Reuni untuk bertemu kembali bukan untuk bersama kembali kan?
Malam ini, Park Hotel di jakarta sedang menyelengarakan acara reunian. Setelah 4 tahun tak pernah melakukan reuni, Sma Nusa bakti kembali melaksanakan reuni itu.
Banyak hiuk-piruk, dari alumni-alumni itu, acara reuni kali ini sangat besar-besaran, terdapat banyak angkatan disana.
"Anjirrr, Ra makin bening baek lo ra" Ujar Pura sambil menaikan kedua alisnya.
Clara terkekeh, "Bisa aja lo pur, btw gandengan lo mana?" Clara mengabsen teman-temannya yang datang membawa gandengan, sedangkan Pura? tidak.
Pura menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu, ia mlirik kanan kiri lalu menarik seorang wanita yang di ketahui adalah adik kelas semasa SMA.
"Ini dia ra, pacar gue. Cantik ga?" Tanya pura pamer.
Clara mengangguk. Ia menatap wanita itu. "Apaan sih, kok narik-narik. Lo siapa ih! ngaku-ngaku aja lo, jauh-jauh sono ewh!" Pekik gadis itu lalu mendorong Pura.
Mereka semua terbahak melihat hal itu.
Dika mendekat padanya mengusap punggungnya pelan, "sabar bro. sad boy haha""Ra btw gandengan lo mana?" Tanya Ibam karena tak melihat Clara menggandeng siapapun.
Clara mengangguk, "Iya, soalnya pacar gue lagi sibuk ada urusan kantor katanya gabisa nemenin yaudah gue maklumin"
"Oh gitu"
"Rara, mending kamu nyanyi deh. Pas banget panggung kosong tuh" Bisik Aulia pada Clara
Clara menggeleng, "Engga ah"
"Ih coba dong ra, suara lo kan bagus banget" Timpal Elisabeth mendorong Clara maju. Tak ada jalan lain, ia naik keatas panggung. Semua pasang mata menuju padanya.
Ia dengan gugup mengambil mikrofon, "Ehm hai..." Ujarnya dengan gugup. Ia melihat teman-temannya menyemangatinya.
"Apa kabar semua? jadi gais, gue Clara. Gue pengen nyanyi buat kalian."
Mereka semua bertepuk tangan, Clara duduk dikursi yang disediakan, mengatur mikrofonnya agar sejajar dan mulai memetik nada gitar.
Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa tak akan pernah bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kitaDi saat ku tertatih tanpa kau di sini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas iniKita telah lewati rasa yang pernah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padakuDi saat ku tertatih tanpa kau di sini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan iniJika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas iniDan ini yang terakhir (aku menyakitimu)
Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu hooo..)
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi
Ini yang terakhir, dan ini yang terakhir
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagiJika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas iniJika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
PROK PROK PROK PROK
Banyak tepuk tangan yang Clara dapat hari ini, tapi bukan itu yang membuatnya terfokus. Ia terfokus pada seseorang yang sedang memperhatikannya dari meja belakang. Dia tidak berubah, bahkan wajahnya 4 tahun yang lalu masih sama. Tidak ada yang berubah, yang berubah hanya saja rasa dan perasaan.Enrico...
Clara turun dari panggung. Matanya tetap tertuju kearah Enrico. Tapi kali ini berbeda, Enrico tidak sendiri. Melainkan bersama seorang wanita, apakah itu pacarnya?...
Clara menghampiri teman-temannya.
"Ra bagus banget suara lo, bikin pangling deh" Ungkap Elisabeth sambil memeluknya."Ohyah Ra, Enrico datang tuh, yuk samperin" Ajak Dika dan lainnya.
"Clara tersenyum dan menggeleng, "Engga deh, kalian aja" Tolaknya
"Ra jangan gitu? lo bakal kelihatan kalo lo susah move on nya sampe gamau samperin dia" Bisik Elisabeth meyakinkan.
Benar. Ia bakal terlihat seperti tidak moveon kalo tidak berani menghadapi Mantannya.
Mereka berjalan kearah Enrico dan wanitanya. "Hai bro, long time no see" Ujar Dika, Mereka berempat bertos ala lelaki.
"Gila ya kalian sekarang udah oke aja" Ujar Enrico kemudian terkekeh. "Ohyah, Aku mau kenalin cewek cantik di sebelah aku ini namanya Kayla Natasha, dia tunangan aku. Aku ketemunya diluar negeri, cuma dia orang indonesia" Enrico menjelaskan. Sedangkan Kayla tersenyum sambil mengandeng tangan Enrico
"Hai Ko, apa kabar?" Clara memberanikan diri bertanya.
Enrico menatapnya, "Who you?",
Clara tersenyum kecut, "Lupa ya? aku clara ko"
"Clara siapa? Emang kita pernah saling kenal?"
jleb
"Sama sekali ga ingat aku?"
"Nope"
Clara mengangguk, "Yaudah, gue permisi dulu mau ambil minum serek nih" ia kemudian terkekeh dan berlalu dari hadapan mereka.
"Ra, raraaaaa" El dan Aulia berusaha memanggil Clara.
"Eum, baby. Who she? Kamu kenal gasi sama dia? dia tuh kayanya kenal banget sama kamu" Tanya Kayla
"Aku ga kenal sayang..."
"Ko, gue mau bicara empat mata sama lo" Ujar Dika lalu berlalu diikuti Enrico dibelakangnya.
Mereka tiba di rooftop hotel, "Kenapa lo lupa sih sama kita semua? awalnya lo lupain gue, ibam sama pura. Sekarang lo lupain Clara?" Dika menghela nafas lelah.
Enrico menaikan sebelah alisnya, "Gue gatau." Ia menatap gelapnya malam, "Emang siapa gadis itu? saat tadi gue natap matanya seakan-akan narik gue buat masuk"
Dika tersenyum miris, "Lo amnesia sejak kapan?"
"Kata dokter 3 tahun lalu"
"Dari 3 tahun lalu, bayangan gadis itu ga ada di otak lo?" Tanya Dika berharap
Enrico menggeleng,"Engga. Jadi dia siapa? please kasih tau gue, gadis itu punya masa lalu apa sama gue?"
"Dia itu mantan pacar lo"
***
tbc
selamat hari minggu!
maaf keterlambatan update, niatnya malming tapi abis kuota hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl [END]
RomanceCerita yang menceritakan bagaimana kehidupan dari seorang Clara Aunezya Egipta Yang bertahan atas kerapuhan hidupnya. Yang berjuang atas kesendirian hidupnya Merasa di abaikan,di benci,tak di Cintai Itulah yang dirasakan Clara selama ini. Di tingga...