28.

62 9 2
                                    

Sowon berdiri di koridor di lantai 3, besandar di pagar, menatap halaman sekolahnya yang luas. Beberapa pertanyaan muncul di kepalanya. Ada apa dengan sekolah ini? Masa lalu apa yang sebenarnya pernah terjadi di sekolah ini? Misteri apa yang di sembunyikan di balik kelas MIPA 2?

Mata Sowon masih menerawang, hingga tak sengaja ia melihat seorang gadis yang tengah duduk di salah satu gazebo di halaman. Gadis dengan rambut panjang itu duduk diam menunduk, hingga sebagian rambutnya menutupi seluruh wajahnya. Sesuatu yang menarik perhatian Sowon adalah, kenapa gadis itu memakai seragam Pramuka? Padahal sekarang masih hari Kamis.

"Sowon?"

Sowon terkejut, tiba-tiba seseorang menegurnya.

"Kak Sehun?"

"Ngelihatin apa?" Tanya Sehun yang bingung melihat Sowon beridiri di koridor di lantai 3, padahal kelas Sowon ada di lantai 2.

"Ehmm....." Sowon menatap halaman, mencoba mencari gadis Pramuka tadi. Tapi gadis itu sudah hilang.

"Lo nyari siapa?"

"Ehmm.... Gak ada kok kak." Jawab Sowon singkat.

"Udah jam segini, lo gak ke kantin?"

"Lagi gak selera makan kak."

"Terus, ngapain lo malah berdiri disini?"

"Gak ada sih? Cuma pingin lihat halaman sekolah aja." Jawab Sowon santai.

Sehun ikut menatap halaman sekolahnya.

"Gak akan ada yang nyangka, di kelas unggulan sekolah terpandang kayak gini, ada teror dan misteri yang menakutkan." Ujar Sowon pelan, tapi masih bisa di dengar Sehun.

"Terus, kenapa lo dateng ke sini?"

Sowon menatap Sehun. Ia sadar, bahkan Sehun pun tidak bisa menyembunyikan kecurigaannya. Sehun ikut menatap Sowon, tatapan datar tapi tajam. Cukup untuk mengintimidasi seseorang, tapi Sowon bukanlah orang yang mudah terintimidasi.

Sowon tersenyum tipis, ekspresi wajah Sehun sekarang tampak lucu baginya.

"Gue tahu semua orang curiga sama gue dan Seongwoo, karena kita anak pindahan yang tiba-tiba aja masuk kelas unggulan dengan mudahnya. Padahal, beberapa kalian susah payah untuk mendapatkan kursi di kelas ini, sampai harus beli kursi V.I.P." Sehun masih diam mendengar jawaban Sowon.

"Anggaplah kenapa gue bisa masuk MIPA 2, itu sebagai rahasia gue. Tapi kak, lo harus tahu satu hal, gue bukan orang yang seharusnya lo curigai. Gue emang kelihatan rada aneh, tapi gue sama bingung nya kayak kalian. Gue juga gak tahu siapa pelaku teror ini sebenarnya."

"Sorry, gue gak maksud buat nyinggung lo Won. Gue cuma kebawa sama opini anak-anak yang lain."

"It's okey kak. Gue paham kok perasaan lo. Yang lain pasti juga sama takut dan khawatir kayak elo. Wajar, kalau mereka curiga sama gue dan Seongwoo."

KRINGGG....KRINGG....! Bel masuk berbunyi.

"Udah bel, gue balik ke kelas dulu ya kak." Pamit Sowon. Sehun hanya mengangguk.

"Sowon?" Panggil Seulgi yang hendak menuju kelasnya. Krystal dan Wendy ikut heran melihat Sowon dan Sehun.

"Lo disini? Pantesan tadi gue cariin lu gak ada."

"Kalian berdua tadi habis ngomongin apa?" Tanya Wendy kepo.

"Gak ada kok, udah cepet masuk kelas lu pada." Ujar Sehun cuek lalu berjalan menuju kelasnya.

"Gue balik ke kelas dulu ya kak...." Pamit Sowon, lalu cepat-cepat berjalan pergi.

"Mereka gak lagi PDKT kan?" Gumam Krystal.

MIPA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang