Reconstruction

168 14 2
                                    

Re.con.struc.tion /the action or process of reconstructing or being reconstructed./

Banyak orang yang percaya bahwa ketika mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka akan bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak orang yang percaya bahwa ketika mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka akan bahagia. Orang-orang akan terus berusaha mengejar apa yang mereka impikan, berlomba-lomba dengan waktu—tidak ingin waktu mendahului apa yang sedang mereka perjuangkan—hingga akhirnya lupa akan eksistensi dirinya sebagai manusia; makhluk sosial.

Arka sering teringat dengan salah satu lirik lagu kesukaannya.

We were sad of getting old,

It's make us restless

Tapi Arka tidak tahu mau setuju atau tidak. Kalau dibilang Arka takut tua lebih cepat dan tidak mampu menyelesaikan apa yang diinginkannya, memang iya. Tapi hidup di waktu tidak tua ini pun bagi Arka tidak enak.

Pahit.

Hingga Arka tidak tahu, ini sebenarnya hidup atau kopi.

Dan...bahagia tidak sesederhana itu. Tidak sesederhana mendapatkan apa yang diinginkan, lalu bahagia. Ketika orang sudah mendapatkan apa yang diinginkan, mereka akan cenderung mempunyai keinginan yang lebih besar lagi, lagi, dan lagi. Kalau begitu, kapan mereka akan merasakan bahagia yang sesungguhnya?

Di tengah sinar matahari yang cukup terik—hingga Arka yakin bisa membuat beberapa kulit manusia menggelap—Arka memandangi transkrip nilai UTS-nya. Nilai ujian tulisnya terpampang di sana.

Sembilan puluh lima.

Arka tidak kaget, karena merasa soal yang ia kerjakan kemarin tidak begitu sulit. Teman-temannya bilang seperti ini untuk meyakinkan diri mereka, "Hm, gak mungkin lah ada yang dapet sembilan puluh. Gila sih. Mana ada. Dapet tujuh puluh aja kayaknya udah pada sujud syukur, ini tuh susah banget woy soalnya."

Tapi Arka dapat angka itu dan ia tidak bahagia. Setelah mendapatkan semua ini, lalu apa? Kadang apa yang diinginkan orang lain belum tentu kita inginkan. Saat ini, walaupun nilai dia besar, Papa tidak akan mengatakan apa-apa. Beliau tidak akan bilang, "Papa bangga, Nak." atau "Karena nilai kamu besar, hari ini kita jalan-jalan, ya!"

Semua itu gak akan terjadi.

Berbeda kalau nilainya kecil. Papa Arka akan mengomel sampai Arka bosan mendengarnya.

Jadi untuk apa?

"Bagus, ya?"

"Eh?" Arka memandangi siapa yang kini berdiri di sebelahnya sambil curi-curi pandang untuk melihat kertas yang Arka pegang.

"Pasti bagus," Kanaya menghela napas, memandangi langit yang putih bersih tanpa awan. Cahaya matahari menerpa wajahnya. "Punya gue jelek."

"..."

YOUR FUTURE DOCTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang