Berawal dari menganggap musuh seorang Arjuna Raga Admaja, membuat Renaya Alani Salim terus ingin mengalahkan laki-laki itu apapun dan bagaimanapun caranya.
Juna hanya bisa mengikuti permainan yang dimainkan oleh Naya. Gadis yang ia anggap sangat cer...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masalalu ya masalalu, Jalani saja hidupmu yang baru, Tidak usah lagi mengusik kehidupan lamamu itu :)
●♡♡♡●
Lima belas menit lagi bel masuk sekolah akan berbunyi. Suasana di SMA Galaksi sudah sangat ramai oleh para siswa siswi.
Saat Juna tengah menuntun Naya berjalan di koridor kelas XI untuk menuju ke kelas mereka. Tiba-tiba saja suara menggelegar mengejutkan mereka.
"Naya!!"
Naya dan Juna menghentikan langkahnya. Laki-laki bertubuh jangkung itu membalikkan badannya, dan mendapati seorang gadis berambut sebahu tengah berlari dengan membawa sebagian apel yang sepertinya sudah di makannya tadi.
"Hobi banget sih teriak-teriak!" tegur Juna kepada Ivy.
Ivy menghela napasnya saat sudah berada di depan Juna dan Naya.
"Sewot aja lo!!" ucapnya menatap sinis kearah Juna.
Naya menyunggingkan senyuman mendengar perkataan dari sahabatnya itu.
"Lo tahu nggak? Telinga gue bisa rusak kalau terus-terusan denger suara cempreng lo itu!" ujar Juna sambil menutup kedua telinganya dengan tangannya.
"What? Cempreng?" Ivy menggigit sebagian apel yang di pegangnya itu, kemudian ia mengunyahnya, lalu menelannya dengan kasar. "Tahu aja lo kalo suara gue cempreng," lanjutnya terkekeh kecil.
Juna hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Sedangkan Naya terkekeh pelan. Sifat Ivy yang tidak terduga seperti inilah yang sering membuatnya tertawa.
"Temen lo emang nggak ada yang jelas, Nay!" tukas Juna, dan langsung membuat Naya menormalkan kembali ekspresinya.
"Buruan ke kelas, nanti telat lagi," ujar Naya yang langsung melanjutkan langkahnya.
●♡♡♡●
Suasana kantin SMA Galaksi tengah ramai saat ini. Tentu saja, karena bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu.
Naya, Juna, Ivy, dan Beni tengah duduk saling berhadapan di kantin, dengan siomay dan es teh manis yang berada di hadapan mereka.
Beni yang duduk bersebelahan tengah lahap memakan siomay mereka. Sedangkan Juna tengah membantu Naya mengadukkan siomay yang di belinya tadi.
