___
Hari demi hari berlalu, dalam jangka waktu yang tidak sebentar tanpa disangka Hinata dapat menjalani kesehariannya sebagai seorang kekasih dari Uchiha Sasuke. Kekasih gelap---tepatnya. Dalam kurun waktu sepanjang itu pula gadis itu tidak pernah bisa berhenti untuk merasa bersalah. Setiap detik yang dia habiskan bersama Sasuke terasa menggores dirinya. Hinata bahkan sudah sangat yakin jika dia hanya seorang pecundang yang mengkhianati orang terdekatnya untuk kepentingannya sendiri.
Satu tahun telah terlewati, masa sekolah sudah berakhir. Beberapa orang sibuk menata kehidupan mereka untuk ke depannya. Ada yang memilih universitas ada juga yang memilih untuk bekerja lebih serius dalam bisnis dan menghasilkan uang. Hinata juga seperti itu, dia memilih untuk bekerja lebih keras dan mendapatkan penghasilan untuk kehidupannya sendiri. Kali ini dia berambisi untuk hidup mandiri setelah bertahun-tahun hidup bersama keluarga Haruno. Sepertinya dia menjadi lebih dewasa sekarang dan berpikir bahwa ada baiknya jika dia pergi dan tidak lagi menetap di rumah besar itu.
Hari ini dia resmi melepas label sebagai siswa. Upacara kelulusan baru saja selesai, sebagian dari teman-teman satu sekolahnya memilih untuk pergi berpesta---begitu juga Sakura dan teman satu gengnya. Hinata sama sekali tidak berniat ikut karena sejak awal dia memang tidak pernah satu golongan dengan mereka---meskipun dia dekat dengan Naruto. Jadi, gadis bermanik mutiara itu memilih untuk membereskan beberapa barangnya yang sempat dia tinggalkan di ruangan Sasuke.
Dia mengambil sebuah hoodie dan pakaian olahraga yang sempat dia tinggalkan di sana. Hinata menghela nafas kasar saat mengamati ruangan itu, dia sama sekali tidak menyangka bisa menyembunyikan hal sebesar dan selama ini dari Sakura. Meskipun mereka nyaris ketahuan tapi, Sasuke selalu memiliki cara untuk menutupinya.
Di tengah lamunanya, Hinata terlonjak kaget saat sepasang lengan kekar melingkar di perutnya. Sebuah kecupan ringan dia dapatkan di belakang kepalanya. Tidak lama sebuah suara tidak asing terdengar menyapa pendengaran Hinata.
"Selamat atas kelulusanmu." ujarnya sambil mengeratkan pelukan. Gadis itu sudah tidak lagi berontak sepertu dulu, dia lebih tenang sekarang---sedikit terbiasa, mungkin?
Hinata hanya bergumam tidak jelas sebagai respons. Dia mulai menggeliat tidak nyaman karena posisinya, gadis itu berbalik dan mendorong tubuh Sasuke agar menjauh. Kali ini mereka tidak begitu sering bertengkar karena hal sepele. Bahkan mungkin Hinata sudah merasa lelah mendebat hal yang sama setiap kali. Sasuke juga, dia begitu betah bersama Hinata. Berbulan-bulan dia memaksa gadis itu, membuatnya menangis bahkan tidak segan mengancamnya. Tapi, dia menikmati setiap momentnya.
"Apa kau berat meninggalkan tempat ini?" tanya Sasuke sambil kembali mendekat ke arah Hinata, menyampirkan helaian rambut gadis itu ke belakang telinga.
"Tidak juga." jawab Hinata sambil berjalan melewati Sasuke.
Dia pergi menuju salah satu laci di pojok ruangan dan mengambil sesuatu dari sana. Sasuke mengekor dan berdiri tepat di belakang kekasihnya, mengamati setiap gerak gerik yang gadis itu lakukan.
"Kita pernah berciuman di tempat ini," ujar Sasuke tiba-tiba, membuat kepala Hinata refleks menoleh ke arahnya dengan mata yang membulat marah. Tapi, pemuda itu sama sekali tidak gentar, malah dia berbicara hal lebih gila lagi, "mau mengulanginya?"
Hinata dengan cepat menghindari Sasuke, "Tidak." jawabnya tegas sambil berlalu menuju pintu untuk keluar.
Sasuke merasa begitu gemas pada kekasihnya, menurutnya Hinata sangat menggoda saat bersikap seperti itu. Tangan panjang miliknya menarik Hinata kembali hingga tubuh mereka saling bertabrakan. Kedua manik mata berbeda warna saling menatap satu sama lain, perlahan seringai mulai terbentuk di wajah Sasuke. Pemuda itu memeluk gadisnya dengan erat menggunakan kedua tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why ME? [SasuHina]
FanfictionHinata adalah seorang maid di kediaman keluarga Haruno. Dia sudah mengabdi selama bertahun tahun bersama kedua orangtuanya. Setelah kedua orangtuanya meninggal, Hinata hanya memiliki keluarga Haruno sebagai tempat untuk pulang. Hubungannya dengan no...