RD : 1

7K 503 130
                                    

Kalau kalian suka, di vote dan komentar ya. Biar authornya makin semangat buat lanjutin ff ini 💜

Seakan tidak pernah lelah, hujan terus membasahi bumi dari malam hingga pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seakan tidak pernah lelah, hujan terus membasahi bumi dari malam hingga pagi. Membuat para manusia malas untuk beraktivitas, terlebih sekarang hari Senin.

Seperti seorang remaja tampan yang masih malas-malasan di tempat tidur. Seluruh tubuhnya sudah tertutupi selimut, terlebih dinginnya AC membuat remaja itu malas bangkit.

Tak lama, deringan ponsel berbunyi nyaring. Laki-laki itu berdecak keras. Tangannya terulur tuk mengambil ponsel, tanpa melihat siapa yang menelepon, ia langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?"

"Kim Seokjin."

"Apa?"

"Aku yakin kau laki-laki yang kuat. Maaf, aku harus menyampaikan ini. Ayah dan ibumu meninggal!"

Matanya langsung terbuka, tubuhnya langsung menegak dan bibirnya bergetar. "M-Meninggal?"

"Iya. Pesawat yang ditumpangi mereka terjatuh karena cuaca buruk, Jin."

Laki-laki itu; Seokjin, menggelengkan kepala. Air matanya senantiasa mengalir melewati pipinya.

"Kau berbohong, Hyung. Semalam kami masih tertawa bersama lewat video call," katanya dengan suara bergetar.

Terdengar helaan napas dari seberang sana. "Maaf, Jin. Niatnya orang tuamu pulang ke Korea karena ingin memberimu kejutan. Tapi... datanglah ke Seoul, beri penghormatan terakhir untuk orang tuamu, Seokjin."

🖤

Prosesi pemakaman selesai, orang tua Seokjin sudah di kubur. Para pelayat yang datang merasa kehilangan atas kepergian mereka.

Kim Insung dan Seo Hyura.

Orang tua Seokjin yang memiliki hati bak malaikat. Memiliki pribadi yang hangat dan baik kepada siapa pun. Masuk ke salah satu dari tujuh orang terkaya di dunia, yang hartanya tidak akan habis sampai kapan pun. Banyak yang menghormati keluarganya, walau pun mereka berasal dari keluarga kaya raya, mereka sangat ringan tangan, dalam artian suka membantu mereka yang kesusahan.

Kabar kematian orang tua Seokjin membuat kesedihan mendalam di hati mereka, termasuk Seokjin si anak tunggal.

"Seokjin-ah, kami turut berduka cita atas kepergian orang tuamu," kata salah satu karyawan yang bekerja di kantor pusat milik keluarganya.

"Beliau orang yang dermawan, suka membantu rakyat bawah seperti kami. Jika kau membutuhkan bantuan, kau bisa meminta bantuan kami, Seokjin. Setidaknya, hanya itu yang bisa kami lakukan untuk membalas semua kebaikan orang tuamu."

Seokjin masih bungkam. Matanya yang bengkak memandang sendu batu nisan yang bertuliskan nama kedua orang tuanya; tidak, lebih tepatnya ada nama calon adiknya juga di sana.

Rain Drops•KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang