ujar Livi
"Udah gapapa, biarin aja sih" Clara berujar tak peduli.
"Ra emang lo ga suka ya sama ka Afi?"
"Enggak, masih ada masa lalu yang gue harapkan"
Salwa berdecak kesal, "Come on Ra, lo selalu mengharapkan masa lalu lo itu. Emang lo pikir dia masih ngeharapin lo? Sebagai bukti aja kalian udah ga pernah kontakan setahun lebih dan lo masih harepin dia? Gue mo bilang Ra, perasaan mudah berubah, siapa tau dia udah dapat pengganti lo"
"Gak ada salahnya kan berharap?" Clara menatap kedua temannya penuh harap.
"Memang engga. Cuma kalo harapan lo ga sesuai sama apa yang lo harapkan, lo bakal nelen kekecewaan" Ujar Livi, "Gue sama Salwa udah ingetin lo, sekarang terserah lo, itu hak lo, kita ga bisa lakuin apapun"
TBC
gimana gaisss pendapat kalean tentang part ini?:)))
aku update lagi nih wkwk
sudah siap bertemu endingnya?:)comment and vote yaa✨
fallaw patriciamarsela_see next part yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl [END]
RomanceCerita yang menceritakan bagaimana kehidupan dari seorang Clara Aunezya Egipta Yang bertahan atas kerapuhan hidupnya. Yang berjuang atas kesendirian hidupnya Merasa di abaikan,di benci,tak di Cintai Itulah yang dirasakan Clara selama ini. Di tingga...