04

4.2K 477 36
                                    


Setelah seminggu Yoonji menginap di rumah sakit. Akhirnya Yoonji diizinkan pulang ke rumah, tentunya masih dengan pengawasan dokter.

"Selamat datang di rumah, Yoonji. Rumahnya hangat kan? Karena Bunda masih setia disini bersama kita." Yoongi mengunci pintu rumahnya, kemudian pergi menuju kamar dan menaruh Yoonji di box bayi. "Ayah mau mandi dulu ya. Jangan bangun dulu, dan jangan menangis." Yoongi mencium pipi gembul Yoonji. Bayi itu sekarang sedikit lebih gemuk karena banyak minum susu.

Setelah selesai mandi, Yoongi pergi ke dapur untuk mengambil makan dan kembali ke kamar. Duduk di pinggir kasur dan melahap makan malamnya sambil memandangi Yoonji yang mengerjap-ngerjapkan matanya di dalam box bayi.

"Sebentar ya sayang. Ayah akan menghabiskan makanan Ayah dan menggendong Yoonji." Alih-alih senang, bayi mungil itu justru merengek saat mendengar suara Yoongi. Bergerak-gerak hingga box bayi itu berderit.

"Ssshh.. sshh.." Yoongi menaruh piringnya yang sudah hampir kosong di nakas sebelah kasur. Kemudian menggendong Yoonji. Yoonji langsung diam sambil menatapi Yoongi yang sedang sibuk dengan piringnya. "Apa anak Ayah lapar, hm? Nanti Ayah telponkan Paman Namjoon ya... susunya tinggal 2 botol."

Yoongi berjalan menuju kulkas untuk mengambil susu Yoonji dan menghangatkannya sebentar di microwave. Bayi itu diam di gendongan Yoongi.

"Kenapa melihati Ayah seperti itu?" Yoongi mencubit pipi Yoonji pelan. "Apa Ayah tampan? Ayah memang tampan." Gurau Yoongi. Yoonji hanya diam,datar.

Setelah sepuluh menit menghangatkan susu dan memindahkannya ke botol Yoonji, mereka berdua kembali ke kamar. "Minumnya pelan-pelan ya, nanti tersedak seperti kemarin. Ayah khawatir setengah mati." Salahkan Yoongi yang membeli dot kebesaran dengan lubang yang besar pula.

Yoongi ikut berbaring sambil terus memegangi botol susu Yoonji dengan mata yang mulai menyipit, menahan ngantuk. Sesekali tangannya meleset, hingga dot susunya mengarah ke pipi membuat Yoonji menangis.

"Hey, sayang...sudah ya menangisnya, Ayah di sini." Yoongi meletakkan botol susu di meja dan mengangkat Yoonji. Bayi mungil itu diam sambil menyembunyikan wajahnya di dada Yoongi. "Oh, minta digendong."

Yoongi menepuk-nepuk pantat Yoonji agar bayi itu segera tertidur. Sambil mondar-mandir dari kamar ke ruang tamu, kembali lagi ke kamar dan ruang tamu sambil bersenandung kecil, memastikan bayi mungilnya tertidur dengan baik.

Tiba-tiba, ada yang memencet bel.

"Siapa sih, bertamu malam-malam. Sudah jam sebelas." Yoongi melirik jam sebelum meletakkan Yoonji di kasur dan pergi keluar, melihat siapa yang bertamu.

"Yoongi. Aku mengantar susu untuk Yoonji." Tebak siapa.. ya, itu Kim Namjoon. "Jieun memintaku mengantar ini. Apa susunya masih ada ?"

"Astaga, besok saja juga tidak apa apa. Kenapa jadi repot-repot." Yoongi setengah berlari membuka pagar rumahnya. Mempersilahkan Namjoon masuk dengan satu tas kecil berisi susu asi untuk Yoonji. "Masih ada 1 botol."

"Kenapa tidak segera menelpon? Nanti kalo kehabisan bagaimana?"

"Aku mau menelpon besok pagi. Ternyata kamu datang jam segini. Apa Jieun dan Yerim baik-baik saja kau tinggal?"

"Baik kok. Oh iya, besok Jieun mau datang ke sini menjaga Yoonji. Besok kau harus mengurus kafe barumu kan?"

"Apa tidak apa-apa? Ya aku bisa menyewa pengasuh bayi kok. Aku takut merepotkan Jieun, Joon. Biar aku menyewa pengasuh."

"Jangan. Biar Jieun saja." Namjoon duduk di sofa lembut ruang tamu sambil meluruskan kakinya. "Jieun yang minta, jangan menjadi tidak enakan begini ah. Hey kita sudah dekat dari lama Gi. Sudah sepantasnya kita ini saling membantu." Namjoon menatap Yoongi yang berdiri dengan kaus kebesarannya, dan menenteng tas susu dari Namjoon.

Daddy, You're My Hero [MYG] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang