part 20

995 143 6
                                    

" Mulai sekarang lo ngga usah temuin gue lagi dan jangan pernah muncul dihadapan gue lagi"

Yuri berjalan mundur menjauhi Yena yang sekarang tampak kelihatan terkejut.

" kamu ngomong apa sih?"

Yena bangkit dari sofa dan berjalan mendekati Yuri

" Kamu becanda kan? Ga lucu ah haha"

Yuri semakin menjauhi Yena yang terus mendekatinya, ia menatap Yena dengan mata yang sudah mulai memerah.

" Ya emang menurut lo, gue lagi becanda gitu?" ucap Yuri dengan nada serius

" K-kamu serius? Kenapa? Kamu marah karena kita-"

" Udah cukup Yena, udah cukup. Kita akhiri persahabatan kita sampai disini"

Yuri mendongkakkan kepalanya mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh.

" Yuri kamu kenapa sih?!"

Yuri tidak lagi menggubris pertanyaan Yena, ia langsung berlari keluar rumah Yena meninggalkan Yena tanpa penjelasan apapun.

" YURI!"

Yena mencoba untuk mengejar Yuri tapi sayangnya Yuri sudah terlebih dulu menaiki taksi ketika Yena sudah berada diluar rumahnya.

" YURI!"

" JO YURI!"

Dari dalam taksi Yuri dapat melihat Yena yang tengah mengejar taksi yang ia tumpangi sekarang sambil meneriaki namanya .

" Tolong lebih cepat lagi pak, saya buru- buru" kata Yuri pada sang supir

Air matanya yang sedari tadi ia tahan pun akhirnya lolos begitu saja, Yuri tidak dapat lagi menahan tangisnya.

" Maafin gue" lirihnya.

Sementara itu Yena yang sudah kehilangan jejak Yuri mencoba untuk menelpon Yuri, tapi rupanya Yuri mematikan ponselnya sehingga Yena tidak dapat menghubungi gadis itu.

"Argh!"

Yena mengusap kasar wajahnya ia benar-benar bingung dengan sikap Yuri yang tiba-tiba berubah. Apa mungkin Yuri marah karena Yena menciumnya barusan pikirnya.

Yena berniat untuk pergi kerumah Yuri untuk menyusul gadis itu ia kembali berlari ke rumahnya untuk mengambil kunci mobilnya terlebih dahulu.
Setelah mendapatkan kunci mobilnya, ia langsung bergegas untuk menyusul Yuri yang mungkin saat ini masih dalam perjalanan pulangnya.

Dddrrtt Dddrrtt

Yena merogoh sakunya ketika merasakan sakunya bergetar yang berasal dari ponselnya, ia mengeceknya dan ternyata ada panggilan masuk dari sahabatnya.

" Hallo?"

Yena membulatkan matanya ketika mendengar perkataan sahabatnya yang berada diseberang sana.

"A-apa?"

" O-oke gue kesana sekarang!"

Setelah sambungan telponnya berakhir Yena langsung melesatkan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

.

.

DING DONG

" Iya bentar!" teriak seseorang dari dalam rumah

CKLEK

" Loh Y-"

GRAB

" Minju hiks hiks"

The heart wants what it wants ; yenyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang