14

4.5K 363 15
                                    


Tembus 90 vote,langsung up chapter berikutnya.nggak banyak 'kan.

#flashback on

Suara gesekan roda brankar dengan lantai koridor rumah sakit yang membawa seorang wanita dengan suara ringisan kesakitan disana dan beberapa dokter dan perawat yang menyeret brankar itu dengan cepat menuju ruang operasi.

Sang wanita dengan perut besar yang tak lain santika itu terus mengerang kesakitan dan tomi tetap setia menggemgam tangan istrinya yang akan melahirkan itu.wajah tomi saat itu sudah ikut pucat melihat bagaimana istrinya itu sangat kesakitan.

Tomi langsung melepaskan gemgamannya setelah tiba di depan ruang operasi itu dan tomi mencium kening santika dengan sayang untuk memberi semangat pada istrinya.

"Bertahan ya sayang.kamu harus kuat demi jagoan jagoan kita"bisik tomi sebelum tubuh lemah itu memasuki ruangan itu menyisakan tomi yang sudah meluruh dengan wajah cemas disana.

Tomi terus berdoa dan berharap istri dan anak anaknya itu selamat dan sehat.hingga satu jam kemudian,pintu ruang operasi terbuka menampilkan seorang dokter dengan pakaian khusus itu mendekati tomi.

"Dok,bagaimana keadaan istri saya?"tanya tomi dengan cepat.

"Istri anda baik baik saja.dan selamat atas kelahiran putra kembar anda.mereka bertiga selamat"ujar dokter itu membuat tomi tersenyum bahagia.

"Terima kasih dokter.terimah kasih"seru tomi dengan bahagia.

"Tapi maaf,saya harus mengatakan kabar yang tidak enak ini"ucapan dokter itu seketika membuat tomi terdiam dan menatap dokter itu dengan khawatir dan takut.

"Maksud dokter apa?"

"Putra sulung anda lahir dengan berat badan 3700 gram,dia sangat sehat.sedangkan putra bungsu anda lahir dengan berat badan 2200,jantung bayi itu mengalami komplikasi"ujar dokter itu membuat tubuh tomi melemah.

"Maksud dokter?"

"Putra anda mengalami kelainan jantung dan ini adalah penyakit bawaan.saya sarankan supaya orangtua si bayi untuk memperhatikan pola hidupnya dengan baik.sekarang memang gejala gejalanya tidak terlihat mungkin akan muncul ketika dia sudah remaja atau dewasa.

Jangan terlalu khawatir,jika kita menjaganya dengan baik,maka kesehatan jantungnya tidak akan terlalu parah.yang penting kita harus tetap memperhatikan sibayi.pola makannya,jangan terlalu kecapean,dan yang paling utama pola hidupnya.jangan biarkan dia menghirup udara kotor terutama rokok apalagi merokok adalah pantangan besar untuknya."ujar dokter itu panjang lebar.

"Jadi ada kemungkinan putra saya terbebas dari penyakit itu?"

"Iya,tapi kemungkinanya sangat kecil.tapi jika kita mencegahnya,kemungkinan itu bisa saja terjadi"sahut sang dokter membuat tomi mengangguk paham.

Mengetahui fonis tentang putra bungsunya itu,membuat tomi dan santika sangat overpropectiv pada raka.semua yang harus di lakukan oleh raka sudah di atur ke dua orangtuanya itu.karna terlalu ketakutan,mereka selalu menjaga raka dengan sangat ketat.

Jika malam tiba,maka raka akan tidur bersama kedua orangtunya.terlalu banyak kasih sayang mereka berikan untuk raka namun mereka hampir lupa jika mereka juga memiliki putra yang lain.riki.

Riki,bocah yang sudah menginjak lima tahun itu menatap sendu kedua orangtuanya yang duduk di ruang keluarga untuk menemani adiknya menonton.dengan langkah kecil,riki mendekati ketiga orang itu.

My PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang