Dimohon vomment nya🙏😊
💕💕💕
Hari ketiga sekolah...
Hari ini kegiatan mereka adalah menggambar. Bu guru meminta semuanya mengambil buku gambar di rak secara bergantian. Yoonji mendapat antrian terakhir. Di sana tersisa buku gambar berwarna merah muda dengan gambar kelinci besar ditengahnya. Yoonji merengut, ia tidak suka warna merah muda, ia suka warna biru. Ia melihat ke meja teman-temannya dan berhasil menemukan buku gambar berwarna biru yang tergeletak di meja Jimin, Jimin sedang ke kamar mandi. Dengan santai Yoonji menukar buku gambar merah muda itu dengan yang biru, milik Jimin. Kemudian ia kembali duduk manis di mejanya.
Saat membuka halaman pertama, telah terpampang tulisan besar belepotan dengan nama Jimin di sana. Yoonji belum bisa membaca, tapi bisa ia ambil kesimpulan bahwa itu bertuliskan Park Jimin. Bu guru Arin membantu Jimin menulisnya sebelum ia ke kamar mandi. Yoonji menatap tulisan besar belepotan itu. Haruskah ia menghapusnya? Lalu mengganti dengan namanya? Tapi Ayah belum mengajarkan untuk menulis namanya.
Saat Bu guru Arin dan Jimin datang, Yoonji langsung menutup bukunya dan melipat kedua tangannya, meletakkan buku gambar biru itu dibawah tangannya. Lalu ia melihat ke arah Jimin yang terheran-heran. Lelaki dengan pipi tembam itu kebingungan sambil membolak-balik buku merah muda itu. Tepat saat itu juga kedua mata mereka bertemu. Yoonji langsung mengalihkan pandangan. Jimin mendatanginya.
"Itu buku milikku kan, Ji?" Jimin menunjuk buku yang ada di bawah tangan Yoonji. "Kenapa diambil dan ditukal dengan yang ini?" Jimin mengangkat buku merah muda itu.
"Aku tidak suka yang melah muda. Kamu saja yang melah muda. Aku mau yang bilu." Ucap Yoonji sambil menatap kedua Jimin.
"Tapi yang bilu kan punyaku. Aku yang mengambilnya lebih dulu." Jimin mengerucutkan bibirnya, kesal. "Kembalikan. Atau akan ku lebut dengan paksa." Jimin memajukan tangannya, mengisyaratkan pada Yoonji untuk mengembalikan bukunya.
"Tidak. Aku mau yang bilu." Yoonji memegang buku gambarnya dengan erat. Tidak mau buku gambar biru itu kembali ke tangan Jimin.
Tanpa aba-aba, Jimin menarik buku gambar biru yang ada di tangan Yoonji dengan keras hingga membuat Yoonji berteriak. Yoonji marah. Jimin berlari dan duduk di kursinya, membuang muka dari Yoonji yang terus menatapnya dengan tatapan mengerikan. "Jangan takut Jimin. Ini buku milikmu." Jimin menenangkan dirinya sendiri.
Benar seperti yang Jimin duga. Yoonji datang untuk kembali mengambil bukunya. Tapi, rupanya sebelum itu satu pukulan keras menghantam pipi tembamnya, hingga merah. Semua teman satu kelas menoleh ke arah meja belakang, meja Jimin. Bu guru Arin segera menghampiri mereka berdua. Kedua mata Jimin berkaca-kaca, bibirnya melengkung membentuk kurva menyedihkan. Yoonji membulatkan matanya, ia tidak berpikir pukulannya akan sekeras itu.
"Ada apa? Kenapa Jimin dipukul?" Bu guru Arin menanyakan kepada Yoonji dengan lembut. Tidak mau membuat suasana semakin tegang. "Ada apa ini Jimin?" Bu guru Arin menatap mata Jimin yang sudah hampir tumpah, air matanya sudah penuh dikelopak mata bawahnya.
'Jimin, tolong jangan menangis. Aku minta maaf' Yoonji jadi merasa bersalah.
Setelah menceritakan semua kepada Bu guru Arin, Yoonji dengan tiba-tiba diam, mengalah untuk menerima buku merah muda yang sungguh sebenernya ia sangat tidak suka. Yoonji menunggu Ayahnya menjemput. Duduk berdua dengan Yerim sambil menunggu Jieun yang sedang diajak berbicara dengan Bu guru Arin. Yoonji hanya diam saja sedari tadi. Yerim juga tidak berani mengajaknya berbicara. Yoonji memandang telapak tangan kanannya yang ia gunakan untuk menampar Jimin. Hampir saja ia menangis untung saja Yoongi datang menjemput, menepuk pundak kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy, You're My Hero [MYG] ✔
FanfictionTangan mungil Yoonji, bibir tipis Yoonji, pipi gembul Yoonji, garis wajah Yoonji, semua mengingatkan Yoongi pada Park Seulji. Wanita itu pergi terlalu cepat, tanpa pamit. Yoonji bahkan belum merasakan hangatnya pelukan Seulji. "Yoonji sayang, mohon...