07

3.6K 540 25
                                    

Tolong divote ya, jgn jadi siders😖

●●●

"Berikan ponselnya pada Ayah." Yoongi menengadahkan kedua tangannya, meminta ponsel miliknya yang kini ada pada Yoonji.

Anak mungil itu menggeleng sambil menyembunyikan ponsel Yoongi di samping tubuhnya.

"Ayah harus menelpon teman kerja Ayah, sayang. Nanti Ayah pinjamkan lagi."

"Aaaaaa!!" Yoonji berteriak saat Yoongi berhasil merebut ponsel itu.

"Maafkan Ayah. Sebentar saja. Nanti Ayah pinjamkan lagi ya sayang."

Yoonji menggeleng sambil merengek. Memanjat tubuh Yoongi di sofa untuk merebut ponsel itu kembali. Yoongi menahan tubuh Yoonji dengan memeluknya agar tidak berhasil meraih ponsel yang ia angkat tinggi-tinggi. Yoonji mulai menangis.

"Halo, bagaimana dengan pegawai barunya? Apa ada masalah?"

"..."

"Bagus kalau begitu. Besok-, Yoonji, tunggu dulu. Maaf, anakku menangis. Besok aku akan ke sana melihat pegawai-pegawai barunya."

"..."

"Apa ada yang perlu dibutuhkan lagi untuk kafe barunya? Sssshh.. iya nanti Ayah pinjamkan."

"..."

"Baik kalau begitu. Tolong pantau keadaan kafenya, besok aku ke sana."

"..."

Telpon ditutup.

"Kenapa rewel sekali sih Ji? Minum susu saja ya, sudah malam."

Yoonji menggeleng, menggelantung manja pada leher Yoongi. Meletakkan dagunya pada bahu Yoongi, tiba-tiba melupakan ponsel milik Yoongi.

"Mengantuk kan? Ayo tidur saja." Yoongi beranjak dari sofa, mengangkat Yoonji tinggi-tinggi kemudian menciumi pipi gembulnya. "Besok mau ikut Ayah ke kafe baru Ayah?" Yoonji diam tidak menjawab. "Diam berarti iya." Yoongi kembali mencium pipi Yoonji sambil menghirup bau bayi yang melekat pada kulit Yoonji.

Yoonji bersandar pada bahu Yoongi, menggigiti baju Yoongi dengan gusinya. Yoonji merasakan kenyamanan saat Yoongi mulai mengusap punggung mungilnya pelan, kemudian meletakkannya di kasur dan Yoongi ikut berbaring di sana. "Tidur yang nyenyak ya, besok kita harus bangun pagi-pagi." Yoonji nampaknya memang sudah mengantuk. Jadi tidak butuh waktu lama baginya untuk tidur. Yoongi juga jadi tidak kesusahan menidurkannya, hanya dengan memeluk tubuh mungil dan mengelus punggungnya, Yoonji sudah mulai menutup matanya. Yoongi mematikan lampu kamar, dan menggantinya dengan lampu tidur.

"Seulji, lihat apa yang suda aku lakukan. Aku merawat Yoonji, menjadi seorang Ayah dan seorang Bunda untuknya. Aku tidak tahu apa aku sudah sangat baik untuk menjalankan peranmu di sini." Yoongi mengelus rambut tipis Yoonji. "Yoonji suka memandang foto di pigura depan. Foto pernikahan kita berdua. Aku belum sempat menunjukkan foto yang ada di album. Aku akan menunjukkan itu saat dia sudah besar, sambil bercerita tentangmu, bernostalgia mengingat semua kenangan denganmu, rasanya akan menyenangkan." Yoongi menghembuskan nafasnya. "Park Seulji, jangan takut untuk aku lupakan. Aku akan selalu mengingatmu di sepanjang perjalanan hidupku. Melihat Yoonji saja aku merasa bahwa dirimu lahir kembali dengan posisi yang berbeda."

Yoongi mencubit pipi gembul Yoonji. "Ayah akan menjaga Yoonji sepenuh hati, seperti bagaimana saat Ayah menjaga Bunda, dan saat Bunda menjaga Yoonji." Kemudian mengecup dahi Yoonji. "Selamat tidur sayang."

●●●

"Hari ini Yoonji pakai baju apa ya?" Tanya Yoongi pada si kecil yang dibalut handuk di gendongannya. "Ah ini saja." Yoongi mengambil kaos berwarna biru dan celana kain berwarna hitam dari lemari. Mengambil popok, bedak, dan minyak telon kemudian menidurkan Yoonji di kasur.

Daddy, You're My Hero [MYG] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang