miyawaki_sk: berdua banget nih? Nggak ngajak-ngajak
k.minjoo_: Next time ya kak hehett @miyawaki_sk :*
k.minjoo_: kamu yang berisik! @ahn.yudings
kwangbae_kang: Mpoosss! @ahn.yudings
yenaachoii: ^ (2)
chaelee_yeon: ^ (3)
Jadi hari ini Minju mengajak Yuri hang out berdua dalam rangka curhat gara-gara berantem sama si Yujin. Minju kesal aja tiap Yujin main game dia kaya lupa diri kalau dia punya pacar, masa seorang Minju bisa kalah sama game pikir Minju. Minjunya jadi ngambek gara-gara keseringan dicuekin Yujin alhasil lari lah ke Yuri yang memang udah sering jadi tempat pelariannya Minju tiap kali ribut dengan Yujin.
" Seriusan deh Yul, lama-lama gue greget juga sama si Yujin" Misuh Minju
" Kan biasanya cowok emang gitu Ju kalau udah ketemu sesuatu yang mereka suka" Sahut Yuri
" Tapi kan gue pacarnya Yul, gue juga mau diperhatiin :("
" Gini ya Minju sayang, terkadang kita emang harus ngasih waktu sendiri buat mereka. Lo mending mana, si Yujin main game atau main cewek?" Tanya Yuri
" Gue penggal itu si doggy kalau berani main cewek!" Sergah Minju
" Nah kan. Yaudah lah Ju sekarang mending baikan aja sama Yujin" Saran Yuri sambil menyeruput milkshake strawberry miliknya.
" Harus banget nih baikan? Tapi gue gengsi buat minta maaf duluan :(" kata Minju sambil baca chat Yujin yang sedari tadi dia abaikan.
Yuri memutar bola matanya malas melihat tingkah sahabatnya itu. Yuri lantas merogoh sakunya mengambil ponsel untuk menelpon seseorang.
" Hallo! Buruan ke caffee xxx sekarang nggak pake lama!!" Titah Yuri pada orang diseberang sana. Setelah itu dia langsung mematikan panggilannya tanpa memberi kesempatan lawannya itu berbicara.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
TRING~!
Bunyi itu berasal dari suara lonceng yang tergantung didepan pintu Caffee menandakan bahwa ada orang yang masuk ke Caffee tersebut.
" Minju!" Minju dan Yuri lantas mengalihkan pandangannya kearah sumber suara yang memanggil Minju barusan.
" Cepet juga si doggy" Kata Yuri. Yujin yang baru saja datang langsung menghampiri meja dimana Minju dan Yuri berada.
" Sayang, kamu masih marah?" Tanya Yujin yang sudah duduk disebelah Minju. Namun tak ada jawaban dari Minju.
" Aku minta maaf, aku janji nggak akan nyuekin kamu lagi, please maafin aku Kim Minju" Pinta Yujin dengan wajah memelas.
" Bener nggak akan nyuekin aku lagi?" akhirnya Minju buka suara. Yujin mengangguk mantap dengan harapan akan dimaafkan oleh Minju
" Kamu yakin?" Tanya Minju memastikan
" Iya Minjuu"
"Serius?"
" Iya sayangkuuu" Jawab Yujin gemas pada kekasihnya itu
Minju merentangkan tangannya menyuruh Yujin untuk masuk kedalam pelukannya yang juga berarti sebagai pertanda gencatan senjata diantara keduanya. Yujin langsung memeluk kekasihnya itu dengan sayang.
" Maafin aku ya sayang?" Ucap Yujin sembari mengelus surai rambut Minju
" Aku juga minta maaf ya sayang, nggak seharusnya aku marah. Kamu juga butuh waktu sendiri" Sesal Minju
" Jangan marah lagi, aku kangen" Gumam Yujin yang dibalas anggukan oleh Minju.
" woy! Gue masih disini anjay!" Protes Yuri yang sedari tadi hanya diam pasrah menyaksikan adegan cringe, dua orang dihadapannya itu.
Setelah aksi gencatan senjata, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dengan mengendarai mobil Yujin yang disupiri oleh Yujin sendiri. Minju duduk dikursi depan sementara Yuri di kursi penumpang.
Selama diperjalanan Yujin tidak pernah melepaskan genggaman tangannya dari tangan Minju. Sesekali Yujin juga menciumi punggung tangan kekasihnya itu.
" Yul" panggil Yujin
" Apaan?" Sahut Yuri yang sedari tadi hanya diam sambil menatap keluar jendela
" Lo... nggak ada niatan buat nyari pengganti Jihoon gitu?" Tanya Yujin dengan hati-hati.
Iya, jadi Yuri dan Jihoon sudah mengakhiri hubungan mereka sejak 5 bulan yang lalu karena merasa tidak ada kecocokan lagi diantara mereka, selain itu mereka juga terhalang oleh jarak dengan Jihoon yang berada di Busan membuat mereka jarang untuk bisa menghabiskan waktu bersama layaknya pasangan kekasih pada umumnya.
" Gue belum kepikiran kearah sana" Jawab Yuri seadanya
Setelah mendengar jawaban Yuri, Yujin memutuskan untuk tidak lagi bertanya lebih lanjut.
" Gimana bisa gue buka hati buat orang lain, sementara sampai sekarang masih belum ada yang bisa gantiin Yena didalam hati gue, Yujin" batin Yuri
