Don't forget to stomp the star~ spam komen kalo perlu hehe. Karna Vivi suka bacainnyaa~
Siklus kehidupan Seokjin dari hari Senin sampai Jumat tidak pernah berubah. Pagi berangkat sekolah, belajar. Sore pulang ke rumah, membersihkan diri, makan, main sebentar, lalu belajar. Ia melakukan semuanya seorang diri, tidak ada satu pun sanak keluarga yang menemani, hanya ada robot-robot canggihnya saja.Minho? Laki-laki itu masih sibuk di kantor ayahnya.
"Hyung!"
Seokjin menunduk, ia tersenyum pada dua makhluk besi berukuran kecil tengah melompat-lompat girang. Omong-omong, anak Nao itu semuanya laki-laki ya, guys.
"Kenapa?"
"Ayo, bermain!" kata si robot yang memiliki titik di dahi, Janggu namanya.
"Ah, aku harus belajar, Janggu-ya. Kalian main berdua dulu, ya?"
Janggu dan Odeng menampilkan wajah kecewa, membuat Seokjin menjadi tak enak hati sendiri.
"Janggu, Odeng—"
"Hyung tidak pernah bermain dengan kita lagi, huwaaa!"
"Loh, kok nangis?"
Seokjin memangku dua robot junior yang menangis. Ia menjadi kalang kabut sendiri, juga panik.
Kenapa robot-robot yang diciptakan kakeknya ini mirip sekali seperti manusia, sih? Bahkan mereka memiliki perasaan dan bisa menangis; walau tidak mengeluarkan air mata.
"Janggu-ya, Odeng-ah, jangan menangis, please."
Kedua robot itu masih tersedu-sedu, mereka masih memeluk Seokjin.
"Hyung tidak menyayangi kami lagi, huhu."
Di saat seperti ini sebenarnya Seokjin ingin tertawa. Kenapa? Karena robot-robot kecil ini sangat lucu. Menangis hanya karena beranggapan kalau Seokjin sudah tidak menyayanginya.
Ia seperti tengah dihadapkan dengan dua orang adik kalau seperti ini.
"Aku menyayangi kalian, sungguh. Tapi kalian mengajakku main di saat yang tidak tepat. Bagaimana kalau besok?"
"Hmm?" Odeng mendongak. "Besok? Kita bermain sepuasnya?"
Seokjin mengangguk semangat. "Bagaimana?"
"Okay!"
Serempak robot itu turun ke lantai, kemudian berlari ke luar kamar.
Seokjin menggelengkan kepala melihat tingkah kedua robot kecilnya itu.
Tapi tunggu.
Seokjin seperti kelupaan sesuatu. Tapi apa, ya?
Sedetik kemudian, Seokjin menepuk dahinya. "Astaga, Seokjin bodoh! Kenapa kau berjanji bermain sepuasnya? Besok kan kau sudah ada janji untuk undangan makan malam di rumah Soohyun!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Drops•KSJ
Fanfiction[Buat pembaca yang baru gabung di cerita ini, tolong jangan lupa tinggalin vote dan komentarnya juga ya] Seokjin itu suka hujan. Dia suka bau hujan yang menenangkan hatinya. Dia suka kesejukan udara saat hujan turun. Hujan membawa ketenangan, tapi...