|15| • Semuanya Sama Saja!

13.7K 1.2K 102
                                    

Part yang lumayan panjang :)

●♡♡♡●

Sahabat sejati atau bukan.
Yang terpenting, dia tidak berhianat di belakang


●♡♡♡●


Tiga orang gadis dengan badge lambang SMA Galaksi terlihat memasuki sebuah cafe. Setelah mencari meja kosong, mereka langsung duduk kemudian memanggil pelayan untuk memesan sesuatu.

"Tiga beef burger, sama milkshake stawberry," ucap Lidya sambil membaca pesanannya.

Ya, ketiga gadis itu adalah, Cici, Nesya, dan Lidya.

Setelah pulang sekolah tadi, mereka memutuskan untuk nongkrong sebentar di sebuah cafe dekat SMA Galaksi.

"Muka lo kusut banget, Nes. Kenapa?" tanya Cici ketika melihat raut wajah Nesya yang terlihat kesal.

"Dia kesel, harusnya hari ini dia dapat hukuman. Eh, tapi malah kabur ke sini," kekeh Lidya dengan sedikit berbisik kepada Cici, namun masih bisa di dengar oleh Nesya.

Detik berikutnya, gadis itu langsung menatap tajam kearah Lidya. "Itu juga karena lo!" ketusnya, dan langsung membuat Lidya memasang ekspresi tidak terima.

"Kok gue sih! Yang salah itu lo, Nes," jawabnya sambil menunjuk Nesya. "Gue kan udah bilang, jangan bolos di jamnya Pak Burhan. Ngeyel sih lo!"

"Emang Nesya di hukum apa sih?" tanya Cici, sambil melihat kearah Nesya dan Lidya bergantian.

"Jadi gini, pulang sekolah tadi, si Nesya harusnya bersihin toilet karena di suruh sama Pak Burhan." Bukannya Nesya, tetapi malah Lidya yang menjawab.

"Kok bisa?" kepo Cici, menaikkan sebelas alisnya

"Karena dia bolos jamnya Pak Burhan," jawab Lidya lagi dengan terkekeh kecil, sambil menyenggol lengan Nesya.

"Kalo aja lo ikut bolos bareng gue, pasti lo juga bakal dapat hukuman kayak gue!" sahut Nesya dengan wajah kesal. "Emang nggak setia kawan lo!"

"Gue kan udah bilang, kalo mau bolos jangan jamnya Pak Burhan!" balas Lidya tak mau kalah.

"Eh, di mana-mana itu yang namanya sahabat harus ngikutin ke mana sahabatnya pergi!"

"Kalk lo mau bunuh diri, gue juga harus ikut gitu? Ya nggak mau lah!" jawab Lidya sambil melirik Nesya tidak suka.

"Kalo kayak gitu, berarti lo bukan sahabat sejati!" timpal Nesya tidak terima karena perkataan dari Lidya.

Cici yang mendengar perdebatan itu langsung terbayang wajah Naya di sana.

Detik berikutnya ia tersadar karena adu mulut dari Nesya dan Lidya tak kunjung berhenti.

"Udah dong jangan berantem! Masalah gitu doang nggak perlu di debatin!" tegur Cici.

"Awas lo kalo nggak mau ikut gue bolos lagi!" ancam Nesya kepada Lidya sambil menunjuk gadis itu dengan telunjuknya.

Dan Lidya yang di ancam seperti itu malah menjulurkan lidahnya.

●♡♡♡●


Juna memarkirkan mobilnya tepat di halaman rumah Naya. Setelah melepas seatbelt-nya, laki-laki itu langsung turun dan mengantarkan Naya untuk masuk ke rumah.

Infinity ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang