SG 15=LIKE HE?

5.7K 235 4
                                    

Enrico hanya mengangguk dan mulai memikirkan kembali permintaan Clara.

***
Pagi ini tepat jam 07.00 mereka sudah berkumpul untuk menjalankan materi mereka hari ini dimulai dari pemberian materi oleh Pak Budi kemudian melakukan observasi dari materi tersebut, makan siang, istirahat sebentar dan melanjutkan kegiatan yang ada.

Mereka duduk peregu dengan regu yang telah dibuat sebelumnya, yang beranggotakan 3 orang membuat Enrico mendengus kasar memikirkan permintaan Clara.

Saat ia sedang bergulat dengan pikirannya, handphone nya berdering menandakan ada pesan yang masuk.
From Clara💖
Ko?kamu masih satu regu sama El kan? semoga kamu mau ya nurutin permintaan aku:) iloveyou!:*

Enrico menghela nafas panjang dan mulai mengetikan balasan untuk Clara.
To Clara💖
iya masih, ingat ra.Gue ngelakuin in demi lo yah:v, loveyoutoo!:*

Enrico kemudian menatap El, yang juga sedang menatap dirinya, ia pun membalas senyuman El tipis karena paksaan.El pun langsung kelihatannya sumringah.

"Baik Anak-Anak, setelah materi nya, kalian harus melakukan observasi dengan kelompok" kalian dihutan ini, mengobservasi segala jenis daun daunan, mengerti?"Tanya Pak Budi

"MENGERTIII PAK"Jawab Siswa/i.

"Sialan banget, gue satu kelompok lagi sama cewe-cewe alay!"Batin Enrico.

Sedangkan Clara dan timnya sudah mulai melakukan observasi.Clara memperhatikan Enrico dari jarak jauh dan tersenyum kecut, Pura dan Regita pun sedang fokus dengan kegiatan yang dia lakukan.

"ADUHHHH,ULATTTTT"Pekik El, kaget.Enrico yang melihat itu langsung mengambil ulat di baju El, "Makanya, lain kali hati-hati"Ucapnya, membuat El tak berhenti untuk tidak tersenyum
"Makasih E, enrcio"

Enrico menyapu bersih hutan mencari keberadaan Clara, ia melihat Clara yang sedang menatap dirinya dan tersenyum kemudian mengangguk, Enrico membalas dengan senyuman khasnya.

"Heh lo! apaan sih nyari-nyari perhatian bebeb gue hah?! maksud lo apaan bitch?!"Teriak Evelyne kepada El, membuat El hanya menatap dirinya datar, "Lo!"tunjuk El, "Kalo bukan siapa-siapanya, gak usah ngaku-ngaku gak malu? iri? karena Rico lebih merhatiin gue daripada lo hah?"Tanya El, tersenyum smirk, Evelyne pun kesal dan menurunkan tangan El "Heh lo bitch! diem lo!".

Enrico yang melihat itu menarik nafas gusar "Kalo mau berantem jangan disini, di ring sana!"Ujarnya dingin, dan tidak berekspresi, sempat membuat El dan Ve bergidik ngeri.

Evelyne kemudian langsung memasang muka-muka memelas "Maafin Aku Beb, Aku gabakal gitu lagi"Ucapnya, dan bergelayut manja di lengan Enrico, membuat El memanas. "Apaan deh, caper banget"Cibir El, "Lo juga tadi caper"Balas Evelyne.

Tak lama setelah itu Enrico menatap El yang sedang memperhatikan daunan "Gimana? lo udah catet semuanya belum? kalo udah kita cari tempat enak aja buat duduk dan bahas ini"Kata Enrico, membuat El tersenyum dan mengangguk "Iya, udah kok.Eh bentar kita duduk di sana aja yuk, yang pohonnya udah patah buat tempat duduk"Tunjuk El, tempat tak jauh dari mereka berdiri.

"Yaudah Ayo"Balas Enrico, dengan sangat terpaksa menarik tangan El membuat ia sangat senang.Tetapi dicegat oleh Evelyne membuat Enrico berhenti dan mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya 'apa?', "Heh kalian apa-apaan sih?mutusin sepihak gitu aja?kaya gak nganggep gue aja, Lo lagi Beb,ngapa narik si bitch sih?! bukan aku aja?!"Marah Evelyne, "Jaga omongan lo, kalo mau ikut silahkan kalo enggak silahkan!"ujarnya datar, kemudian menarik lagi tangan Elisabeth untuk duduk.

"Duh, ngapain sih sebenarnya kita pada disuruh gini-ginian!"Gerutu Regita, Pura tersenyum menanggapi gerutuan Regita kemudian berahli pada Clara, karena saat masih di tenda, Enrico sudah menitip untuk menjaga Clara kepada teman-temannya. "Eh Ra?ngapa lo?"Tanya Pura, Clara kelihatan gelagapan "Eh, enggak.Gapapa"Ujarnya disertai senyuman manisnya.Membuat Pura sempat terlena, kemudian ia menepis itu semua sambil geleng-geleng "Eh, lo kenapa Pur?"Tanya Clara khawatir, "Enggak gakpapa hehe"Balasnya dengan cengengesan.

"Beruntung banget sih Koko, dapetin cewe sebaik dan semanis Clara, kalo bukan teman mah mau gue tikung, eh apaan dah"Batin Pura, memang batinnya tak bisa diajak berkompromi.

Saat semua kelompok sudah melakukan Observasi, mereka akan kembali ke tenda untuk makan siang, saat diperjalanan Clara selalu menyunggingkan senyumnya tak sabar bertemu Enrico, tetapi senyumnya diganti senyum kecut saat melihat Enrico datang dari arah yang berbeda dan menggendong El, bahkan Clara saja tak pernah di gendongnya.Rasanya ada bagian dalam dirinya yang patah, tetapi ini salahnya.

Clara dan Aulia langsung menghampiri El "Aduh El, kamu kenapa?"Tanya Aulia panik.Enrico menurunkan El, "Gue tadi kepeleset dan kaki gue keseleo"Balas El, "Yaudah nanti abis makan siang, gue pijitin kaki lo El, eh bte thanks ya Ko"Ujar Clara sambil tersenyum,"Sama-Sama Ra"Sahut Enrico sambil tersenyum manis kearah Clara membuat El kesal. "Yaudah Ko, lo boleh balik makasi"Ucap El.

Setelah makan, Mereka bertiga ada dalam tenda dan Clara mulai memijit Kaki El yang terkilir "Eh, eh kalian tahu gak?"Tanya El membuat mereka penasaran, "Gak tahu, kamu belum cerita"Balas aulia polos membuat El memutar bola matanya malas."Lanjutin aja El"ucap Clara

"Jadi gini, gue seneng tau gak?Enrico kan yang gue suka udah lama,te--"
"Bukannya kamu belom lama pindah?kok bisa suka Enrico udah lama?"Tanya Aulia memotong perkataan El, "Aulia, bisa gak jangan motong dulu?"Mohon El, "Heheh iya"balasnya dengan cengengesan.

"Nah gue kan satu kelompok juga sama Cabe, ih tapi Enrico lebih merhatiin gue tahu gak, ah senengnya dia juga bela gue saat Evelyne bilang gue bitch, dia narik tangan gue, gendong gue saat gue jatuh.Gatau semalam mimpi apa"Jelasnya bahagia, sedangkan ekspresi wajah Clara sudah berubah, Aulia yang pertama kali sadar akan hal itu "Eh Ra, kamu kenapasih?", "Hah aku kenapa?aku gakpapa, eh baguslah El Kalau Koko eh Enrico mulai Care sama lo kan hahahaha"Balasnya dengan tertawa dipaksaakan. "Lo kenapa?sakit Ra?lo beda bener"Ucap El khawatir, Clara menggeleng "Eh apasih, gue gak sakit gue sehat kok.Sehat Wallafiat, lebay amat lo El haha"balas Clara.

Kemudian mereka bercerita-bercerita singkat, dan handphone Clara bergetar
From Enrico🐊
Ra? Koko td udah nurutin permintaan kamu ya:* jngan cemburu td cm nlgn el yg jtuh,jngan marah sayang😚

To Enrico🐊
Ih apaan deh Ko, alay bgt wkwk, Rara gak cemburu, kan Rara yg mnta Koko gni jd rara mau blg mksi,aplg Rara marah?yh enggak lah Ko wkwk sanss dongg😛

From Enrico🐊
Jd, km g cmbru aku dkt sm cwe lain?km udh g syg sm aku?😔

To Enrico🐊
Apa deh, jan aneh" km yang.

From Enrico🐊
yang?sayang?😍

to Enrico🐊
iyaaaa enrico sayangggg❤💓💕💖💗💙💚💛💜💝💞💟

From Enrico🐊
Ra?km skit?bener?aku ke tnda km skrg

To Enrico🐊
Eh gausah, aku baik-baik aja.

From Enrico🐊
g nrma pnlkn.

Kemudian Clara mendengus pasrah, dan Enrico pun sudah tiba didepan Tendanya, Tapi El yang lebih dahulu menyadari "Eh, Rico? kenapa mau liat gue?gue udah gak apa-apa kok"Ucap El disertai senyuman.

Tbc gengs
ish, si el pede tingkat akut wakakak
gimana perasaan clara ya?
kalau mau aku lanjut comment and vote yaa😘😘

dont forget to follow my ig
@patriciamarsela_
claraaunezya_
nathanenrco_

see part selanjutnya:)

Strong Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang