part 16

928 140 8
                                    

[🔊🎵] 👆

“ gimana keadaan teman saya dok?” tanya hyewon dengan harap-harap cemas pada dokter yang sedang memeriksa orang yang dipanggilnya teman itu.

“ Keadaannya belum terlalu stabil, dia masih harus banyak istirahat untuk sementara waktu, kami juga akan melakukan yang terbaik untuk kesembuhannya” kata dokter itu sambil tersenyum kearah hyewon.

“ Kalau begitu saya permisi dulu” pamit dokter itu sembari menepuk pundak hyewon sebelum meninggalkan ruangan itu.

Setidaknya hyewon sekarang bisa sedikit bernafas lega setelah mengetahui keadaan orang yang berada dihadapannya itu baik-baik saja.

“ Kamu denger kan dokter bilang apa? Kamu harus banyak istirahat dulu” kata hyewon sambil mengusap kepala orang itu. Orang itu hanya mengangguk lemah membalas ucapan hyewon. Dia mengambil tangan hyewon yang sibuk mengusap kepalanya untuk ia genggam lalu meletakkan tangan hyewon dipipinya bersamaan dengan menutupnya mata cantiknya itu. Hyewon mengusap pipi itu dengan ibu jarinya sambil tersenyum kearah orang itu.

Lagi-lagi hyewon melupakan sesuatu, dia buru-buru mengambil ponsel miliknya yang ada disaku jaketnya untuk menghubungi seseorang. Setelah selesai bicara dengan lawan bicaranya hyewon memutuskan sambungan teleponnya dan kembali fokus dengan orang yang ada dihadapannya itu.

“ Hyewon” panggil orang itu dengan mata yang masih terpejam

“ Hm?”

“ Jangan pernah tinggalin aku lagi” ia meremas tangan hyewon yang masih berada dipipinya.

“ Chaewon ak-” ucapan hyewon tiba-tiba saja dipotong oleh orang tadi yang tak  lain adalah chaewon. Iya chaewon baru saja sadar dari komanya beberapa waktu yang lalu, ketika ia mendapati hyewon yang tertidur sambil menggenggam tangannya.

ㅡ flashback ㅡ

“ G- gue bisa jelasin” ucap hyewon gugup masih dalam mode shock. Sepersekian detik kemudian hyewon kembali menyadari sesuatu ia dengan cepat berlari meninggalkan ruangan chaewon saat itu juga.

Hyewon kembali keruangan chaewon dengan membawa dokter dan beberapa orang perawat setelah kaget melihat chaewon yang sudah kembali tersadar dari komanya. Meskipun begitu chaewon masih kelihatan sangat lemah setelah berhasil berjuang melewati masa kritisnya. Hyewon masih tidak dapat percaya, ia takut ini hanya berupa mimpi yang akan berakhir jika ia terbangun dari tidurnya. Namun nyatanya tidak, ini benar-benar nyata terjadi didepan matanya. Ia menjadi orang pertama yang chaewon lihat ketika chaewon membuka matanya, chaewon juga yang membangunkan hyewon dari tidurnya meskipun suara chaewon sangat lemah anehnya kuping hyewon cukup peka mendengar panggilan chaewon.

ㅡ flashback end ㅡ

“ Aku ngga mau kehilangan kamu lagi, kamu tau betapa sulitnya aku nyimpan perasaan ini sendirian karena ngga punya kesempatan buat nyatain ini ke kamu karena kamu tiba-tiba pergi gitu aja ninggalin aku” Hyewon menautkan alisnya mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh chaewon.

“ Kamu tau seberapa sakitnya aku setelah kamu tinggal tanpa penjelasan hari itu? Sakit banget hyewon”

Hyewon mengingat kembali hari dimana ia meninggalkan chaewon begitu saja tanpa penjelasan apa-apa. Dia tidak mengira bahwa chaewon akan mengungkit kembali kisah masa lalu mereka, padahal semuanya tampak baik-baik saja ketika mereka berpisah kemarin malam. Hyewon juga mengakui bahwa perbuatannya dimasa lalu memang membuat chaewon benar-benar sakit hati pada dirinya.

Pandangan keduanya bertemu, mereka bertatapan cukup lama seakan menyalurkan perasaan masing-masing yang belum tersampaikan.

“ Aku sa- arghh” chaewon tiba-tiba merasakan sakit yang sangat hebat dikepalanya membuat ia mengerang kesakitan.

The heart wants what it wants ; yenyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang