19

4.6K 371 48
                                    

"Hmmm nak riko,om keluar dulu ya.om ada urusan sebentar"ujar tomi setelah beberapa menit hanya duduk terdiam di ruang rawat putranya itu yang bahkan tidak ada niat untuk menanyakan keadaan raka.

"Tapi om masih baru datang"sahut riko,kemudian melirik raka yang dari tadi hanya menatap ayahnya dengan binar kebahagiaan di sana.

"Kebetulan ada pekerjaan kantor yang mendadak.nggak papa 'kan.om duluan.kalo mau pulang,hati hati di jalan,jangan ngebut.kamu sudah makan?"mendengar pertanyaan tomi,riko hanya mengangguk kikuk merasa tidak nyaman dengan sifat ayah sahabatnya itu.

"Yasudah,om pamit ya"ucap tomi pada akhirnya,berlalu dari ruangan itu mengabaikan raka yang memanggilnya dengan suara lirih.

Binar di wajah raka seketika redup di gantikan dengan senyum kecut dan wajah di tekuk kemudian menatap riko dengan sinis.

"Hebat banget lo.udah bisa dapetin hati bokap.gue aja belum"sindir raka pura-pura kesal kemudian memalingkan wajahnya ke arah lain membuat riko terkekeh.tapi riko tau jika sekarang pemuda itu tidak baik baik saja melihat sifat ayahnya itu.

"Habis kena pelet mungkin"canda riko membuat raka mendengus.

"Dari mana lo?katanya mau jenguk,tapi baru sekarang datangnya?"

"Mmmm itu..gue.mm"

"Kenapa?lo habis curi telur ayam jantan ya?"

Plakk

Riko memukul kepala raka dengan pelan kemudian mendengus kesal.

"Telur ayam jantan pala lo"

"Ya sorry,sorry,gitu aja udah marah.ingat,disini gue yang marah."kata raka sambil mengelus kepalanya yang korban kekesalan riko.

"Gimana keadaan lo?"tanya riko pada akhirnya membuat raka memutar matanya malas.

"Sekarat"sahut raka apa adanya.

"Gue tanya serius raka"

"Gue jawab serius riko"riko mendesah,bertengkar dengan raka memang tidak ada faedahnya.

"Riki gimana?"raka terdiam sejenak kemudian memainkan selang infus miliknya itu dengan asal.

"Dia udah baikan,bentar lagi udah bisa pulang"sahut raka tersenyum miris.

"Lo kapan keluar?betah banget disini"

Raka mendesah,kemudian menerawang kedepan.

"Om farhan marah lagi"adu raka membuat riko menyeritkan alisnya bingung.

"Om farhan perpanjangin kontrak gue nginap disini saat tau kalo gue selama ini merokok dan minum alkohol.padahal gue udah janji nggak bakal ngelakuin itu lagi."ucap raka dengan lesu.

Masih teringat jelas saat dua hari yang lalu om nya itu masuk keruangannya dengan wajah menahan amarahnya itu,berusaha tidak membentak raka.

Saat itu dr.farhan sangat kecewa,selama ini dia selalu mempertahankan raka,ternyata raka juga yang ikut memperburuk keadaannya sendiri.

Larangan yang dia katakan untuk raka ternyata hanya angin lalu,anak itu malah candu terhadap larangan yang dia buat supaya tidak merokok dan meminum hal yang berbau alkohol.

Yang paling membuat dr.farhan kecewa saat mendengar jawaban raka,jika pemuda itu hanya membuat pelarian dari sakit hatinya dengan merokok dan minum alkohol.

Lagi lagi farhan mengumpat kedua orangtua raka yang ikut andil dalam rasa sakit yang mereka goreskan untuk raka.

Dari mana om nya itu tau kebiasaan buruknya?,saat itu terjawab pula pertanyaan raka membuat pemuda itu tersenyum penuh arti.

My PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang