3

5.5K 292 0
                                    

Wajah riki langsung berbinar setelah melangkah keluar dari gedung sekolah dan menemukan bundanya yang tersenyum lebar kearahnya.riki langsung mendekati bundanya itu dengan senyum lebarnya juga.

"Bunda sudah lama menunggu?"tanya riki dengan semangat.

"Hmm bunda baru datang sayang.bunda sengaja menjemputmu karna mobil mu sedang dibengkel bukan!"ucap santika dengan lembut.

"Heheheheh trima kasih bund"ucap riki dengan senyum imutnya.santika hendak menuntun riki kemobilnya namun ditahan oleh riki membuat santika menyeritkan alisnya bingung.

"Tunggu sebentar bunda"ucap riki sambil menoleh kebelakang dan sekitarnya hingga wajahnya semakin berbinar saat mata hitam pekat itu menangkap gadis yang dicarinya sedang berjalan dengan wajah yang ditekuk.

"Cindy!!!"panggil riki sedikit berteriak membuat cindy menoleh keasal suara dan netranya langsung membulat sempurna melihat anak ibu yang berdiri tak jauh darinya.

"Bundaaa!!"pekik cindy dengan senang sambil berlari dan memeluk bunda sahabatnya itu.

Cindy memang selalu memanggil santika dengan bunda sejak dulu.

Santika yang sempat terkejut langsung mengulum senyum manisnya dan mengelus surai hitam cindy dengan sayang.

"Wahhh nak cindy semakin cantik ya.bunda sangat kangen sama kamu nak"ujar santika dengan wajah bahagiaanya.

"Cindy juga bunda.maaf karna tidak pernah menghubungi kalian"ucap cindy menyesal.

"Tidak apa apa sayang.yang penting sekarang kita bisa bersama seperti dulu lagi kn."cindy mengangguk lucu membuat riki dan santika terkekeh.

"Nah...gimana kalau kita pulang bareng.bunda ingin mengobrol banyak dengan mu"usul santika yang langsung diangguki setuju oleh cindy.

"Tapi bun,kita tidak tunggu raka dulu?"satu pertanyaan dari gadis itu membuat raut wajah santika langsung berubah namun tak lama,wanita itu kembali tersenyum.

"Dia bawa mobil sendiri kok.jadi dia akan menyusul"ucap santika

"Tapi..."

"Sudah sudah,mending kita berangkat sekarang ya"potong santika membuat cindy hanya terdiam dan menurut saja.sedangkan riki mendesah kasar mendengar alasan tak jelas bundanya itu kemudian hendak memasuki mobil itu namun urung saat dilihatnya mobil dibelakang mereka.

Dia sangat mengenal mobil itu dan juga dia yakin pemilik mobil yang ada didalam itu sedang tidak baik baik saja melihat adegan mereka tadi.

Riki hendak berjalan mendekat kearah mobil itu namun pemiliknya sudah melajukan mobil itu dengan kecepatan diatas rata rata.

Dengan wajah kecewa,riki memasuki mobil bundanya yang sudah siap dengan cindy didalamnya juga.dan selama perjalan kerumah,riki hanya terdiam dengan tatapan kosong.

.
.
.

Raka melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata dengan jalan raya yang tidak terlalu ramai itu dengan wajah yang mengeras.

Tanggannya mencekram kuat setir itu melampiaskan kekesalannya barusan.

Dia melihatnya,dia melihat wajah berbinar bundanya memeluk riki saudara kembaranya.dia juga melihat senyum manis keibuan itu mengarah ke cindy dan dia melihat wajah kesal ibunya saat mendengar namanya disebut oleh cindy.

Walau sudah terbiasa melihat adegan seperti itu namun,hatinya masih terlalu perih melihatnya.

Dia selalu berharap wajah bundanya berbinar jika namanya disebut dihadapannya namun,sampai waktunya berhenti pun harapan itu tidak akan pernah ada.

My PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang