"Maafin Koko deh Ra, yuk ikut Koko"Ajak Enrico menarik tangan Clara. "Eh mau kemana?"Tanya Clara."Ikut ajasih,yuk"Jawab Enrico membuat Clara pasrah mengikuti Enrico.Mereka tiba di bukit yang indah
"Wahhh,kerennnnnnnnnn bangettttttttttt"Kagum Clara, membuat Enrico gemas dan mencubit hidung Clara.Clara mendengus "Apaan cubit-cubit hidung Rara, sakit tau!"Balasnya, sambil mengelus hidungnya.
"Aduh aduh maaf sayang, habisnya gemesin banget sih, udah ah yuk kita liat pemadangannya bagus lho Ra"Balas Enrico mengusap hidung Clara kemudian mengelus rambutnya.
Pemandangan Malam ini sungguh indah, di temani dengan banyak bintang yang kerlap-kerlip
"Rara pernah tuh waktu itu liat bintang dan bayangin kalau Clara jadi bulan itu.Pasti hidup Rara enak ya,Ko?ditemani banyak bintang"Lirih Clara.Enrico menarik Clara untuk bersandar di dada bidangnya "Ra, tanpa lo harus jadi bulan.Lo bakal di kelilingi oleh orang yang sayang sama lo termasuk gue"Balas Enrico.
"Ehm, Ko rara boleh nanya?"Tanya Clara ragu, "Itu kan Rara udah nanya"Kata Enrico sambil terkekeh.Clara langsung memasang wajah datarnya "Serius ih!"Sambil memukul pelan dada Enrico."Eh, aduh-duh mau nanya apa?"
"Koko,kenal sama El? sahabat Rara?
Tanya Clara menatap manik mata milik pria yang berstatus pacarnya itu.Enrico diam tak menjawab membuat Clara menjadi kesal "Ih, jawab dong Ko!"Ketusnya.
"Hm, gimana Ra, kenal Gak sih cuma tahu aja"Balas Enrico seadanya.
"El suka sama Koko!"Kata Clara
"Iya, udah tau"Balas Enrico santai
"hah?"Balas clara dengan wajah cengo, "terus, kok kesannya kaya Koko masa bodo?"
Enrico hanya tersenyum "Mau gimana lagi Ra, dia suka gue, gue nya gak suka dia.Gue biarin aja lah kan gue gak berhak larang dia buat suka sama gue"Jawabnya,menggunakan kata gue membuat Clara tak terlalu menyukainya.Karena menurutnya Enrico lucu saat mengatakan dirinya dengan sebutan Koko.
"eum, sebenarnya clara mau jujur sama koko, tapi jangan marah ya"Ujar Clara sambil melepaskan pelukannya.
Enrico kini mengenggam tangan Clara dan memainkannya "Iya, Apa?", Clara menatap lekat-lekat kepada Enrico karena sebenarnya ia ragu untuk mengatakannya.
"Tadi El nanya sama Clar--", "Tanya apa?"Potong Enrico cepat membuat clara merengut kesal "Bentar, kenapa sih.Ini mau cerita malah dipotong!"Bentak Clara.
"Jadi, El nanya sama Clara, hubungan Clara sama Koko apa, nah rara ragu mau jawab jujur soalnya rara rasa dia suka sama koko.Soalnya dia berubah pas liat Koko.Terus Rara bilang deh kita temenan eh dia bilang '
Oh baguslah, soalnya gue suka sama Enrico, alasan gue pindah sebenarnya ini. Dan gue gabakal biarin Enrico deket sama cewe lain.Kalo gue gabisa milikin dia orang lain juga gabisa' "Ucap Clara meniru apa yang dikatakan El.Membuat Enrico terkekeh.
"Ih apaan deh, kan Rara ngomong serius malah ketawa"Katanya, sambil cemberut.
"Maafin Deh Ra, Si El kenapa gitu banget ya sadis banget deh.Bahaya deh ini, jadi El gaboleh tahu kalo kita pacaran, Koko gamau Rara kenapa-napa"Kata Koko Khawatir
Clara bangkit berdiri untuk mengambil bunga dekat pemadangan indah itu smbil mengamatinya "Tapi Ko, itu sama aja Rara bohongin El, El sahabat Clara pasti El bakal sakit hati dan bakal---"
Enrico meletakan telunjuknya dibibir Clara, pertanda menyuruh nya diam "Sttt, sekali-kali Ra, ngertiin perasaan sendiri dong, dia pelan-pelan pasti bisa ngerti"Potong Enrico.
Clara dengan tegas menggeleng "Gak!Koko gatau gimana El yang sebenarnya.Ia akan berbuat apapun sekarang, untuk sesuatu yang sangat ia inginkan gk peduli bahayain orang lain apa enggak!"Lirih Clara dan merosot ketanah, dengan sigap Enrico menahannya
"Ra,tapi kan gue sayangnya sama lo doang, gue gabisa sayang sama dia.Gue gak bisa maksain hati gue buat sayang sama dia.Gue cuma pengen biarin hati gue mengalir dengan semesti nya seperti air yang mengalir"Jawab Enrico menggunakan kata Gue lagi.
Clara menghadap kearah Enrico "Ko, Rara boleh minta sesuatu gak?"Tanta Clara berharap.
Enrico mengangkat sebelah alisnya,"mau minta apa emang?jangan yang aneh-aneh deh Ra"Balasnya
"Enrico, deketin El buat dia bahagia"Ucap Clara membuat Enrico kaget.
"Apaa?!Gak Ra, gue gabakal mau Ra!"Keukeh nya, ia sudah ada punya firasat gak baik tentang permintaan Clara.
Clara menatap sendu Enrico "Ko please, sekali aja buat dia bahagia.Clara senang kalo El bahagia"Ujarnya dengan pupil Eyesnya
Enrico mendesah pasrah "Dan Ra, lo ngorbanin perasaan lo? gue gak bisa Ra, ingat lo itu pacar gue.Ngelakuin itu karena terpaksa Ra, sama aja gue kasih dia harapan palsu ngebuat dia semakin berharap sama gue"Katanya datar, ia kesal saat harus berpura-pura begitu
Clara mengusap pipi Enrico pelan "Koko tahu kan, Clara sayang banget sama El, apalagi sama Koko.Clara berharap Koko bisa nurutin permintaan Clara ya,kalo Koko sayang sama rara"Katanya dan berlalu meninggalkan Enrico.
Ck, dapat
Seorang Wanita selesai merekam aksi kedua insan itu dari balik pohon dekat mereka.Ia kemudian tertawa dalam hati.Clara pun masuk kedalam tenda dan
"Darimana Ra?"Tanya Aulia,membuat Clara kaget. "Eum, itu anu eh dari luar iya dari luar abis nyari angin gakbisa tidur"Alibinya, membuat Aulia hanya mengangguk kemudian keluar untuk pipis.Clara menatap sendu kearah El, ia masih memikirkan apa yang dikatakannya tadi kepada Enrico yang sebenarnya membuat sesak dalam dadanya.Ia tak sanggup sebenarnya mengatakan itu jadi sebelum air matanya jatuh ia segera kembali ke Tenda "Gue harap lo bahagia dengan begini El, gue sayang sama lo sahabat gue"Batin Clara, mengusap sudut matanya yang mulai berlinang
***
Enrico masih berada ditempat sebelumnya ia dan Clara berada
"Maksud lo apaan sih Ra, mana mungkin gue nyakitin perasaan lo demi bahagiain cewe lain yang gak gue kenal.Lo relain kebahagian lo dan gue demi dia Ra? Tapi gue sayang sama lo,gue harus gimana Ra"Kata Enrico bermonolog sendiri sambil merasakan semilir angin malam yang begitu dingin"Lo ikutin kata hati lo aja"Ujar seseorang dari belakang Enrico, membuat ia dengan cepat berbalik badan untuk melihat orang itu
"Gue gatau Ka, gua harus gimana.Hati gue pengen nolak permintaan Clara, tapi gue gak mau dia sedih kesannya dia berharap banget kegue soal El"Ucap Enrico dengan frustasi.
Dika berjalan mendekat kearah
Enrico dan duduk disampingnya "C'mon bro, lo cinta sama Clara?'Tanyanya,"Gue jatuh cinta sama dia saat pertama kali gue ketemu dia di Supermarket.Gue kaya nemu wanita yang harus gue lindungi dan ia kelihatan beda dari yang liat ngebuat gue penasaran sama dia"Jelas Enrico
Dika menatap Enrico, dan Enrico langsung menoleh "Gue gak punya banyak solusi, tapi coba aja lo nurutin kemauan Clara, siapa tau dia bakal bahagia, Lo hanya perlu saling percaya sama Clara dan saling setia"Papar Dika, "Kalo gitu gue cabut ya, mau balik ke tenda"Pamitnya
Enrico hanya mengangguk dan mulai memikirkan kembali permintaan Clara.
TBC
helo helo gaissss😍
aku back nih hwhw
gimana tentang part ini?
kesel sama el, tapi kesel juga deh sama rara au ah-,- bodo tomat(bodo amat thor:v)
spam vote and comment for next yaa❤follow ig
@patriciamarsela_
claraaunezya_
nathanenrcp
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl [END]
Storie d'amoreCerita yang menceritakan bagaimana kehidupan dari seorang Clara Aunezya Egipta Yang bertahan atas kerapuhan hidupnya. Yang berjuang atas kesendirian hidupnya Merasa di abaikan,di benci,tak di Cintai Itulah yang dirasakan Clara selama ini. Di tingga...