08

80 10 0
                                    

"Si Jisoo mana sih? Lama banget!" umpat Seuncheol yang nunggin Jisoo dari 1 jam yang lalu.

"Sabar kali Cheol........paling lagi dikasih wejangan sama Pak Siwon, 2 minggu lagi kan mereka turnamen." Naeun mencoba menenangkan.

Sekarang sebagian anak MIPA 2 lagi duduk digazebo nungguin anak voli selesai latihan. Pasalnya setelah membaca surat yang Kei temuin tadi Jisoo langsung ngehubungin group XI MIPA 2, dan Jimin langsung nyuruh semua anak MIPA 2 buat  kumpul. Meskipun yang kumpul sekarang tinggal beberapa.

Yang kelas XII tinggal Sehun, Kai, Jinan, Seulgi, Naeun sama Hoseok. Sebenernya Hoseok mau balik, tapi dia disuruh nunggu Yerin sampek pulang. Yang kelas XI, tinggal Seungcheol, Taeyong, Taehyung, Jimin, Seongwoo sama Sowon. Bagi Sowon dan Seongwoo, penting bagi mereka untuk mengetahui isi surat itu. Dan yang kelas X tinggal Wonwoo, Hanbin, Daniel, Hoshi sama Chungha.

"Ini sebenernya kita kenapa dikumpulin kayak gini sih? Apa pentingnya surat yang Kei temuin coba?" tanya Taeyong. Ya, Taeyong emang gak tahu apa-apa, dia gak ikut rapat anak MIPA 2 dikantin, karna harus kumpul OSIS.

"Yah....lo sih sibuk mulu jadi orang." celetuk Jimin.

"Kita ini lagi nyoba mecahin kasus teror anak MIPA 2 bang." jawab Hoshi.

"Teror MIPA 2? Maksudnya apa sih?" Hanbin yang ikut kumpul OSIS juga bingung.

"Gaess....!" Jisoo lagi lari sambil teriak. Dibelakangnya ada Nayeon, Kei, Joy, Jennie, sama Yerin.

"Datang juga lo Jis." ucap Seungcheol.

"Sorry lama, tadi Pak Siwon betah banget khotbahnya." jelas Jisoo dengan nafas sedikit tersengal.

"Jadi mana surat yang kalian omongin?" ucap Jinan.

"Nih kak!" ucap Kei sembari mengulurkan secarik kertas pada Jinan.

Kai dan Hanbin langsung merapatkan diri ke Jinan. Jinan melirik kanan kirinya. "Ngapain lo berdua mepet-mepet gini?"

"Mau ikut bacalah." ucap Kai.

"Tahu nih Bang Jinan." Hanbin menimpali.

"Jauh-jauh lo berdua!" Jinan mendorong Kai dan Hanbin. "Gue bacanya keras, jadi gak usah deket-deket. Modus lu ya."

"Idiiiihhh sok kecakepan banget lu! Badan bantet aja, kagak nafsu gua." Kai mulai menghina.

"Bangsat lu Tem! Mending gue bantet putih mulus, lha elu? Badan item gitu....." Jinan membalas.

"Waaahhh ngajak berantem lo...." Kai udah mai maju nyerang Jinan, tapi langsung ditarik Wonwoo.

"Ngalah ama yang kecil bang....." ucap Wonwoo datar. Iya, si Wonwoo itu emang gak banyak omong, tapi sekalinya ngomong nyakitin.

Sekarang Jinan yang emosi ngelihat Wonwoo. Yang diliat cuma diem sambil buang muka, kayak gak punya dosa gitu.

"Udah, bacot lu berdua! Sini gua aja yang baca." Seulgi merebut kertas iti dari Jinan dan membacanya dengan suara cukup keras, sehingga semua anak MIPA 2 bisa mendengar.

"Tinggal satu orang lagi, dan kita akan naik level.

Hahahaha, sangat lucu mendengar teori-teori Kalian tentangku. Tapi tak apa, aku Senang membuat kalian menerka-nerka.

Jaga teman kalian, karna satu persatu dari mereka akan menghilang."


"BANGSAT! Ini sih fix kalau MIPA 2 diteror." Kai udah mulai emosi.

MIPA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang