Dimohon vote dan komennya yaaa😊●●●
"Aku pulang.." Yoongi menutup pintu rumahnya, mendapati istrinya yang sedang mengandung berumur 7 bulan tertidur lelap di sofa dengan TV yang masih menyala.
"Astaga, kenapa tidur di sini." Yoongi melepas sabuk dan dasinya. Meletakkan tas kerjanya dan duduk pelan di sisi sofa. "Seulji, ayo pindah ke kamar." Bisik Yoongi pada telinga istrinya.
"Eh, sudah datang. Aduh maaf aku ketiduran." Seulji terkejut.
"Tidak papa. Ayo ku bantu berdiri." Yoongi membantu Seulji berdiri. Perut Seulji semakin besar, membuat Seulji sedikit limbung. "Lain kali langsung tidur di kamar saja ya, jangan menungguku. Bagaimana jika aku pulang sungguh larut malam. Nanti pinggangmu sakit tidur di sofa."
"Hmm baiklah. Aku kan ingin menunjukkanmu sesuatu tadi. Tapi aku ketiduran." Seulji membenarkan selimutnya.
"Sesuatu apa?" Tanya Yoongi antusias. Ia duduk di samping Seulji, mengelus perut istrinya, sesekali mengecupnya.
"Tadi aku check up ke dokter, jenis kelamin bayinya sudah benar-benar bisa dilihat, dan bisa dipastikan Gi."
"Oh benarkah?! Dia perempuan kan?"
"Do'amu terkabul Gi. Dia perempuan." Seulji mengelus rambut Yoongi. Yoongi masih senantiasa mengecup dan mengelus-elus perut Seulji.
"Anak Ayah tumbuh yang sehat ya. Biar cantik seperti Bunda, dan pintar seperti Ayah." Gurau Yoongi. Kemudian Yoongi ganti memeluk Seulji dan mengecup dahi dan pipinya. "Aku mengantuk..." Yoongi sok-sok manja.
"Mandi sana. Dasar bau. Aku tidak mau anakku jadi jorok sepertimu. Pulang kerja jarang mandi, pulang main basket jarang mandi, meet up sama temen kampus juga pulang tidak mandi. Aku tidak mau anak gadisku jadi jorok sepertimu." Seulji mendorong Yoongi menjauh.
"Tidak bau kok." Yoongi mencium ketiaknya, membuat Seulji bergidik.
"Tidak peduli. Mandi sana, atau kau bisa tidur di sofa jika mau tidur tanpa mandi."
"Oke oke aku mandi." Yoongi beranjak dari kasur. Melepas kemejanya dan meletakkannya di bak cucian. "Oh iya Ji. Jieun barusan lahiran."
"Astaga, aku sampai lupa kalau dia sudah 9 bulan. Besok pagi kita lihat bayinya ya Gi."
"Namjoon bilang anaknya perempuan." Ucap Yoongi sambil mengambil kaus putih dan celana pendek di lemari.
"Kamu tidak diberi fotonya Gi? Namanya?" Seulji setengah berteriak karena Yoongi sudah masuk ke dalam kamar mandi.
"Namjoon pelit. Katanya lihat saja sendiri. Padahal aku sudah memaksanya dan mengancamnya." Jawab Yoongi samar-samar.
"Huff.. dasar Kim Namjoon." Seulji menggeleng- gelengkan kepalanya. Membenarkan posisi tidurnya. Memberi bantal dibawah perut besarnya.
●●●
Seulji merubah posisi tidurnya miring menghadap Yoongi. Perutnya terasa sakit sekali. Seulji sampai berkeringat saking sakitnya. Ia pun mencoba duduk dan menyandarkan dirinya di sandaran kasur. Yoongi yang merasa kasurnya dari tadi bergoyang pun terbangun.
"Ada apa sayang?" Suara berat dan seraknya mengejutkan Seulji.
"Perutku sakit sejali Gi." Seulji mengelus-elus perutnya.
"Apa mau ke dokter? Aku telponkan Seokjin ya?" Yoongi menyalakan lampu kamar dan kemudian memijat pinggang Seulji pelan.
"Tidak usah Gi." Seulji menyandarkan kepalanya di bahu Yoongi. "Bisa buatkan aku susu Gi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy, You're My Hero [MYG] ✔
FanfictionTangan mungil Yoonji, bibir tipis Yoonji, pipi gembul Yoonji, garis wajah Yoonji, semua mengingatkan Yoongi pada Park Seulji. Wanita itu pergi terlalu cepat, tanpa pamit. Yoonji bahkan belum merasakan hangatnya pelukan Seulji. "Yoonji sayang, mohon...