Robot humanoid milik Seokjin sudah hancur. Ia tidak tahu apakah Robot Nao dan Hyura Robo bisa diperbaiki atau rusak selamanya.
Tentunya Seokjin sangat sedih sekali. Sahabatnya, keluarganya, sudah dirusak oleh penyusup yang ternyata adalah salah satu karyawan sang ayah yang dulu pernah beliau pecat karena kerjanya tidak benar.
Dan, sifat Seokjin keesokan harinya kembali dingin seperti saat pertama kali ditinggal selamanya oleh ayah dan ibu.
"Seokjin, waktunya makan siang."
Seokjin tidak menggubris perkataan Minho. Remaja itu duduk di atas kasur sambil memeluk lututnya, rambutnya tampak berantakan. Membuat yang lebih tua ikut duduk di tempat tidur.
"Seokjin-ie?" panggilnya lembut. "Jangan begini. Aku akan berusaha mencari orang yang bisa memperbaiki robotmu."
Seokjin menelungkupkan kepalanya. Tangan Minho tergerak tuk mengelus rambut tebal milik Seokjin.
"Seokjin, kalau kau begini terus aku akan mencari pelayan rumah tangga dan juga satpam rumah agar kau beserta rumah ini aman."
Seokjin mengangkat wajah. "Aku tidak mau."
"Lalu kau maunya apa? Kalau tidak ada pelayan rumah tangga, siapa yang akan mengurus rumah ini? Siapa yang akan masak untukmu?"
"Aku bisa masak sendiri."
"Masak mie instan setiap hari, begitu? Kau mau sakit lagi?" Minho menghela napas. "Sudahlah, nurut saja. Kalau kau sampai celaka, bisa-bisa aku dibunuh oleh Jihye."
Ah, Seokjin jadi membayangkan bibinya yang kadang terlihat ganas.
"Baiklah, terserah Hyung saja."
Minho tersenyum. "Nah begitu, dong. Senyumlah. Jangan cemberut terus, nanti gelar worldwide handsome yang kau dapatkan bisa tergeser, loh."
Seokjin memaksakan senyum lebar, malah kelihatan aneh sekali di mata Minho sampai laki-laki itu terbahak.
"Terus saja tertawa."
"Hahaha! Aduh, tawamu sungguh menyeramkan, Jin. Ya sudah ayo cepat ke meja makan, nanti makanannya keburu dingin."
Seokjin mengangguk. Ia turun dari tempat tidur. "Hyung yang memasak?"
"Tentu saja... tidak. Lebih baik aku pesan antar daripada dapurmu gosong semua."
Seokjin terkekeh pelan. "Sebenarnya aku bisa masak, Hyung."
Minho menoleh cepat. "Serius? Masak apa? Bagaimana bisa? Kau kursus?"
"Tidak. Dari kecil Eomma selalu mengajakku memasak, bahkan ia mengajariku. Jadi saat aku tinggal sendiri di Daegu, aku memasak sendiri dan tidak pernah stok mie instan."
"Woah!" Minho berdecak kagum. Ia menepuk-nepuk punggung Seokjin bangga. "Aku pikir kau hanya bisa makan saja, hahaha! Ternyata selain tampan kau juga berbakat, Jin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Drops•KSJ
Fanfiction[Buat pembaca yang baru gabung di cerita ini, tolong jangan lupa tinggalin vote dan komentarnya juga ya] Seokjin itu suka hujan. Dia suka bau hujan yang menenangkan hatinya. Dia suka kesejukan udara saat hujan turun. Hujan membawa ketenangan, tapi...