Seongwoo memasuki salah satu mobil yang terparkir dihalaman. Didalamnya, Kangjoon yang duduk dikursi kemudi sudah menunggu Seongwoo. Itu mobil pribadi Kangjoon. Sengwoo duduk di kursi penumpang disamping Kangjoon, ia membuka maskernya. Ya, dia harus menjaga kerahasiaan identitasnya.
"Gimana keadaan cewek itu?" tanya Kangjoon.
"Dia masih pingsan, kayaknya dia shock berat waktu lihat kejadian itu. Menurut lo gimana bang? Bunuh diri juga?" Seongwoo menatap kakak laki-lakinya itu. Yang ditatap hanya mengernyitkan keningnya.
"Ehm......menurut lo sendiri?"
"Yeee.... Ditanya malah balik nanya lu." ucapan Seongwoo langsung dibalas pukulan oleh Kangjoon.
"Jaga tuh bacot! Gue ini abang sekaligus atasan lo, hormat dikit napa."
"Iye iye, lanjut gak nih?"
"Lanjut!" Kangjoon menajamkan pendengaranya, mendengarkan setiap hipotesa adiknya.
"Kalau menurut gue, ini ada hubungannya sama kematian korban sebeleumnya. Lee Kaeun. Korban ini juga dibunuh, lalu dimanipulasi seakan-akan bunuh diri."
"Tahu darimana lo?" Seongwoo membuka Hpnya, dan menunjukkan beberapa foto yang berhasil ia ambil dari TKP.
"Pertama, gue nemuin jejak tetesan darah yang jaraknya cukup jauh dari korban." Seongwoo memperbesar foto jejak tetesan darah itu.
"Kalau dilihat dari ukuran dan bentuk tetesan itu, bisa gue pastiin kalau itu jatuh dari ketinggain sekitar 6-8m yang berarti itu dilantai 2. Tapi kalau ngelihat jarak tetesan sama tempat jatuh korban, itu gak mungkin banget. Kalaupun ada cipratan, bentuknya gak akan segedhe itu. Ini berarti, darah itu udah jatuh sebelum korban itu jatuh. Dan itu artinya, korban ini udah terluka sebelum dia di-ja-tuh-kan oleh pelaku."
Kangjoon manggut-manggut mendengarkam hipotesa adiknya.
"Dan kayaknya kecurigaan lo ada benernya deh bang." Kangjoon yang dari tadi sibuk memperhatikan foto-foto di HP Seongwoo langsung menoleh menatap Seongwoo seakan meminta penjelasan lebih lanjut.
"Soal inisal J itu. Goresan itu juga ada di tubuh korban." lanjut Seongwoo. Kangjoon mengernyitkan keningnya, sedikit heran.
Seongwoo mengabil kembali HPnya dan menunjukkan foto goresan huruf J di lengan korban.
"Kayaknya ini bukan cuma sekedar goresan, tapi ini petunjuk. Gue juga masih belum paham maksud huruf J ini siapa." Seongwoo masih bergelut dengan pikiranya, begitu pula Kangjoon yang ikut memikirkan asal muasal huruf J itu.
~~~~~~~
Kegiatan belajar mengajar hari ini ditiadakan, mengingat kondisi sekolah yang tidak kondusif karna penyelidikan pihak kepolisian. Para siswapun dipulangkan lebih awal.
"Pengumuman! Bagi seluruh siswa SMA Merah Putih hari ini dipulangkan lebih awal, karna salah satu teman kita Kim Sejeong kelas X MIPA 2 telah berpulang ke yang Maha Kuasa. Diharapkan para siswa segera meninggalkan sekolah, demi kelancaran investigasi pihak kepolisian."
"Sejeongg.....!! Gue gak nyangka dia bakal ninggalin kita secepat ini....." Chungha, sahabat dekat Sejeong kini sedang manangis tersedu, sedu di pelukan Joy. Chungha, Yerin,Jennie dan Joy kini masih setia duduk dikelas mereka.
"Udahlah Chung.....ikhlasin Sejeong....kalau lo nangis kayak gini, dia malah gak tenang disana." ucap Yerin sembari mengelus pundak Chungha.
"Iya Chung, bener kata Yerin. Yang terpenting sekarang itu kita doain yang terbaik buat Sejeong. Udah jangan nangis lagi...." Joy ikut mengelus rambut Chungha.
"Kita semua juga sedih ditinggal Sejeong, tapi dia gak akan seneng kalau kita sedih kayak gini Chung....." Jennie yang duduk di bangku didepan mereka, ikut memberi semangat pada Chungha.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIPA 2
غموض / إثارةKelas MIPA 2, kelas unggulan yang tiap tahunnya hanya diisi peringkat 10 besar secara pararel satu angkatan. Masuk kelas unggulan, berarti masa depan terjamin. Bagimana tidak, selama 3 tahun kedepan siswa unggulan akan mendapat fasilitas terbaik, gu...