Lagi suka update malem-malem :)
Suneung di Korea Selatan sudah dilakukan dua hari yang lalu. Sekarang mereka tinggal menunggu hasil ujiannya dengan gelisah. Sebagian ada yang percaya diri, sebagian juga ada stress hingga kasus bunuh diri meningkat.Seperti Chanyeol misalnya.
Oh iya, omong-omong Chanyeol, remaja itu tidak ditahan di kantor polisi. Awalnya, ia akan tetap ditahan dan diberikan hukuman masuk ke dalam sel. Tapi, Seokjin sangat marah pada Jongsuk karena ia mengingkari janji tuk tidak menahan Chanyeol.
Seokjin itu paling tidak bisa dibantah keinginannya jika sudah marah. Padahal Chanyeol masuk penjara pun bukan keinginannya, tapi Jongsuk hanya mengikuti peraturan kepolisian saja.
Dan akhirnya Chanyeol dibebaskan karena Seokjin juga Hyura sudah mencabut tuntutan. Walau dalam hati Hyura, ia masih marah sekali pada Chanyeol.
Saat Suneung kemarin, Chanyeol pun sempat mengikutinya. Bahkan ia dan Seokjin satu ruangan, tapi setelah Seokjin lihat-lihat, dia seperti tengah memikirkan sesuatu yang Seokjin sendiri tidak tahu apa itu.
Dan benar saja, pagi hari setelahnya Chanyeol ditemukan meninggal di kamarnya. Ia mengiris urat nadinya sampai putus.
Kakaknya Chanyeol bercerita, setelah menyelesaikan Suneung, Chanyeol sempat berdebat dengan ayahnya. Laki-laki itu dicaci maki oleh ayah kandungnya sendiri.
Beliau mengatakan kalau Chanyeol gagal dan tidak bisa masuk ke universitas ternama, ia tidak akan menganggap Chanyeol sebagai anak lagi. Bahkan, ia mengatakan kalau Chanyeol sangat bodoh dan idiot.
Dan pastinya remaja jangkung itu merasa sakit hati. Ia mengidap depresi selama ini, oleh karena itu kadang Chanyeol suka bertindak tak wajar. Entah itu tertawa sendiri kalau tidak ada siapa pun yang menemani. Ternyata malam itu adalah puncaknya.
Chanyeol bunuh diri dengan meninggalkan surat berisi kalimat yang mampu membuat Yoora menangis hebat.
"Appa, Noona, sepertinya aku gagal mengikuti Suneung ini. Maafkan aku. Aku tidak mau membuat Appa malu lagi. Noona, terima kasih sudah menyayangiku dengan tulus selama ini."
Seokjin membaca sendiri surat itu. Tulisan tangan yang tampak berantakan disertai bercak darah yang menghiasi kertas putih itu. Dia sangat yakin, Chanyeol menulis surat itu saat dirinya berada diambang kematian.
"Seokjin-ah, makan siang dulu!"
"Iya, Eomma. Sebentar."
Buru-buru Seokjin menutup laptopnya dan meletakkannya di kasur, setelah itu turun ke lantai pertama; tepatnya ke ruang makan.
Di sana sudah ada sang ibu yang tengah menyuapi Eunbyul yang duduk anteng di baby chair. Bocah berusia satu tahun itu terus mengoceh sambil menepuk-nepuk meja makannya dengan girang. Dia anak yang ceria, tapi sayang Eunbyul tidak bisa melihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Drops•KSJ
Fanfiction[Buat pembaca yang baru gabung di cerita ini, tolong jangan lupa tinggalin vote dan komentarnya juga ya] Seokjin itu suka hujan. Dia suka bau hujan yang menenangkan hatinya. Dia suka kesejukan udara saat hujan turun. Hujan membawa ketenangan, tapi...