[5.Terjadi lagi]

4.1K 480 8
                                    

“Hinata! Bekal Sakura tertinggal. Tolong bawakan, ya?”

Hinata melirik kotak bekal yang di bungkus kain sutra merah terletak di atas meja makan. Mengambilnya lalu  berjalan menjauh setelah membungkuk hormat pada nyonya rumah itu. Sakura baru saja berangkat beberapa menit yang lalu menggunakan mini cooper -nya tadi.

Setelah melakukan perjalanan menuju sekolah menggunakan bus, Hinata langsung menuju kelas Sakura untuk memberikan bekalnya. Kali ini dia tidak terburu-buru seperti waktu itu, dia sedikit merasa tenang karena ini sekolahnya sekarang. Seperti biasa, orang pertama yang bertemu dengannya adalah Naruto.

“Hinata-chan! Ohayou.”

“Ohayou. Bisa tolong berikan ini untuk Sakura?” tanpa berbasa-basi seperti biasa, Hinata langsung menyebutkan tujuannya datang ke tempat itu.

Naruto tersenyum lebar lalu menoleh ke belakang untuk mencari keberadaan Sakura.

“Sakura-chan! Ini bekalmu!” teriak Naruto yang mengundang semua pasang mata untuk menatap Sakura. Membuat gadis merah muda itu merengut kesal.

“Bisakah kau tidak berisik? Kau ini sangat menyebalkan!” sembur Sakura saat sudah tiba di depan Naruto. Gadis itu menoleh pada Hinata dan mengambil kotak bekalnya.

Sankyuu, Hinata-chan.”

Hinata tersenyum tipis lalu berbalik sambil melambaikan tangannya,  pergi menuju kelasnya yang tepat bersebelahan dengan kelas Sakura. Berbarengan dengan Hinata yang berbelok memasuki kelas, Sasuke datang dari arah berlawanan. Mata mereka sempat bertemu sepersekian detik, dan dari waktu yang singkat itu dapat Hinata lihat senyuman remeh dari seorang Uchiha Sasuke.

***

Seperti biasa setiap istirahat pertama, Hinata pasti akan bergabung bersama Sakura dan yang lainnya di kantin. Makan siang bersama, ceritanya. Hari ini Sakura juga membawa bekal seperti dirinya, dia penasaran apakah dia akan memakannya di kantin juga atau tidak. Hinata duduk di kursinya yang biasa. Sakura masih belum datang, baru ada dirinya, Naruto dan Shikamaru.

Saat sedang melamun, Hinata dikejutkan dengan sebuah kotak bekal yang tadi dia bawa berada di hadapannya sekarang. Manik mata Hinata beralih menatap gadis yang baru saja datang dari arah belakangnya itu.

“Kau saja yang makan. Aku tidak mau.” ujar Sakura sambil mengambil posisi duduk di hadapannya.

“Kenapa? Mebuki-sama sendiri yang membuatnya.”

Bola mata Sakura berotasi saat mendengar ucapan Hinata. Kerlingan tidak suka itu tertangkap jelas oleh Hinata.

“Aku selalu membuangnya. Kebetulan kau sekolah di sini, jadi kau saja yang makan. Bukankah kau merasa tidak tega jika harus membuang makanan mahal seperti itu?”

Bibir Hinata terkatup rapat saat mendengar kalimat Sakura. Kepalanya menunduk dalam. Apa Sakura sedang memperingati tentang statusnya sekarang? Sebenarnya tidak ada masalah dengan itu, hanya saja dia merasa sedikit— ah! Apa yang Hinata harapkan? Sudah jelas dia hanya memang seorang pelayan.

“Oi, Sakura-chan, kenapa kau bicara seperti itu? Sudahlah, ayo makan! Lihat! Ramenku hampir mengembang.”

Hinata menatap kotak bekalnya dan kotak milik Sakura bergantian. Dia tidak mungkin bisa menghabiskannya sekaligus. Berpikir keras bagaimana caranya agar keduanya tidak terbuang, membuatnya tidak kunjung mengisi perutnya. Terlalu lama melamun, Hinata tidak sadar jika seseorang datang dan menarik kotak bekal miliknya, membuat beberapa orang yang ada di sana terkaget.

“S-sasuke-kun?”

Sasuke dengan santainya memakan telur gulung dan beberapa irisan tomat yang terdapat dalam kotak itu. Tidak mengindahkan tatapan heran dan terkejut beberapa orang di sana. Dia justru memperhatikan gadis yang sejak tadi menatapnya dengan mulut yang sedikit terbuka.

Why ME? [SasuHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang