05

100 11 0
                                    

Selasa, 02 Juli 2019

Hari masih pagi, beberapa anak kelas X MIPA 2 sudah datang ke kelas. Chungha duduk diam sambil menatap bangku disebelahnya, ya itu bangku Kim Sejeong.

Joy yang melihat kesedihan Chungha langsung menghampiri bangku Chungha. Ia duduk di bangku Hoshi yang ada di depan Chungha.

"Udah sih Chung....ikhlasin Sejeong...." ucap Joy.

"Si Sejeong udah bahagia disana Chung....jan bikin dia sedih lagi." ucap Jun yang bangkunya bersebelahan dengan Chungha. Matanya tidak menatap Chungha, ia masih sibuk mengerjakan soal latihan UN untuk kelas XII. Ya, itu adalah keunggulan kelas MIPA 2. Materi mereka memang lebih maju dari kelas lainya.

"Btw kalian percaya, kalau Sejeong bunuh diri?" Hanbin yang awalnya sibuk mainin bola basket dideket papan, tiba-tiba duduk di bangku Wonwoo yang ada di depan Jun.

Semua pandangan kini tertuju pada Hanbin. "Gue curiga kalau Sejeong itu gak bunuh diri, tapi dibunuh." lanjut Hanbin.




















"Lha?? Udah masuk lo Tae?" sapa Jimin ketika Taehyung memasuki kelas.

"Iya, kalau dirumah terus gue jadi makin sedih, kepikiran Sejeong mulu." ucap Taehyung lesu.

"Lo yang sabar ya Tae...." ucap Jisoo menenangkan Taehyung. Taehyung hanya mengangguk.

"Makasih ya Jis...." ucap Taehyung.

Taehyung mengalihkan pandanganya dari Jisoo ke bangku dibelakang Jisoo. Gadis itu juga tengah menatapnya. Sowon tersenyum tipis saat matanya dan mata Taehyung bertemu. Taehyung menghampiri bangku Sowon.

"Makasih ya buat kemarin." ucap Taehyung singkat.

"Sama-sama. Gue cuma gak mau orang-orang yang ditinggal Sejeong sedih." jawab Sowon. Taehyung hanya tersenyum simpul.

"Kayaknya lo udah kalah start deh Jis..." bisik Nayeon yang duduk disebelah Jisoo. Jisoo hanya diam. Ya , jujur dia juga sedikit kesal dan cemburu melihat kedekatan Taehyung dan Sowon.


















"Njir! Gue gak bisa tidur semaleman!" Kai yang baru datang tiba-tiba mengumpat. Ia duduk lemas dibangkunya.

"Apaan sih lo tem, pagi-pagi udah ngomel." timpal Namjoon yang sibuk ngerjain tugas matematika.

"Emang  kenapa?" tanya Seulgi yang lagi nyapu kelas, karna dia piket hari ini.

"Si Chungha, dia nangis di kamar gue semaleman. Gue udah suruh dia nangis di kamarnya sendiri, tapi katanya dia butuh temen. Kalian tahu kan, si Chungha itu kalau nangis kenceng banget. Pengeng kuping gue"

"Ya adek kalau lagi sedih kan emang udah seharusnya lo tenangin tem." Naeun menimpali.

"Ya gue bisa ngerti sih. Chungha sama Sejeong kan emang temen deket." kini Sehun yang ngomong.























"ANJING...! Ini siapa yang nimpuk gue!!" semua kaget waktu denger teriakan Seungcheol di depan pintu kelas.

"Paan sih lo Cheol, teriak-teriak gak jelas!" tegur Yunhyeong.

"Ini ada yang nimpuk pala gue." keluh Hoseok.

"Ya tapi biasa aja dong" tegur Wendy.

"Emang ditimpuk apa sih lo?" tanya Jennie.

Yerin mengedarkan pandanganya ke lantai dan menemukan gumpalan kertas yang dia duga adalah benda yang menimpuk kepalanya. Yerin mengambil gumpalan kertas itu. Kertas. Ternyata itu adalah batu yang terbungkus kertas.

MIPA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang