Yena baru saja terbangun dari tidurnya, ia berusaha untuk mengumpulkan kesadarannya.
" Ugh! Kok gue bisa tidur disini sih?"
Yena kaget ketika mendapati dirinya terbangun di ruang tengah bukannya dikamar, bekas kaleng minuman juga masih tampak berserakan di atas meja miliknya.
Yena mengubah posisinya menjadi duduk dengan keadaan yang masih setengah sadar sambil memegangi kepalanya yang terasa berat.
Ia mengucak matanya kemudian bangkit dari duduknya langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Yena membasuh wajahnya tak lupa ia juga menggosok gigi dengan keadaan mata yang masih setengah terpejam.
Masih ngantuk katanya
" Ya tuhan, gue minum berapa banyak sih kemarin" gumam yena ditengah aktivitas sikat giginya dengan busa yang masih menempel disekitar mulutnya.
Sekiranya selesai melakukan kegiatan rutin paginya, ia menatap intens dirinya sendiri yang terpantul dicermin dengan kedua tangan yang bertumpu di sisi wastafel.
" Ouch! Pusing banget kepala gue" gumamnya sambil memijit pelipisnya. Sedetik kemudian tiba-tiba saja sesuatu melintas dikepalanya.
" WTF!" pekiknya
" engga engga, ga mungkin kayaknya gue ngehalu doang gara-gara mimpi dicium joyul waktu itu"
Yena berkali-kali menggelengkan kepalanya ia mencoba kembali mengingat apa yang telah terjadi semalam.
" Tapi kalo emang bener gimana? Mau ngomong apa gue sama yuri! Bego banget sih lo choi yena!"
Yena mengacak rambutnya dengan frustasi mengingat apa yang telah ia lakukan terhadap yuri sewaktu dirinya mabuk semalam.
DING DONG
" Duh siapa lagi pagi-pagi, ga tau gue lagi pusing apa?!" misuh Yena ketika mendengar suara bel rumahnya berbunyi.
Yena berjalan menuju pintu utama untuk melihat siapa yang bertamu pagi-pagi begini sambil ngedumel bibirnya ngga berenti komat-kamit ngga jelas.
CKLEK
" Hai " sapa orang tersebut yang tengah berdiri didepan pintu Yena
" Oh?! Yuri, ada apa pagi-pagi kesini?"
Yena yang tadinya misuh-misuh sekarang malah kaget karena didatengin yuri pagi-pagi.
" ngapain ini si yuri pagi-pagi kerumah, jangan-jangan mau ngehajar gue lagi gara-gara semalem" batin yena
" Emm... aku bawain kamu makan buat sarapan, pasti belum sarapan kan?" kata yuri sambil memperlihatkan beberapa kotak makanan yang ada ditangannya
" O-oh hehe tau aja, yuk masuk" kata Yena
Mereka berdua langsung menuju dapur, Yuri dengan telaten menyiapkan makanan yang ia bawa menyusun makan-makan itu dengan rapi diatas meja makan milik yena, sementara yena sendiri sedang membuat susu di pantri miliknya.
" Kamu ngga ke rumah sakit?" tanya yuri
Yena hanya menggedikan bahunya sambil tersenyum kecil kearah yuri.
Sebenarnya Yena juga ingin pergi ke rumah sakit untuk menjenguk chaewon, tapi dia tidak sepenuhnya yakin bahwa chaewon akan menerima kehadirannya disana setelah hari itu chaewon mengusirnya.
Setelah itu tidak ada lagi percakapan yang terjadi diantara keduanya, yuri sendiri memilih pergi ke ruang tengah untuk menonton tv sementara yena sedang sarapan. Yuri ngga ikutan sarapan karena dia bilang udah sarapan pas dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The heart wants what it wants ; yenyul
Romance"Meeting you was fate, becoming your friend was choice, but falling in love with you was completely out of my control" ㅡ Jo Yuri [ Genben ]