31

5.5K 369 58
                                    

Tomi duduk di kursi taman rumah sakit itu dengan tatapan kosong,sejak pertemuan terakhirnya dengan putra bungsunya membuat dia terus melamun.

Wajah terluka raka selalu bermunculan di pikiran tomi membuatnya terlihat kacau.

Sudah dua hari lamanya dan dia tidak pernah bertemu dengannya lagi membuat dia merasakan kekosongan dan kehilangan.

Kalian pikir dia serius meminta raka mendonorkan matanya untuk riko?

Salah,dia tidak sekejam itu.tomi hanya terpancing emosi hingga dia mengucapkan kata di luar kendalinya.

Dan di luar dugaan,raka tidak menolak permintaannya,putranya rela mengorbankan nyawanya hanya untuk mendapatkan kasih sayangnya?

Tomi menggeleng,dia terlalu buruk menjadi seorang ayah sebaik raka.

Saat tubuh ringkih putranya menjauh,jujur dia sangat ingin menghentikan langkah itu,ingin memeluknya namun lagi-lagi egonya terlalu tinggi hingga hingga mengurungkan niatnya.

Tomi mendesah berat,sebelum netranya menangkap sosok pria yang selama ini menggantikannya untuk putranya yang lain.

Roby,pria itu menatap tomi dengan tatapan yang sulit diartikan sebelum langkahnya dengan pasti mendekat dan duduk di sebelah tomi.

"Kenapa tidak masuk kedalam?bukankah kamu kesini untuk menemui putra-putramu?"tanya roby membuka suara.

Tomi tersenyum,senyum kecut tentunya.

"Tidak ada yang menerima kehadiran saya disana"sahut tomi menunduk,terlalu menyakitkan saat dirinya selalu mendengar pengusiran dari putranya dan keluarganya yang lain.ternyata sangat susah dan sakit mendapatkan permintaan maaf dari orang yang kita sayangi.

Sesakit inikah yang raka rasakan selama ini?,batin tomi yang lagi-lagi raka berhasil merajai pikirannya.

"Tentu saja,kesalahanmu memang sangat tidak termaafkan"kata roby dengan nada menyindir.

"Tapi beda dengan putramu yang kau lukai selama ini,dia yang dengan mudahnya memaafkan segala kesalahanmu"lanjutnya membuat pandangan tomi tertuju padanya.

"Raka?"

"Siapa lagi pemuda yang terus kau lukai selain dia?dengar,dia terlalu naif untuk kau lukai.dia sudah cukup hancur.kuharap kamu segera sadar"sahut roby kemudian menengadah ke atas.

"Maaf"lirihnya lagi dengan sendu entah kepada siapa.

"Apa maksudmu?"tanya tomi bingung dengan perubahan orang yang tidak terlalu di kenalnya itu.

Dan disini,seharusnya dia yang minta maaf,bukan?

"Tolong jaga putraku untukku"kata roby dengan sungguh-sungguh membuat tomi tercengang dan semakin bingung dengan orang yang di depannya itu.

"Saya memberimu kesempatan untuk menjadi seorang ayah yang baik untuk putranya,dan kuharap kamu tidak akan mengulangi kesalahanmu."

"Tapi..."

"Jaga dia meskipun dia tetap menolak,karna candra sangat membutuhkan keluarganya saat ini.jangan pernah membiarkan dia terpuruk lagi"potong roby dengan cepat.

"Lalu bagaimana denganmu?"tanya tomi karna dia tau jika roby tidak akan pernah sanggup berpisah dengan riko,dan dia sangat iri dengannya karna riko begitupun sangat menyayangi roby,yang bahkan tidak ayah kandungnya.

Sedangkan dirinya?menyentuh ujung rambut putranya pun harus penuh perjuangan.

"Saya akan pergi"sahut roby yang mendapat tatapan terkejut dari roby.

My PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang