SG 33= KARMA

5.8K 217 3
                                    

Hari ini, hari terakhir ujian.

Ujian berjalan lancar tanpa gangguan apapun. Para siswa keluar dari ruang ujian masing - masing disertai senyuman puas karena berhasil melaksanakan kewajiban terakhir mereka.

HAAHH. Rasanya lega. Sekarang yang diperlukan hanya merilekskan pikiran dulu. Dan tentunya merayakannya.

Begitu juga dengan seorang gadis berambut panjang yang di kuncir kuda itu. Dengan riang dia berjalan menuju ujung tangga untuk bertemu dengan teman - temannya. Senyumnya memancar bak seorang anak kecil yang baru mendapatkan hadiah dari ayahnya.

Elisabeth.

Gadis itu tersenyum sumringah. Walaupun dalam dasar hati yang paling dalam dia masih kesal karena Clara mantan sahabatnya itu sudah berani melawannya tadi.

Tapi, untuk apa memikirkan Clara. Toh Elisabeth masih punya banyak waktu untuk membalasnya. Elisabeth berhenti di ujung tangga. Ujung tangga yang cukup sepi. Tempat yang bagus untuk nongkrong. Dan gibahin orang.

" Hai guys, gimana ujiannya? Lancar? "

Semula para gadis yang disapa Elisabeth itu berbincang - bincang ramah. Tapi semuanya berubah setelah melihat Elisabeth.

Evelyn menatap Elisabeth tak suka. Begitu juga dengan Audrey dan Regita. Mereka menatap Elisabeth seolah menatap Clara dulu.

Tatapan bengis.

sadis.

Dan meremehkan.

" Hey, napa lo pada natap gue kek gitu? Ada yang aneh? " Elisabeth maju hendak menyentuh lengan Evelyn. Tapi..

" Ehh stop stop. Jangan sentuh gue bitch. Tangan kotor lo nggak berhak sentuh ratu kayak gue. " Evelyn menjauh dari Elisabeth.

" Kok lo ngomong kek gitu sih? Kita kan temenan. Wahh bercanda yah lo. Nggak lucu tau nggak. Tapi gue ketawa deh. " Elisabeth tertawa paksa.

" Heyy, bitch. Sana lo. Jangan deket - deket sama gue lagi. "

" Cewek kotor kayak lo nggak berhak masuk geng kita lagi. Sampah."

" Hehh bangsat lo yang sampah. Gue nggak tau yah apa salah gue tapi lo pada malah hina gue kek gitu. Ngotak kali. " Elisabeth marah. Terlebih dengan Regita yang melontarkan kata - kata sampah itu.

Sontak Elisabeth langsung menjambak Regita.

" Anjing lo. Lepasin temen gue bitch. " Evelyn mendorong Elisabeth tanpa manusiawinya. Gadis itu menginjak tubuh Elisabeth disertai dengan makian - makian bengis.

Audrey dan Regita tak tinggal diam. Kedua orang itu menjambak, mencakar dan meludahi Elisabeth. Elisabeth hanya merintih kesakitan.

Jadi seperti inilah rasanya di bully. Bagaimana dengan Clara? Ternyata sakit juga.

" Heyy, gue malu tau temenan sama cewek kayak lo. Nggak punya harga diri tau nggak. Sekarang gue udah nggak butuh lo lagi. Lo udah jadi S-A-M-P-A-H. Sampah. Clara udah berani ngelawan sekarang. Dan dengan itu gue udah nggak butuh lo lagi. " Evelyn menjambak Elisabeth.

" Jangan pernah deket - deket gue lagi. Karena geng gue nggak pantes buat sampah kayak lo. " Evelyn dan dua kacungnya itu pergi meninggalkan Elisabeth.

Elisabeth menangis tak karuan. Tak ada yang akan menolongnya. Sekarang gadis itu menyesal. Menyesal karena telah mengkhianati Clara. Clara sudah baik padanya.

Clara yang baik. Tapi Elisabeth membuat Clara benci padanya.

" El, El itu tadi mama lo di depan sekolah. Katanya papa lo kecelakaan. "

Strong Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang