part 32

1.1K 170 11
                                    

Yena terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara alarm yang berasal dari jam weker miliknya. Tangannya meraba raba nakasnya untuk mematikan jam berisik itu agar berhenti berdering. Yena mengucak pelan matanya kemudian mengalihkan pandangannya kesisi lain dan mendapati pemandangan yang begitu indah di pagi hari ini, senyum simpul tercetak jelas diwajahnya.

Yuri masih tertidur pulas dengan tangan yang masih melingkar diperut Yena. Yena sama sekali tidak berniat untuk membangunkan kekasihnya itu.

Tangan Yena bergerak menyibak rambut Yuri yang menghalangi wajah cantiknya agar Yena bisa memandanginya dengan leluasa.

“ lagi tidur aja cantik” gumam Yena sambil tersenyum mengusap lembut pipi Yuri

“ engg” Yuri melakukan pergerakan kecil ketika menerima sentuhan Yena dipipinya

Yuri membuka perlahan kedua matanya dan mendapati Yena yang sedang tersenyum kearahnya.

“ Kamu udah lama bangun?” kata Yuri dengan suara seraknya yang terdengar seksi ditelinga Yena

“ Belum lama kok, aku bikin kamu kebangun ya? Maaf ya” kata Yena menarik Yuri masuk kedalam pelukannya.

“ Hmm” gumam Yuri seraya mengangguk dan beringsut masuk ke dalam pelukan Yena

“ Sayang”

Yuri mendongkak ketika Yena memanggilnya

“ Kepala aku pusing” kata Yena sambil memegangi kepalanya

“ Kamu kenapa?” Yuri mensejajarkan posisinya dengan Yena

“ Ga tau pusing banget, kayanya kadar gula ku lagi turun” Kata Yena sambil meringis

“ Jangan bikin aku khawatir dong, aku harus gimana? Kamu punya obat atau semacamnya gitu?” panik Yuri seraya menangkup wajah Yena

“ Engga aku ngga perlu obat, aku cuma perlu ini”

CHUP

Yena mengecup singkat bibir Yuri kemudian ia tertawa lepas ketika melihat ekspresi kaget Yuri.

“Kamu ngerjain aku ya?!” kata Yuri ngegas sambil mukulin bahu Yena

“ Hahaha aduh yang sakit” kata Yena disela tawanya

“Ih!” Yuri berbalik membelakangi Yena dengan tangan bersidekap

“ Aku cuma becanda kok, jangan marah”

“ ngga lucu!” sungut Yuri

“ ya udah maaf yaaa, tapi beneran kok yang bibir kamu kan manis bisa naikin gula darah aku” kata Yena masih sempet sempetnya gombal

Wajah Yuri sudah di pastikan langsung memerah ketika mendengar pernyataan Yena barusan, beruntung sekarang posisinya sedang membelakangi Yena.

Bucin sih ngga bisa dialusin dikit langsung lemah, dasar.

“ Udahan marahnya” kata Yena seraya memback hug Yuri

“ Kamu udah bikin aku khawatir tadi malam tau ngga, terus tau tau kamu bilang kaya tadi gimana aku ngga panik” lirih Yuri

Sekarang Yena benar benar merasa bersalah karena telah mengerjai Yuri yang malah membuat Yuri sedih.

“ Maaf aku ngga ada maksud bikin kamu khawatir dan sedih” sesal Yena yang hanya dibalas anggukan oleh Yuri

“ Yuri”

“ Hm?”

“ makasih udah bikin pagi aku jadi sempurna”

The heart wants what it wants ; yenyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang