Rain Drops•KSJ

RD : 11

💜 komentar yang banyak yaa 💜💙 mon maap kalo alurnya berantakan dan ga ngefeel.

"Aku pulang!"

Gadis SMA yang selalu menjadi bahan bulian di Smart Seoul Senior High School itu melepas sepatu sebelum memasuki rumah kecilnya.

"Oppa? Kau sudah pulang?"

Kakinya yang masih dilapisi kaus kaki itu berjalan masuk menelusuri ruangan. Ia bertanya begitu karena ia melihat sandal Hoseok di luar sana.

"Oppa?" Kepalanya menyembul di pintu dapur, ia tersenyum melihat kakaknya yang tengah makan di meja kecil.

Ia berniat untuk membuatnya terkejut. Dengan langkah pelan, ia mulai mendekat. Sampai akhirnya...

"OPPA!"

"Uhuk! Uhuk!"

Hoseok tersedak. Buru-buru ia meminum air putih yang sudah ia siapkan sebelumnya.

"Hei, Jung Soohyun! Kau mau membuat kakakmu mati muda, hah?"

Soohyun terkekeh pelan. "Hehehe maaf, Oppa. Habisnya Oppa serius sekali sampai tidak mendengar suaraku. Oppa makan apa, sih?"

Soohyun hendak mengintip makanan yang disantap oleh sang kakak, tapi langsung disembunyikan olehnya.

"Oppa..."

"O-Oppa makan nasi —"

Soohyun merebut piring yang disembunyikan Hoseok. Masih ada sisa makanan sedikit, dan Soohyun tertegun melihat apa yang di makan kakaknya.

"Oppa, kenapa kau makan ini? Bagaimana kalau kau sakit perut?" lirihnya.

Ia memandang makanan di tangannya.

Tidak ada yang spesial dari makanan itu.

Hoseok hanya memakan nasi yang sudah dicampur garam dan sedikit bubuk cabai. Dan yang lebih mirisnya, nasi itu sudah hampir kering dengan warna yang kekuningan, baunya pun sudah menandakan kalau nasi itu akan basi.

Soohyun meletakkan piring itu di lantai, ia berdiri dan mengecek apakah masih ada makanan atau tidak. Hoseok hanya memperhatikan adiknya.

Pertama ia memeriksa rice cooker, sudah tidak ada nasi. Mengecek tempat beras pun sama saja. Ia hanya menemukan satu bungkus mie instan di dalam rak.

"Oppa kenapa tidak masak mie saja?" tanya Soohyun.

"Mie itu untukmu. Maaf, Oppa belum beli beras. Uang hasil mengantar susu hari ini dicuri orang. Kau pasti lapar, ya?"

Tubuh Soohyun melemas. Ia menghampiri kakaknya, lalu memeluknya erat. Dia terisak di pelukan sang kakak.

"Astaga, kau kenapa, hm? Ah, pasti kau sangat lapar, ya. Ya sudah, kau tunggu di sini, ya. Oppa akan mencari pinjaman uang."