Part 26

960 155 9
                                    

Hari ini tampaknya mood Yena tidak dalam kondisi yang baik setelah melihat kejadian naas secara langsung didepan matanya kemarin sewaktu  ke rumah Yuri. Sejak Yena pulang kerumahnya ia sama sekali tidak bisa melupakan kejadian yang membuat hatinya sakit itu. Bahkan sampai hari ini Yena masih memikirkan hal tersebut.

“ Oy!” Seseorang menepuk pundak Yena dari belakang

Yena menatap malas orang itu

“ Kenapa lo?” tanya orang itu yang ternyata Chaeyeon

“ Chae lo pernah patah hati ga?” tanya Yena

Chaeyeon cuma natap bingung temannya itu, ini anak masih pagi udah ngomong random soalnya.

“ Kenapa emang? Lo lagi patah hati ya?” tebak Chaeyeon

Yena mengangkat bahunya

“ Gue juga ngga tau, tapi sakitnya disini” Kata Yena sambil menunjuk dadanya dengan tampang melas ke Chaeyeon

“Jijiq banget bek muka lo kayak gitu” Kata Chaeyeon

“ bgsd temen lagi sedih juga” kata Yena pelan yang langsung disambut tawa oleh Chaeyeon.

“ Becanda doang gue bek, sini cerita sama gue” kata Chaeyeon sambil ngerangkul pundak sahabatnya itu.

“ bukan apa-apa kok, gue ke perpus dulu ya” kata Yena

“ Ngapain lo ke perpus?”

“ Mau tidur” Jawab Yena seadanya kemudian berlalu dari hadapan Chaeyeon.

Ngga tau kenapa hari ini Yena rasanya lemes banget males juga buat ketemu orang-orang, entah karena emang bawaan galau atau emang lagi malas aja dia nya.

Sekarang Yena lagi ada diperpus, dia menaruh tasnya diatas meja untuk ia jadikan alas kepalanya. Ia merebahkan kepalanya diatas tas miliknya itu dan mulai memejamkan matanya.

.





.

Ketika jam istirahat tiba, Minju nyamperin Yuri buat ngajak makan bareng.

“ Lo beneran ngga mau kekantin?” Tanya Minju pada Yuri yang sedang membereskan buku-bukunya.

“ Ngga, mau kerjain tugas dulu Ju” sahut Yuri

“ Hmm yaudah deh gue bareng kak sakura aja kalau gitu”

“ Sorry ya Ju hehe” kata Yuri setelah itu
Yuri memisahkan diri dari Minju

Tujuan Yuri saat ini pergi ke perpus, selain disana suasananya lebih tenang dia juga bisa menambah referensi untuk tugas kuliahnya.

Sesampainya diperpus Yuri micingin
matanya ketika melihat sosok yang ia kenal. Yuri perlahan mendekat kearah orang itu untuk memastikan kalau yang dia lihat itu ngga salah.

Ternyata benar aja, Yuri menangkap sosok Yena yang sedang tertidur disana. Yuri pun memberanikan diri mendekati Yena yang sedang tertidur pulas itu, dengan hati-hati Yuri menarik kursi yang ada disebelah Yena kemudian duduk di kursi tersebut.

Posisi Yuri sekarang lagi ngadep Yena, Yuri tak bisa menampik bahwa dirinya sangat merindukan sahabatnya itu.

Yuri terus-terusan memandangi wajah tidur Yena, tanpa sadar Yuri malah senyum-senyum sendiri waktu lagi liatin wajah lucunya Yena pas lagi tidur. Matanya kemudian beralih pada rambut Yena yang sedikit berantakan.

Yuri berniat untuk merapikan rambut Yena, ketika tangannya hendak meraih rambut Yena sebuah tangan secara tiba-tiba menahan tangan Yuri. Yuri kaget bukan main ketika tangan itu menahan lengannya. Ia hendak menarik tangannya tapi kekuatannya tidak cukup besar.

“ Y-Yena” Ucap Yuri dengan terbata seraya menatap kearah Yena yang kini sudah membuka kedua matanya.








Mereka berdua saling bertatapan tanpa bersuara.




































“ Jangan pergi lagi, Yul”








TBC

The heart wants what it wants ; yenyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang