Lampu kerlap-kerlip dimanapun. Karpet merah tergelar dan banyak makanan yang terhidangkan.
Clara saja masih sementara di make over oleh keempat sahabatnya Elisabeth, Aulia, Salwa dan Livi. Bahkan mereka berempat bisa saja begitu menjadi akrab.
Clara memang sengaja tak di makeup oleh orang lain karena teman-temannya sudah mewanti-wanti agar mereka saja yang membuatnya menjadi ratu dalam sehari.
"Aduh njirrrr.Cantik banget si lo ra,sampai pangling nih gue!"Celetuk Salwa.
"Bener Ra. Hampir aja gue gak kenal lo siapa hahaha"Cengir El diikuti cengiran mereka lainnya.
"Dih anjir. Ada-ada aja lo pada, pasti lo pada buat gue kaya badut kan?" Tuding Clara.
"Enak aja lo asal tuduh. Lo gak liat perjuangan kita make over lo dari rambut, gaun sama muka lo? bersyukur dong punya sahabat kaya kita" Ujar Livi dengan pedenya.
"Iyaiya sa ae lo pada.Gue ngikut aja sih"
"Haha pengantin harus nurut dong"
"Ohiya Ra.mending turun aja, akadnya bentar lagi bakal dimulai nih." Ujar Aulia mengingatkan.
"Ohiya sampai lupa."
***
Virgo sudah menunggu Clara dibawah. Ia sudah gugup sejak tadi astaga. apa yang terjadi. Ia melihat Clara turun dibalut gaun berwarna putih didampingi keempat sahabatnya.Setelah dekat, Virgo menggandeng Clara. Mereka berjalan bersama di altar yang suci ini. "Cantik banget sih calon istri aku" Bisik Virgo.Claea hanya senyam-senyum.
Saat akan pemasangan Cincin, Virgo mukai terlihat ragu. Ia mulai memasukan cincin kejari manis Clara. Setelah cincin sudah masuk setengah, Ia memperhatikan kiri kanannya dan menghela nafas pelan. Ia mencabutnya kembali, semua orang menatap dirinya penuh tanya. "Maaf ra, aku gak bisa lanjutin."
Virgo tersenyum, ia pergi dimana tempat Enrico berdiri menyaksikan hari pernikahan Clara dengan hati yang kurang baik. "Lo yang pantas jadi pendamping Clara." Ujar Virgo, "Jaga Clara baik-baik Ya"
Virgo membawa Enrico dihadapan Clara. Clara menuntut penjelasan dari Virgo, "Maksudnya apa Go?" Tanya Clara.
Virgo tersenyum tipis, "Aku tahu ra, dari dulu hati kamu gak sepenuhnya milik aku ra. Aku ga mau kamu ga bahagia sama aku, karena aku tahu hati kamu dan bahagia kamu sebenarnya ada pada Enrico." Virgo memegang tangan Clara dan Enrico lalu menyatukan tangan mereka. "Semesta suka bermain seperti ini. Tapi semoga saja dia sudah tidak mempermainkan takdir kita lagi. Selamat berbahagia." Virgo tersenyum tulus setelah mengucapkan itu ia meninggalkan mereka.
***
Virgo meninggalkan pesta yang seharusnya menjadi acara bahagianya. Ia menjalankan mobilnya ke Danau, malam ini danau tidak terlalu gelap karena ada beberapa lampu yang menghiasinya.Ia duduk di pinggir danau, dan tersenyum miris. "Harusnya hari ini hsri bahagia gue sama clara." Kemudian ia tertawa renyah. "Tapi gue rela kok ra. Ga masalah selama berapa tahun gue ngejar lo dan cuma berujung jagain jodoh orang lain. Gue tahu dari awal emang lo gak pernah cinta kan sama gue. Gue tahu lo cuma kasihan kan sama gue hahahaha."
Virgo memukul berkali-kali pohon yang ada didekatnya, tak peduli tangannya memar berdarah, karena rasanya ia sudah mati rasa pikirnya.
"Dengan kaya gini ga bakal ngerubah apapun yang terjadi hari ini." Virgo menoleh asal suara. "Kok lo ada disini?"
Gadis itu Kayla, Ia terkekeh "Gatau kenapa gue bisa ada disini. Mungkin karena takdir haha." Ia mendekat dan duduk di samping Virgo sambil memegangi tangan Virgo yang memar dan mengobatinya. " Dan lo kenapa ada disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl [END]
RomanceCerita yang menceritakan bagaimana kehidupan dari seorang Clara Aunezya Egipta Yang bertahan atas kerapuhan hidupnya. Yang berjuang atas kesendirian hidupnya Merasa di abaikan,di benci,tak di Cintai Itulah yang dirasakan Clara selama ini. Di tingga...