|26| • Meyakinkan

12.2K 1.1K 501
                                    

Jangan mengharapkan persahabatan dari mereka yang tak mengharapkan bersahabat denganmu. 

Ali bin Abi Thalib

●♡♡♡●

Playlist : Marcell - Hampa 💕

---------------------

Naya terlihat sudah siap dengan seragam putih abu-abunya. Rambut panjangnya yang selalu ia biarkan terurai kini sekarang ia ikat menjadi satu. Terlihat segar dari biasanya.

Sesekali ia tersenyum kearah cermin yang memantulkan dirinya di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesekali ia tersenyum kearah cermin yang memantulkan dirinya di sana. Pandangannya tiba-tiba berhenti pada kalung infinity yang di berikan Juna beberapa waktu yang lalu.

Naya mengambil kalung itu dari balik seragamnya, kemudian dilihatnya kalung itu dengan seksama. Akhirnya ia bisa melihat kalung pemberian dari Juna.

"Cantik," batinnya, dengan senyum yang terus mengembang.

Merasa sudah siap, Naya langsung mengambil tas sekolahnya dan turun ke bawah untuk sarapan dan berangkat ke sekolah.

Setelah menuruni anak tangga, senyum yang sedari tadi ia pancarkan tiba-tiba memudar ketika melihat seseorang yang selama ini ia rindukan perhatiannya.

Juna.

Laki-laki itu terlihat tengah mengobrol dengan abangnya, Eza.

Eza yang menyadari keberadaannya langsung menegurnya, "Naya?"

Juna yang mendengar itu langsung ikut beralih menatap kearah Naya yang masih terdiam di depan anak tangga.

Juna tersenyum kepadanya. Dan Naya membalasnya dengan senyum, canggung.

Naya berjalan menghampiri Juna dan Eza. "Lo di sini?" tanyanya kepada Juna.

Lelaki itu mengangguk. "Iya, jemput lo."

Naya membulatkan kedua matanya.

Menjemputnya? Yang benar saja. Kemarin ia tidak menjemputnya, dan saat bertemu di sekolah Juna malah terlihat cuek. Lalu sekarang?

"Ada yang mau gue sama lo," ucap Juna tersenyum, saat mengerti arti keterkejutan Naya.

Naya hanya mengangguk mengiyakan.

"Ayo sarapan." Suara Mila memecahkan keheningan mereka. "Juna ikut sarapan juga ya," lanjutnya menatap kearah Juna.

Juna mengangguk tersenyum.

Infinity ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang