[Buat pembaca yang baru gabung di cerita ini, tolong jangan lupa tinggalin vote dan komentarnya juga ya]
Seokjin itu suka hujan. Dia suka bau hujan yang menenangkan hatinya. Dia suka kesejukan udara saat hujan turun.
Hujan membawa ketenangan, tapi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seokjin sudah pulang ke rumah mengajak dua temannya; Namjoon dan Soohyun. Ini pertama kalinya mereka berkunjung, saat itu kunjungan mereka tertunda karena Seokjin kecelakaan.
Awal masuk ke pekarangan rumah Seokjin, kedua temannya tidak berhenti berdecak kagum, membuat Seokjin menghela napas.
Apalagi, saat mereka masuk ke rumah. Namjoon dan Soohyun bahkan sampai menganga lebar melihat keindahan ruang utama bak istana ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka melihat-lihat ke sekeliling, ada tangga menuju lantai atas, ada juga tangga menuju lantai bawah. Eh? Lantai bawah? Bahkan mereka sekarang sedang berada di lantai satu!
Ah, Namjoon dan Soohyun tak mengerti dengan desain rumah orang-orang konglomerat.
"Seokjin-ah, rumahmu luas sekali. Apa tidak lelah?" tanya Namjoon.
Seokjin tertawa. "Tentu saja lelah. Kalau kau mau tahu, ingin ambil minum di dapur saja aku malas haha."
Mereka berjalan ke arah pintu yang terletak di ujung sana, Seokjin membuka pintu raksasa tersebut. Bahkan, ruang keluarga terpisah dengan ruang utama ini. Benar-benar menakjubkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun, Seokjin menukik alisnya bingung begitu melihat kehadiran pamannya; Lee Jongsuk, di ruang keluarga sambil berbincang dengan sang ibu.
"Oh, Seokjin-ie? Akhirnya kau pulang juga, sini! Ajak teman-temanmu."
