4

5.1K 276 0
                                    

Dengan suasana sekolah yang masih sepi,terlihat seorang gadis dengan berjalan sambil menunduk dengan lesu.

cindy,gadis itu masih memikirkan kejadian semalam saat dia berada dikediaman sahabat kembar nya yang sudah lama tidak dia injak lagi.namun,cindy dapat merasakan ada perubahan dari keluarga yang terlihat harmonis itu dulu.

Ada yang berbeda dari aurah bunda santika dan om toni saat dirinya selalu mencari raka sahabatnya yang juga sudah memberi jarak diantara mereka.mungkinkah itu hanya perasaannya saja?,batin cindy.

Masih melangkah dengan kepala menunduk,hingga seseorang menarik tasnya dari belakang dan hampir membuatnya terjungkal.

Cindy hampir saja membentak sang pelaku sebelum mulutnya langsung menganga.

"Raka??"pekik cindy tidak percaya melihat raka yang menatapnya dengan datar.

"Kalo jalan tuh pake mata.ruangan lo ada disebelah sana kalo lo lupa"ucap raka dengan nada mengejek sambil berlalu dari hadapan cindy yang masih terdiam mencerna ucapan raka.

Dilihatnya kembali jalan yang ingin dilewatinya hingga dia tersadar jika seharusnya dia berbelok ke kiri dimana kelasnya berada.dan sepertinya tanpa sadar,dia akan berjalan kearah toilet?

Cindy merutuki dirinya bodoh karna melamun hingga membuatnya sedikit malu dengan raka.

Cindy berjalan mengikuti raka yang tidak jauh darinya dengan sedikit berlari.gadis itu berusaha mensejajarkan langkahnya dengan raka.

"Ka,semalam lo dari mana sih?kok gak nongol nongol lo sepulang sekolah?padahal gue dirumah hingga jam tujuh malam tapi batang hidung lo gak nampak."oceh cindy setelah berada tepat disisi raka.

"Kepo lo"

"Gue cuma peduli sama lo ka.kenapa sih lo semakin menjauh dari gue?apa lo gak nganggap gue sebagai sahabat lo lagi?"raka menghentikan langkahnya dan menatap cindy dengan intens sebelum senyum tipis tercetak dibibir merah itu.

"Makasih karna lo masih peduli sama gue.tapi..."

"Tapi kenapa?"tanya cindy penasaran karna raka menjeda ucapanya itu.

"Tapi gue gak bisa anggap lo sebagai sahabat lagi"lirih raka kembali melangkah meninggalkan cindy yang mematung ditempatnya.

"Jadi lo berusaha lupain gue??"lirih cindy sambil menatap punggung raka yang mulai menjauh dengan sendu.

.
.
.

Riki menyeret tangan cindy dengan lembut kekantin yang sudah mulai penuh.setelah bel istirahat,riki langsung mengajak gadisnya itu kekantin bersama.

"Ki,sepertinya semua meja sudah penuh deh.trus kita duduk dimana?"ucap cindy sambil mencari meja kosong disana.

"Disana"ajak riki kembali menarik lengannya dengan lembut.

"Boleh gabung kan?"ucap riki setelah mendudukkan tubuhnya dikursi kosong tempat raka dan temannya yang sedang asik memakan baksonya.

Ketiga pria itu langsung menatap riki yang menampilkan senyum manisnya dengan tajam kemudian menatap cindy yang masih setia berdiri.

"Ini tempat kami,lo gak liat hah?"protes raka tidak terima dengan sifat semena mena riki.

"Meja lain sudah penuh.lo gak kasian apa liat gue sama cindy gak makan.gimana kalo gue sakit atau gimana kalo..."

"Shut up!!berhenti mengoceh tidak jelas.gue mau makan dengan tenang.kalo klian mau makan mending pesan gih."sela rio sedikit kesal.riki tersenyum lebar kemudian menarik cindy duduk dikursi sebelahnya.

My PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang