Sudah sekitar satu minggu berlalu pasca kecelakaan yang menimpa chaewon, selama itu juga chaewon berada dirumah sakit.
Chaewon sama sekali belum menunjukan tanda-tanda akan bangun dari komanya. Untungnya ada yena yang dengan senantiasa sabar menemani serta mengurus chaewon selama berada dirumah sakit.
Yena hanya bisa memandangi wajah pucat kekasihnya yang sedang terbaring lemah itu dengan tatapan sendu, beberapa alat juga tampak terpasang ditubuh chaewon. Ia masih menyesali dirinya sendiri karena hari itu tidak bisa mengantarkan chaewon. Jika saja hari itu yena mengantarkannya ke bandara ia akan memastikan kekasihnya itu sampai dengan selamat bahkan tanpa lecet sedikit pun pikirnya.
Yena menggenggam tangan dingin kekasihnya itu mengusapnya dengan lembut, tak jarang ia juga mengajak chaewon bicara meskipun ia tahu chaewon tidak akan menjawabnya.
“ Sayang aku kangen” Ucap yena dengan senyum tipis diwajahnya
“ Kamu tidurnya lama banget, mau sampai kapan hm?” tangan yena beralih mengusap kepala chaewon dengan sayang
“ Cepet bangun, aku kangen” yena perlahan mengecup kening kekasihnya yang amat ia rindukan itu.
CKLEK
“ Bek” panggil seseorang yang baru saja masuk kedalam kamar chaewon. Yena menoleh kesumber suara tersebut.
“ Oh kang ada apa?” ternyata yang datang adalah hyewon, dia hanya sendiri tanpa ditemani yujin, chaeyeon maupun yuri.
“ Gue bawain makanan buat lo” Hyewon menunjukan beberapa kantong kresek berisi makanan yang ada ditangannya.
“ Ga usah kang, gue ga laper” sahut yena dengan senyum yang dipaksakan. Hyewon menghela nafasnya mendengar jawaban sahabatnya yang sudah berhari-hari tampak kacau itu.
Yena selalu menolak jika di suruh makan, sudah beberapa hari ini juga yena tidak masuk kuliah karena ia tidak mau meninggalkan chaewon sendirian dirumah sakit. Orang tua chaewon beberapa hari yang lalu sempat datang untuk melihat kondisi putri semata wayang mereka itu, tapi mereka harus kembali untuk urusan pekerjaan dan dengan terpaksa meninggalkan chaewon. Mereka mempercayakan chaewon kepada yena untuk menjaga anak mereka tersebut selama ia mendapat perawatan dirumah sakit.
“ Lo mau sampai kapan kaya gini? Kalo lo sakit siapa yang jagain chaewon?”
“ Gimana gue bisa makan sementara chaewon masih berjuang buat hidupnya kang” lirih yena
“ lo pikir chaewon bakalan seneng liat lo kaya sekarang? Chaewon pasti bakalan marah dan sedih kalau dia tau lo kaya sekarang yen” Jelas hyewon panjang lebar. Yena mendongkak melihat hyewon yang tepat berdiri dihadapannya.
“ Gue harus gimana kang?” Yena benar-benar kelihatan rapuh saat ini, hyewon tahu betul apa yang dirasakan sahabatnya itu.
“ lo harus kuat bek, lo ngga boleh lemah kaya gini. Mana choi yena yang gue kenal” mata yena seketika memerah setelah mendengar ucapan sahabatnya itu.
“ Lo ngga sendiri, lo masih punya kita bek yang bakalan terus semangatin lo” Yena terharu mendengar ucapan sahabat laknatnya itu, dia langsung berhamburan memeluk hyewon.
“ Njir woy lepasin sesak gue bek?!”
“ Makasih bro udah ada disaat gue terpuruk kaya sekarang, gue ga tau lagi harus gimana kalau ngga ada lo semua” Ucap Yena tulus. Hyewon yang mendengar hal itu hanya bisa menepuk pundak sahabatnya tersebut.
“ mending sekarang lo pulang dulu, chaewon biar gue yang jagain”
“ Tapi K-”
“ Gausah banyak tapi-tapi, sekarang lo pulang, mandi, terus makan makanan yang udah susah-susah gue beliin. Jarang-jarang gue kasih orang makanan jadi lo ngga boleh nolak atau gue tampol bibir lo biar tambah monyong!” Yena yang tadinya nangis malah ketawa mendengar ucap sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The heart wants what it wants ; yenyul
Lãng mạn"Meeting you was fate, becoming your friend was choice, but falling in love with you was completely out of my control" ㅡ Jo Yuri [ Genben ]