Jangan lupa vomment yaa😊❤
●●●
Seulji tengah terlelap di sofa ruang tamu siang itu dengan televisi yang masih menyala dan remote tv yang masih ia genggam. Yoongi baru saja selesai mandi dengan handuk menggantung di atas rambutnya yang basah itu mendatangi Seulji, berjongkok agar dapat melihat wajahnya.
Yoongi menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Seulji, menyelipkannya ke belakang telinga. "Sayang, tidur di kamar saja yuk." Bisiknya pelan membuat Seulji membuka matanya perlahan. "Masih mual?" Tanya Yoongi sambil mengelus pipi Seulji dengan ibu jarinya.
Seulji mengangguk pelan sambil berusaha duduk. Kepalanya sedikit pusing sedari pagi, membuat dirinya sulit beraktivitas. Bahkan yang memasak sarapan adalah Yoongi. Untung saja Yoongi juga pandai memasak.
Yoongi merengkuh pinggang Seulji dan membawanya ke kamar untuk melanjutkan tidurnya. "Aku lupa tadi pagi belum membuat susu. Sebentar ya, setelah ini aku buatkan." Hari ini Yoongi sengaja meliburkan diri untuk menjaga Seulji. Atasannya juga memberikan libur karena tahu bahwa Seulji tengah mengandung minggu-minggu pertama Jadi, ya, seharian penuh untuk Park Seulji.
"Ini susunya. Besok apa mau ganti yang rasa coklat saja? Aku rasa bayinya tidak suka yang rasa vanila. Lihat saja wajahmu menahan rasanya. Enek ya?" Tebak Yoongi.
"Iya agak sedikit enek. Tapi aku masih bisa menahannya." Seulji meletakkan gelas yang masih berisi separuh susu itu di atas meja. Kemudian menutupi dirinya dengan selimut dan berbaring. Yoongi ikut berbaring di sebelahnya, masuk ke dalam selimut dan memeluk Seulji sebelum akhirnya mengelus perut datar Seulji.
"Cepat tumbuh ya..." Ucapnya pelan, tepat disamping perut Seulji, membayangkan suaranya masuk ke dalam pendengaran janin yang ada di perut Seulji. "Aku tidak sabar untuk membeli perlengkapan dan kereta bayi." Yoongi beranjak menarik tubuhnya untuk tidur tepat di samping Seulji, memeluk pinggangnya erat, menarik tubuhnya lebih dekat agar wajah mereka dapat berhadapan dengan jarak yang sungguh dekat.
Yoongi meletakkan tangannya pada leher Seulji, mendekatkan wajah Seulji pada wajahnya hingga dahi dan hidung mereka saling bersentuhan. Menyapu pipi Seulji dengan ibu jarinya lembut, hingga kedua mata Seulji terpejam, saking lembutnya. "Aku menyayangimu. Sangat." Ucap Yoongi pelan.
"Aku juga sangat menyayangimu." Seulji ganti menyentuh pipi Yoongi dengan ibu jarinya. Lalu memeluknya erat.
"Kau mengantuk?"
"Tidak." Jawab Seulji sambil menggeleng pelan dalam pelukan Yoongi.
"Kau mau keluar? Jalan-jalan?" Tanyanya lagi. Dapat Yoongi rasakan Seulji menggeleng pelan pada dadanya. "Lalu?"
"Begini saja. Aku ingin ada dalam pelukanmu hari ini penuh. Kau selalu sibuk bekerja." Seulji berpura-pura cemberut.
"Apa aku terlalu sibuk, hm?" Tanyanya lagi sambil menghirup wangi strawberry pada rambut Seulji. "Baiklah aku besok akan menyelesaikan berkasku dengan cepat, pulang cepat agar bisa bersamamu lebih lama. Lalu hari minggu aku tidak akan menggarap berkasku agar bisa seharian bersamamu. Bagaimana?"
Seulji mengangguk sambil tertawa pelan.
●●●
Sore harinya, Seulji tengah menikmati ice cream coklat yang baru saja dibeli Yoongi di mini market sebelum ia pergi untuk bermain basket. Ya, Yoongi masih sering bermain basket bersama teman SMA ataupun teman kampusnya di lapangan sekolah SMA lamanya yang kebetulan dekat dengan rumahnya. Seulji sudah habis tiga bungkus sore itu. Yoongi mengira Seulji sedang mengidam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy, You're My Hero [MYG] ✔
FanfictionTangan mungil Yoonji, bibir tipis Yoonji, pipi gembul Yoonji, garis wajah Yoonji, semua mengingatkan Yoongi pada Park Seulji. Wanita itu pergi terlalu cepat, tanpa pamit. Yoonji bahkan belum merasakan hangatnya pelukan Seulji. "Yoonji sayang, mohon...