Hampir 3k words loh, ayo tinggalkan jejak. Ga bae jadi siders di bulan yang penuh berkah ini 🌚
Kini Seokjin sedang berdiri di depan robot yang di design mirip sekali dengan sang ibu. Di sampingnya ada Minho dan juga dua robot yang sudah beberapa hari ini tinggal bersamanya.
"Tuan, kenapa tidak diaktifkan?" tanya Nao.
Seokjin tersentak kecil. Ia sibuk memandangi wajah robot cantik itu sampai tak sadar jika dirinya melamun.
"Baiklah, akan kucoba aktifkan."
Seokjin menekan salah satu tombol yang berjejer rapi di bagian depan tubuh Hyura Robo; robot yang mirip sang ibu.
Tak sampai dua menit, robot tersebut mengeluarkan suara mesin yang sama saat pertama kali ia mengaktifkan Nao. Lalu, kedua mata yang terpejam itu perlahan terbuka.
Hal pertama yang Hyura Robo lihat saat membuka mata adalah wajah tampan Seokjin. Ia mengedipkan matanya beberapa kali dengan lambat, lalu menatap satu per satu yang berada di sana dan terkunci lagi pada sosok Seokjin yang matanya sudah berkaca-kaca.
"Kim Seokjin anakku," kata Hyura Robo.
Minho tersenyum lebar. "Lihat, Jin! Robotnya benar-benar berfungsi! Dia mengenalimu sebagai anaknya!"
Air mata Seokjin meluncur bebas. Ia memeluk tubuh besi robot tersebut dan terisak.
"Eomma," lirih Seokjin.
Tangan besi Hyura mengelus punggung lebar Seokjin. "Jangan menangis. Nanti ketampananmu luntur."
Seokjin melepaskan pelukannya. Ia menatap Hyura Robo dengan kaget. Bagaimana bisa dia mengucapkan seperti yang ibunya ucapkan dulu? Ini benar-benar tidak bisa dipercaya.
Hyura mengangkat tangannya, digunakan tuk menghapus air mata Seokjin yang masih saja keluar.
"Jangan menangis, Jin-ie. Tersenyumlah."
Seokjin tersenyum lembut, ia mendongak tuk mencegah air mata agar tidak turun lagi.
Kini, Hyura menatap Minho dengan matanya yang sipit. "Kau Lee Minho. Terima kasih sudah setia mengabdi pada Tuan Kim Insung dan Seo Hyura."
Minho tersenyum, lantas mengangguk. "Keluarga kalian sudah sangat baik padaku. Terima kasih," tutur Minho.
🖤
Mulai hari ini, Seokjin akan masuk di sekolah barunya. Minho sudah mendaftarkan sekolah di Smart Seoul Senior High School.
Salah satu sekolah elit dan paling mahal di Seoul. Hanya orang berkelas saja bisa masuk sekolah itu mengingat biaya masuk dan uang perbulannya sangat mahal. Ada juga murid beasiswa, tapi tidak banyak, dan itu pun menjadi bahan bulian di sana.
Awalnya Seokjin menolak untuk masuk ke sekolah itu, tapi Minho bilang, "Aku sudah mendaftarkanmu di sekolah lain, tapi tidak ada yang mau menerima karena kau sudah kelas 3 SMA, sudah nanggung katanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Drops•KSJ
Fanfiction[Buat pembaca yang baru gabung di cerita ini, tolong jangan lupa tinggalin vote dan komentarnya juga ya] Seokjin itu suka hujan. Dia suka bau hujan yang menenangkan hatinya. Dia suka kesejukan udara saat hujan turun. Hujan membawa ketenangan, tapi...