23

71 7 0
                                    

Selasa, 01 Februari 2022

Karena masih ada proses penyelidikan, untuk sementara kelas MIPA 2 akan di pindahkan di gedung IPS. Alasan lainya karna kelas MIPA yang lain enggan bergabung dengan kelas MIPA 2. Mereka beranggapan, MIPA 2 kelas pembawa sial sekarang. Satu persatu siswa MIPA 2 meninggal dengan cara yang mengenaskan.

Sowon berjalan santai di koridor, beberapa anak IPS menatapnya aneh. Tapi bukan Sowon namanya kalau ia ambil pusing dengan tatapan itu.

"Eh eh, jadi itu ya.....anak MIPA 2 yang katanya kelas VIP itu? Dih! Songong banget sih gayanya!" bisik seorang gadis di koridor.

"Yeeeeuuhhh....kelas unggulan apanya! Orang isinya cuma anak-anak konglomerat yang suka cari sensasi!" balas yang lainya.

"Makanya, kelasnya kena karma! Satu persatu anak kelas MIPA 2 mati. Bentar lagi juga habis." ucapan gadis itu sangat frontal.

"Eh buset! Lo kalau ngomong jujur amat sih. Wkwkwkwk" lalu terdengar suara tawa renyah mereka.

"Eh, dia bukanya anak baru yang keganjenan itu ya?" langkah Sowon terhenti. "Gue denger, dia itu lagi deketin Taehyung si ketua basket. Gila! Nih cewek gak tahu diri banget."

"Yeeuuhh! Anak baru aja belagu! Palingan dia masuk MIPA 2 juga main belakang." timpal yang lain.

"Main pelet kali!" Sowon diam. Ia tidak mau emosinya terpancing.

"Udah jalan yuk!" tiba-tiba Taeyong datang dan merangkul Sowon.

"Taeyong? Elo...."

"Udah nanti aja protesnya. Kita pergi dulu sekarang." Taeyong menarik Sowon pergi dari tempat itu.

"Sialan!! Gak cuma Taehyung, dia juga berani ngedeketin Taeyong si ketua OSIS?" geram salah satu gadis.

"Tuh cewek pasang susuk kali ya?"

~~~~~~~~~~~~~~~~

Taeyong dan Sowon berhenti di depan kelas yang akan mereka gunakan sebagai kelas sementara.

"Thanks ya Yong...." ucap Sowon.

"Sama-sama. Lo kalau sama cewek IPS yang sabar ya....mereka nyinyirnya lebih parah dari cewek IPA." jawab Taeyong. Sowon mengangguk sambil tersenyum simpul.

"Lha? Masih berani masuk sekolah lo?" Hanbin dan Jennie tiba-tiba datang.

"Paan sih lo Bin." cela Jennie.

"Udah deh! Kita semua udah tahu kalau dia itu dalangnya." ucap Hanbin frontal. Dia menatap tajam kearah Sowon. "Elo! Lo yang bunuh mereka kan? Lo yang bunuh Jun, Kak Namjoo, sama Kak Naeun kan? Ngaku lo!" Hanbin semakin emosi, bahkan kini dia juga menunjuk-nunjuk Sowon.

"Bin udah." Taeyong menahan dada Hanbin yang terus maju memojokkan Sowon. "Lo gak usah bikin ribut deh. Inget, sekarang kita di gedung IPS."

"Ngerti sikon dong Bin. Gak ada bukti juga kak Sowon pelakunya." Jennie menimpali. Hanbin memutar bola matanya, jengah dengan dua orang ini yang masih memebela Sowon. Lalu ia pergi meninggalkan mereka.

"Maafin Hanbin ya kak..." ucap Jennie pelan, lalu ia menyusul Hanbin.

"Lo gak papa kan Won?" Sowon menggeleng pelan.

"Yaudah, masuk yuk." ajak Taeyong.

"Ehm....Yong." Taeyong menatap Sowon, seakan menunggu maksud panggilan Sowon.

"Ada yang mau gue tanyain ke elo."

"Soal?"

"Kak Irene."

~~~~~~~~~~~~~~~~

"Heran gue sama tuh orang! Masih bisa nongol depan kita!" Hanbin yang baru masuk kelas langsung banting tasnya ke meja dan ngomel-ngomel.

MIPA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang