Taeyung turun dari mobilnya, ia pandangi pagar putih setinggi 2 meter itu, berfikir keras apakah ia harus masuk atau tidak. Jujur saja ia penasaran dengan penglihatanya tadi sore, apa ia salah lihat? dan jika penglihtanya benar ia juga penasaran dengan kondisi Sowon setelah pingsan tadi.
Ketika Taehyung hendak menekan bel di pagar, tiba-tiba seseorang berteriak memanggilnya.
"Taehyung! tangkap orang itu Tae!" Taehyung menoleh, melihat Seongwoo yang tengah berlari mengejar sosok tinggi besar dengan pakaian serba hitam.
Taehyung yang belum mengerti kondisi sepenuhnya menuruti perintah Seongwoo. Ia mencoba menghadang sosok itu, tapi bukan nya tertangkap, sosok itu ternyata diam-diam mengeluarkan pisau dan menusuk perut Taehyung.
"Aaakkk!" Taehyung memekik.
"Taehyung!" untuk beberapa detik Seongwoo memaku.
"Taehyung!" Sowon yang baru muncul dari pintu depan rumahnya terkejut melihat Taehyung tertusuk di depanya.
Mata Taehyung melebar menatap lurus mata pelaku. Meskipun wajahnya tertutup masker, Taehyung tahu betul mata itu sedang tersenyum menertawakan kesakitanya.
Sowon berlari keluar gerbang, begitu juga Seongwoo yang berlari menghampiri Taehyung. Tanpa sungkan si pelaku menarik pisau dari perut Taehyung lalu berlari pergi.
Taehyung terhuyung lemas. Sowon yang sudah dekat segera menyangga tubuh Taehyung dan ikut menutupi luka Taehyung dengan tangannya.
"Tae...." Air mata Sowon sudah tumpah. Ia benar-benar takut terjadi sesuatu dengan Taehyung.
"Shittt!" Seongwoo mengumpat melihat sosok itu lolos lagi. Ini, sudah kedua kalinya Seongwoo kehilangan orang itu.
"Tae lo...." Seongwoo tidak bisa berkata-kata melihat kondisi Taehyung yang berlumuran darah.
"Woo kita harus bawa Taehyung ke rumah sakit sekarang." Tanpa banyak bicara Seongwoo merogoh saku celana mau saku jaket Taehyung.
"Kunci mobil lo mana Tae?" Seongwoo mendapatkan kuncinya di saku kanan celana Taehyung.
Buru-buru Seongwoo membantu Sowon memasukkan Taehyung ke mobil, lalu melajukan mobil.
Seongwoo dan Sowon menemui Taehyung yang sudah menerima perawatan, meskipun masih berbaring di UGD.
"Gimana kondisi lo Tae?" tanya Seongwoo yang terlihat lebih santai sekarang.
Taehyung mencoba bangkit duduk. "Aman. Gue gak papa kok. Lukanya gak terlalu dalem." Jawab Taehyung dengan nada santai pula.
"Tadi, itu gimana ceritanya?" Tanya Taehyung.
"Ehm..... Tadi gue lagi main ke rumah Sowon. Pas gue sama Sowon lagi ngobrol di ruang tamu, tiba-tiba ART Sowon teriak dari dapur. Ada bangkai tikus yang dilempar ke kaca dapur Sowon. Gue coba ngejar orang itu, tapi yaaa .... Jadinya gini deh." Jelas Seongwoo dengan di tambah sedikit kebohongan.
Taehyung termenung. Jika Sowon dan Seongwoo pelaku nya seperti yang ia dan teman-temannya curigai, tapi kenapa Sowon juga mendapat teror di rumahnya? Siapa pelaku sebenarnya?
Taehyung mengalihkan pandanganya, melihat Sowon yang masih menatap noda darah di perut Taehyung. Sowon masih mengkhawatirkan kondisi Taehyung, ia tidak membayangkan jika ia kehilangan Taehyung tepat di depan matanya.
"Gue udah gak papa Won." ucapnya, membuat Sowon sedikit terkejut. Taehyung tersenyum tipis mengingat ekspresi khawatir dan tangisan Sowon di mobil tadi.
Sowon menunduk, air matanya kembali mengalir. Ia benar-benar takut Taehyung kenapa-kenapa.
"Udah elah, nangis mulu lo kayak bocah." ujar Seongwoo sembari mengack pelan rambut Sowon.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIPA 2
Mystery / ThrillerKelas MIPA 2, kelas unggulan yang tiap tahunnya hanya diisi peringkat 10 besar secara pararel satu angkatan. Masuk kelas unggulan, berarti masa depan terjamin. Bagimana tidak, selama 3 tahun kedepan siswa unggulan akan mendapat fasilitas terbaik, gu...