Dikarenakan ini chapter terakhir, harap meninggalkan jejak ya guys setelah baca 🥺 ujian terbesar para author itu memikirkan ending cerita yang pas. Kadang di saat udah chapter terakhir mendadak ide yang udah tersusun di kepala itu ilang gitu aja. Ada yang pernah ngerasain nggak? So, tolong kita saling menghargai satu sama lain ya :)
"Bagaimana keputusanmu, Nak? Ingin lanjut S2 atau ingin menggantikan peran ayahmu di perusahaan?"
Seokjin merasa bimbang sekarang. Dia ingin sekali melanjutkan pendidikannya, tapi resikonya ia harus tinggal di luar negeri karena pertukaran mahasiswa. Tapi di sisi lain dia juga ingin bekerja menggantikan posisi sang ayah, juga ingin menikahi gadis tercintanya.
"Seokjin?"
Laki-laki itu tersadar dari lamunannya. "Aku... masih bingung, Eomma. Bagaimana menurut Eomma?"
Hyura tahu, Seokjin itu anak yang penurut dan mematuhi saran dari orang tua. Tapi untuk pilihan Hyura kali ini, sepertinya ia sendiri juga tidak tega jika Seokjin harus mematuhinya.
"Saran Eomma, lebih baik kau lanjutkan pendidikanmu, Nak. Tidak apa-apa kau jauh dari kami."
Seokjin mendadak murung.
"Tapi itu hanya saran Eomma saja. Semuanya Eomma serahkan padamu, Nak. Jika kau mau langsung menggantikan posisi Appa sebagai CEO, tidak masalah," jelasnya sambil mengusap bahu putranya.
Pemuda itu menatap lekat wajah sang ibu, di genggamnya kedua tangan itu. "Mulai besok, aku akan memulai kehidupanku sebagai seorang CEO. Eomma, tolong bimbing aku agar aku tidak mengecewakanmu dan juga Appa."
"Pasti, Sayang."
🌑
Seokjin mengadakan pertemuan dengan Namjoon dan Soohyun di sebuah cafe yang berada di mall. Mereka akan membahas soal pendidikan mereka kedepannya.
Sambil menikmati makan malamnya, mereka berbincang.
"Jadi kau menerima tawaran itu, Namjoon-ah?" Seokjin bertanya.
Pemuda berlesung pipi itu mengangguk mantap. "Ayahku sudah setuju, yah walau pun agak berat meninggalkan ayah dan adikku. Kalau kau bagaimana?"
"Aku sudah memutuskan untuk tetap berada di sini, menggantikan ayahku di kantor."
Namjoon hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia menyumpit sushi kemudian dimasukkannya ke mulut. "Siap, Presdir Kim."
"Kau mengejekku, hah?"
"Ish, siapa yang mengejek? Kan memang benar sebentar lagi kau akan menjadi presdir. Kenapa marah?"
Seokjin memukul kepala Namjoon dengan sendok besi yang sedang dipegangnya. "Pokoknya kalau nanti kau sudah membangun perusahaan milikmu sendiri dan sukses, kita harus bekerja sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Drops•KSJ
Fanfiction[Buat pembaca yang baru gabung di cerita ini, tolong jangan lupa tinggalin vote dan komentarnya juga ya] Seokjin itu suka hujan. Dia suka bau hujan yang menenangkan hatinya. Dia suka kesejukan udara saat hujan turun. Hujan membawa ketenangan, tapi...